18. Masalalu Januar

18 6 1
                                    

Hai! Kita ketemu lagi nih!
Apa kabar?
kalian jaga kesehatan ya!
Jangan lupa minum vitamin!

Home-@me_keyachee

!! : cerita ini murni dari pikiran aku sendiri.

Kalau suka, baca. Aku butuh kritikan dari kalian agar membangun cerita ini lebih baik lagi^^

Jangan lupakan vote dan komentarnya kawann!

Wish me luck! Semoga kalian suka ceritanya!

Jangan lupa baca dengan santai, enjoy!

<<Happy reading>>

18. Masalalu Januar

Bel istirahat berbunyi, bu Anggi mulai meninggalkan kelas diiringi para siswa yang mulai berisik. Januar memasukkan bukunya ke dalam tas lalu menarik ujung rambut Lavender.

"Ke kantin bareng?" Tanyanya.

Lavender diam, mengacuhkannya membuat Januar merengut kesal. Dia beranjak kemudian berdiri disamping Lavender, "Sayang?" Panggilnya lembut dengan mencubit pipi Lavender.

Gadis itu tersentak, "Hah?" Jangan tanya apapun, Lavender memang suka melamun.

Januar menghela, cowok itu berjongkok menghadap Lavender, "Ngantin bareng nggak?" Tanyanya lagi.

Lavender mengulum senyum kemudian mengangguk.

Melewati koridor yang ramai, ditambah Januar yang kini menggandengnya erat. Lavender sedikit malu, banyak yang memperhatikan mereka, membicarakan mereka membuatnya sedikit overthinking.

Dia tidak pernah segugup ini. Sepanjang koridor dia menunduk. Sedangkan Januar, cowok itu terus saja menahan senyum sambil melirik Lavender.

"Janu, jangan gini."

Januar menoleh, "Kenapa? Bukannya semua udah tau?" Ucapnya frontal membuat pipi Lavender terasa panas.

"Ya tapi kan—"

"Boss!" Seseorang memanggil Januar dari belakang, terlihat dua orang tengah berlari menghampiri mereka. Siapa lagi kalau bukan Yohan dan Ian, antek-antek Galih kalau kata Januar.

Yohan merangkul pundak Lavender sambil menatap malas pada dua sahabatnya itu, "Ganggu aja dah lo berdua." Kesalnya.

Yohan berdecak, "Lo pikun apa gimana? Anak band disuruh kumpul kan?" Ucapnya mengingatkan, padahal dirinya sendiri lupa kalau tidak diingatkan Galih.

Ian senyum-senyum sendiri, "Lagu baru boss, lagu baruuu." Bisiknya.

Lavender memgangguk pelan kemudian melepas rangkulan Januar, "Udah, sana. Ntar gue bawain makanan." Suruhnya membuat Januar merengut.

Kini beralih Yohan yang merangkul Januar, "Bu boss, traktir kita ya?" Ucapnya, ya kali nggak minta traktiran sama yang baru jadian, lumayan lahh.

Januar menyikut perut Yohan, "Apaan? Nggak, norak lo berdua, jangan sok miskin." Tukasnya membuat Yohan melongo.

"Januuu, iya udah gue traktir semua." Timpal Lavender. Membuat Yohan dan Ian heboh kegirangan.

<>

Yohan tiba-tiba memukul drum dengan keras membuat semuanya terlonjak kaget, "Pras mana elahhh, lama banget." Kesalnya.

Januar ikut menghela sambil memainkan gitar, "IPA 4 jadwalnya bu Dian. Pasti lama." Timpalnya.

❝ʜᴏᴍᴇ❞ /HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang