Omake

127 18 0
                                    

" Jadi? Apa yang terjadi selanjutnya?"

" Kalau tidak salah dia diikat di salah satu pohon. Orang-orang bilang mereka membawanya sebagai persembahan kepada dewa. Haahhh...aku tidak tahu apa yang ada dipikiran mereka. Padahal beruang itu yang sudah menghancurkan desa. Sekarang malah memberi persembahan. Tch, orang-orang sungguh tidak mau mengotori tangannya sendiri."

"Jadi, monster yang sebenarnya itu beruang?"

"Iya, memangnya aku belum bilang?"

" Kau suka setengah-setengah ceritanya, mana aku tahu."

"Heheh, maaf."

"Lalu?"

"Lalu, aku dipanggil seseorang dan asyik bergosip, te-he. "

"Te-he, kapalamu."

" Hei, tapi aku tahu akhir ceritanya! Neneknya datang sendiri kedalam hutan tapi orang itu,cucunya, sudah tidak terselamatkan. Darahnya sudah kemana-mana dan talinya sudah terputus. Menurutku mungkin si monster itu yang melakukannya. Lalu, neneknya menguburnya disekitar situ dengan barang berharga yang sering dipakai cucunya. Tamaaaattt."

"Apa-apaan alur yang terlalu cepat itu. Karanganmu memang sudah agak bagus tapi perbaiki lagi, ceritanya mudah ditebak."

"Heh, kenapa kau jadi menceramahiku. Aku,kan,cuma dengar dari orang-orang."

"Terserah saja, aku sudah capek. Oh, Deidara, yo." Dia melambaikan tangannya.

" Yo, Konan, Kurotsuci juga. Ada apa kalian kesini,un?"

"Aku hanya mendengar ocehannya karena kurasa kasian kalau tidak ada yang mendengarnya."

"Padahal Konan sendiri yang mengikuti."

        Orang yang disapanya terkekeh geli melihat tingkah laku keduanya. Wanita yang memliki rambut warna lavender itu memperhatkan Deidara dan menimpali dengan pertanyaan basa-basi.

" Kau jadi rajin sekali membantu membuat patung."

"Haha...kurasa menyenangkan saja,un. Ah, aku harus kembali, kalau ada waktu kapan-kapan kita ngobrol lebih lama, un."

        Ada sesuatu yang terjatuh dari yukata Deidara saat dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sebelum dia mengucapkan sampai jumpa. Kurotsuci memungut benda berbentuk kotak kecil segenggam yang biasa dibawa orang-orang sebagai jimat keberuntungan.

"Deidara, kau menjatuhkan omamori-mu."

"Ah! Terimakasih, aku sampai tidak sadar,un."

" Tunggu, ada kertas didalamnya."

        Kurotsuci mengambil benda putih yang terlipat di dalamnya dan membukanya. Terdapat sebuah sketsa seseorang dari coretan-coretan arang. Rambutnya pendek bergelombang,rautnya datar dan parasnya rupawan. Ketiganya melihat secara bersamaan.

" Uwaah...kau menyimpan gambarmu sendiri,ya."

" Sudah bisa ditebak dari seorang Deidara." Timpal Konan.

"Hehe."

" Ini siapa?" Konan dan Kurotsuci mengalihkan perhatiannya dari gambar ke Deidara.

"Siapa,un?"

"Yang kau gambar."

" Hmmm...Tidak tahu, un."

Unfinished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang