Hai! Kita ketemu lagi nih!
Apa kabar?
kalian jaga kesehatan ya!
Jangan lupa minum vitamin!Home-@me_keyachee
!! : cerita ini murni dari pikiran aku sendiri.
Kalau suka, baca. Aku butuh kritikan dari kalian agar membangun cerita ini lebih baik lagi^^
Jangan lupakan vote dan komentarnya kawann!
Wish me luck! Semoga kalian suka ceritanya!
Jangan lupa baca dengan santai, enjoy!
<<Happy reading>>
16. Si paling bucin!
Menikmati sapuan angin membuat Lavender merasa tenang. Arena basket sepi, jadi dia kesana. Duduk di papan penonton dengan mendengarkan lagu sambil membaca komiknya. Ah, seperti surga dunia.
Sederhana memang, tapi kebahagian seseorang sudah ada porsinya kan?
Lavender membalik halaman selanjutnya, masih menikmati musik yang sama, namun alunan tiba-tiba hilang bersamaan dengan datangnya seseorang.
Januar.
Cowok itu tiba-tiba datang lalu merampas salah satu earphone milik Lavender dan dipasangkan ke telinganya. "Janu! Ngapain lo kesini?" Tanyanya. Gagal sudah rencana menghindari Januar.
Januar bersedekap memejamkan mata menikmati alunan musik dari ponsel Lavender, "Cari cewek gue yang kabur, lo tau nggak dia dimana?" Tanyanya lalu melirik Lavender. Cowok itu mendekat mengikis jarak diantara mereka.
Lavender memalingkan wajah setelah menatap wajah Januar cukup lama, "Ap-apasih, Jan. Gue nggak kabur." Jawabnya gugup.
Januar melengkungkan senyuman, "Oh, lo cewek gue? Tadi pergi nggak bilang-bilang soalnya, gue takut kenapa-kenapa." Tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ʜᴏᴍᴇ❞ /HIATUS
Teen FictionTentang rumah, yang membuat keduanya nyaman. Jika orang bilang ada pertemuan pertama dan pasti akan ada pertemuan terakhir, itu tidak berlaku dengan Januar, pertemuan pertamanya dengan Lavender tidak akan pernah ada akhirnya dan tidak akan berakhir...