Langit siang ini masih tertutupi awan mendung dan masih meneteskan rintik-rintik hujan, namun hal itu justru tidak membuat para siswa/siswi di U.A terlihat murung, bahkan setelah mendapatkan kabar bahwa para guru dan staff mengadakan pertemuan dengan para Hero mereka langsung berhamburan menuju lapangan.
sama seperti yang lainnya (y/n) juga berada di lapangan, berdiri sambil melihat di langit mendung dengan kepala yang menengadah, tangannya terulur keatas seperti ingin menggapai sesuatu di atas sana.
Sementara itu sepasang mata terus memperhatikan dari koridor atas tepat di depan kelasnya. kalian bisa menebak? ya siapa lagi kalau bukan Bakugou, sebenarnya dari tadi Genk nya sudah mengajaknya turun kelapangan hanya saja dia malas basah-basahan.
"padahal baru saja sembuh... sudah mencari penyakit lagi... apa yang di lakukan si bodoh itu di tengah gerimis itu" Bakugou sudah lelah dengan kekasihnya yang tak pandai membatasi diri.
"kac-" belum sempat Midoriya menyelesaikan sapaannya Bakugou sudah memberi isyarat *jangan mengganggu waktuku Deku sialan*. Midoriya segera mundur secepatnya, dan Bakugou kembali melihat ke arah lapangan.
dan seketika laki-laki bersurai pirang itu panik, kekasihnya tak lagi berada di lapangan pikirnya tak mungkin secepat itu gadis itu sudah menghilang dari sana.
"Katsuki-kun" (y/n) melambaikan tangan, dengan sebuah botol minuman di tangannya.
Bakugou membuang wajahnya seperti tidak peduli, bukan tidak peduli lebih tepatnya dia berfikir bahwa (y/n) sadar sejak tadi di lihat olehnya.
"eh-" (y/n) tersentak karena Bakugou mengalihkan pandangannya, niatnya menghampiri Bakugou pun di urungkan.
"Izuku-kun... konnichiwa" (y/n) malah terus berjalan kearah Izuku, sehingga Bakugou merasa kesal.
"ko-konnichiwa (y/n)-san A...itu... ma-maaf aku sedang ada urusan sedikit... aku pergi dulu name-san" Midoriya segera berlari menjauh.
(y/n) sudah menyadari kalau sepertinya Midoriya di pelototi oleh Bakugou, garis itu justru semakin iseng dengan meninggalkan Bakugou sendirian dan masuk ke dalam kelas lebih dulu.
"HUHHHH!!!!?! APA-APAAN ITU!!" muncul perempat imajiner di kening Bakugou, dia kesal dan menyusul masuk ke dalam kelas.
wajah kesalnya terpampang jelas sehingga menciptakan aura kelas yang ikutan suram. ini pengacuhan pertama (y/n) terhadap Bakugou, bagaimana tidak biasanya gadis itu terus berusaha agar Bakugou membalas sapaannya tapi hari ini dia langsung mengabaikan Bakugou begitu saja.
"hmmmp" dengus Bakugou saat mendaratkan bokongnya ke kursi miliknya, sementara itu (y/n) hanya bisa terkekeh pelan melihat tingkah laki-laki bersurai pirang di depannya itu.
("dia bahkan tidak mencoba menghiburku.. apa-apaan ini") wajah nya semakin cemberut tak karuan, di tambah (y/n) hanya sibuk dengan lembaran-lembaran kertas di meja nya.
"mereka kenapa sih?" Hagakure membuka topik pembicaraan, dan mulailah para gadis barisan seberang membuat lingkaran bergosip.
"sepertinya Bakugou sedang terkena Pms" Jiro sesekali melihat ke arah Bakugou yang masih menompang dagu pada tangannya dengan wajah kusutnya itu.
"tapi tumben (y/n)-chan tidak mencoba membujuk Bakugou-kun..." Mina seperti sumbu api yang mulai membuat para gadis lainnya berfikir yang tidak-tidak dengan dua pasang teman sekelasnya.
"HEEEEEEE... JANGAN-JANGAN MEREKA sjudbeeusmsi" Jiro menutup mulut Uraraka yang tiba-tiba berteriak heboh karena apa yang ada dalam kepalanya.
"kalian sedang membahas apa?" (y/n) penasaran pasalnya dirinya tak di ajak dalam lingkaran para gadis di kelas itu, seketika mereka semua berkeringat dingin takut (y/n) mendengarkan semua gosip mereka.
"kami sedang membahas toko ramen di daerah xxxxx, katanya disana ramennya enak-" Mina mengalihkan pembicaraan untungnya dia memang ingin membahas soal toko ramen yang baru buka beberapa Minggu lalu.
"huaaa... aku tau tempat itu, hemm aku juga pernah makan disana dan ramennya benar-benar enak... ayo kita makan disana" (y/n) terlihat lugu tapi para gadis lainnya merasa gadis itu sudah mendengar gosip mereka.
*kruunnyuukkk*
suara perut seseorang yang tengah kelaparan, tidak berasal dari (y/n) maupun para gadis lainnya, melainkan dari laki-laki bersurai pirang di ujung sana.
"-eh" semua gadis itu menoleh ke arah Bakugou yang kini memalingkan wajahnya ke arah jendela, ya bisa di bilang dirinya malu karena tiba-tiba perutnya keroncongan.
"neee... (y/n) bagaimana kalau kalian berdua saja yang pergi" bisik Mina agar Bakugou tidak mendengarkan pembicaraan mereka.
"eh..tapi"
"kau tau dilihat dari manapun Bakugou sepertinya sedang kesal, jadi ajak saja dia pergi dan mana tau dia terhibur" timpal Hagakure yang memberi dukungan.
"tapi aku... huh baiklah" (y/n) tak bisa menolak perintah mereka apalagi jika mereka sampai mengatakan hal-hal yang tidak-tidak klo dirinya mengacuhkan Bakugou.
sepulang sekolah seisi kelas sudah kembali ke asrama, disini (y/n) masih mencoba membujuk pacarnya itu agar mau makan di toko ramen itu.
"Katsuki-kun... ayo kita makan di toko ramen baru itu" name berusaha menghalangi jalan Bakugou kemana pun laki-laki itu melangkah.
"kau kan bisa ajak Deku, atau para gadis lainnya... kenapa harus aku" wajah datar Bakugou menjelaskan dia ingin bujukan lebih dari ini.
"heeee... sekarang yang sedang bersama ku itu kan dirimu bukan Izuku-kun atau para anak perempuan" (y/n) mencoba menarik lengan Bakugou yang keras.
sesungguhnya apa yang di lakukan (y/n) tidak menghasilkan perpindahan gerak sedikitpun, yang ada dirinya nyaris tersungkur dan kesekian kalinya Bakugou menjadi penyelamat nya, jika tidak kepala gadis itu sudah di cium tanah basah.
"baiklah... kali ini aku temani, tapi jika kau mengabaikan ku seperti tadi... aku juga akan mengabaikan mu" Bakugou berjalan lebih dulu dari pada (y/n) yang masih menahan wajahnya memerah.
"tunggu...." (y/n) menyusul Bakugou dari belakang, mereka menuju toko ramen baru itu.
holla...
ini rasanya makin g nyambung😭😭😭😭
malu jadinya klo tetap di paksain update , cuma karena banyak yang minta up yaudah deh ini aku mulai update lagi...maaf membuat kalian menunggu lama ya, soalnya niat g niat lanjutannya
(saya sibuk ngebucin impact xixixixi)
jangan lupa vote dan komennya ya💕💕💕💕