Hai! Kita ketemu lagi nih!
Apa kabar?
Lagi musimnya orang sakit, kalian jaga kesehatan ya!
Jangan lupa minum vitamin!Home-@me_keyachee
!! : cerita ini murni dari pikiran aku sendiri.
Kalau suka, baca. Aku butuh kritikan dari kalian agar membangun cerita ini lebih baik lagi^^
Jangan lupakan vote dan komentarnya kawann!
Wish me luck! Semoga kalian suka ceritanya!
Jangan lupa baca dengan santai, enjoy!
<<Happy reading>>
2. Kita Musuh!
Gelardine mengajak Lavender keliling sekolah, awalnya Lavender menolak. Namun, dia juga merasa bosan dikelas karena ulah Januar, jadi dia menerima tawaran Gelardine.
"Lav, lo kenapa sih? Dari tadi kusut mulu tuh muka." Gelardine sedari tadi bercerita namun Lavender hanya menjawab iya iya saja.
Lavender mengambil snack di tangan Gelardine, mencicipi, "Lo tau nggak tadi dibelakang gue tiba-tiba ada cowok."
Gelardine melirik, "Kenapa sama Janu?"
"Perasaan pas gue masuk kelas dia nggak ada deh."
"Dia suka tidur dibawah. Jadi nggak keliatan kali."
"Lo tau dia kayak gimana orangnya?"
Gelardine mengangguk cepat, "Namanya Januar Arshaka, dipanggil Janu. Salah satu anggota RIVAL."
Lavender mengerutkan dahinya, "Apaan lagi tuh?"
Gelardine sedikit terkejut, hari gini nggak tau RIVAL? Kebangetan. Padahal, RIVAL menjadi alasan terkuat para murid daftar disekolah ini. Tapi Gelardine bersikap santai, ya mungkin Lavender nggak tau karena emang dia dari Bandung, "Nggak tau RIVAL? Itu nama band sekolah kita. Ada empat anggota, Galih, Ian, Yohan dan Januar. Populer banget loh, sekolah sebelah juga tau."
Lavender memutar bola matanya malas, "Januar tuh emang nyebelin kan? Cowok yang bikin gue naik darah. Terus terus, anak band? Cowok kayak gitu jadi anak band? Lawak banget, kok keterima sih? Palingan juga ntar bandnya -" Belum sempat melanjutkan ceritanya, Gelardine mencoba menarik tangan Lavender, "Ap-apasih? Gue belum selesai cerita. Nih ya, dengerin. Cowok kayak Januar Arshaka tuh-Aduh!" Lagi-lagi ceritanya terhenti. Dia tidak sengaja menabrak seseorang.
"Cowok kayak gue kenapa?" Suara dingin itu kembali terdengar, Lavender masih mengusap dahinya yang sedikit terasa sakit.
"Sikat, Jan!" Sahut teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ʜᴏᴍᴇ❞ /HIATUS
Teen FictionTentang rumah, yang membuat keduanya nyaman. Jika orang bilang ada pertemuan pertama dan pasti akan ada pertemuan terakhir, itu tidak berlaku dengan Januar, pertemuan pertamanya dengan Lavender tidak akan pernah ada akhirnya dan tidak akan berakhir...