Main Sampai Tengah Malam.

2K 249 28
                                    

Di satu ruangan sudah tersusun rapi lima bungkus ramen instan dan tiga botol coca cola. Para pemiliknya baru menyelesaikan kerja kelompok beberapa menit yang lalu. Angka di ponsel pintar mereka menunjukkan pukul setengah sembilan malam.

Chenle---selaku pemilik rumah--- membawa beberapa bungkus ramen untuk dimasak. Jaemin mengikuti dengan langkah kecil, sebab saat berkerja tadi dia tidak ikut serta. Sesampai di dapur, mata lelaki bermarga Na tersebut menangkap wujud botol kaca di atas wastafel.

"Ini bagus buat main TOD." ucapnya setelah mencuci bersih botol tersebut.

Chenle baru saja memanaskan air. Dia menoleh ke arah Jaemin lalu mengangguk, "iya, ntar kita main."

Pemuda Na tertawa bahagia sembari mengeringkan air yang berada di bagian luar botol. Dia pasangkan tutup botol sebelum memutarnya di atas meja. Putaran yang bagus dan cepat. Membuat si penemu semakin senang, dia akan bermain sampai tengah malam.

Chenle mencolek lengan pemuda yang lebih tua, lalu memberikan gunting. "Bantu bukain bungkus ramennya." dia menunjuk ke arah susunan ramen yang berada di atas meja, lalu berjalan ke arah kulkas setelah dapat respon anggukan dari Jaemin.

Dia mengambil sayuran, daging, dan telur. Memotong-motong daging dan sayuran untuk dimasukkan ke dalam rebusan air. Jaemin yang tadi asik memutar botol telah mengalihkan fokus untuk membuka bungkus ramen instan. Selama berkerja dia memikirkan tantangan dan pertanyaan apa saja yang akan ia beri pada temannya.

Dalam hitungan menit makanan sudah jadi. Aromanya memenuhi dapur hingga ruang tengah, memancing hidung para lelaki yang tengah asik bermain game. Jisung menjadi orang pertama yang menyudahi permainan, dia langsung berdiri dan beranjak ke arah dapur. Disusul oleh Jeno setelah memaki rekan satu timnya di dalam game.

Haechan manusia terakhir yang masuk ke wilayah dapur. Tangannya menggaruk kepala sebentar sembari menguap. Dia perhatikan makanan yang tersaji di atas meja, sangat menggugah selera. Tidak salah mereka memilih rumah Chenle sebagai tempat mengerjakan tugas.

Setelah nyaris satu jam, mereka akhirnya selesai menghabiskan makanan yang tadi tersaji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah nyaris satu jam, mereka akhirnya selesai menghabiskan makanan yang tadi tersaji. Seperti rencana awal Jaemin, setelah membereskan meja makan dan mencuci piring mereka akan bermain TOD. Lima remaja tersebut sudah duduk kembali di kursi masing-masing. Jaemin sebagai pemilik ide sudah siap memutar botol.

Putaran berakhir pada Haechan. Padahal dia sudah berdoa agar mendapat giliran di pertengahan saja. Semua penghuni meja bersorak setelah mendapat mangsa pertama, tidak terkecuali Jaemin yang memang menargetkan lelaki Lee tersebut.

"Truth ord dare?" tanya Jaemin sembari memutar posisi duduk menghadap temannya.

Haechan berfikir sebentar, jelas yang paling aman saat ini ialah menghindari dare, sebab empat orang lain yang tengah menatapnya saat ini benar-benar gila dalam memberi tantangan. Setelah menarik nafas tiga kali akhirnya ia memutuskan sebelum mendapat protes dari Jeno.

KAKAK TAMPAN [renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang