Part 2

15 1 0
                                    

Seberkas cahaya perlahan mulai muncul dari jendela kamar namja mungil yang tengah tertidur pulas di kasur empuk miliknya. Matanya yang berat untuk di buka membuatnya enggan untuk berpaling barang sedetik.

Suho yang kala itu mendapat tugas untuk membangunkan Baekhyun hanya dapat geleng-geleng kepala melihat betapa pulasnya Tuan mudanya itu. Masih berbalut piyama, Baekhyun nampak mengemaskan saat wajah polosnya terlihat dibalik bantal.

"Baek ayo bangun" panggil Suho berharap sang tuan muda mengikuti apa yang dikatakannya.

Namun bukannya membuka mata, Baekhyun malah menarik selimutnya dan kembali menyamankan posisi bersiap untuk lebih terlelap.

"Aigoo dasar bayi besar kenapa kau sangat sulit dibangunkan" celetuk Suho yang dengan cepat langsung merebakkan selimut si mungil bermarga byun tersebut.

" Cepatlah bangun, kau akan terlambat Baek"

Terus menerus dipanggil membuat Baekhyun mulai tersadar dan kini berusaha membuka matanya. Ia kemudian mendudukkan diri lantas menguap serta mengucek-ngucek mata kantuknya yang nampak lucu di penglihatan Suho.

"Hoammm ini jam berapa hyung"

"Jam 9" jawab Suho santai

Ucapan Suho membuat Baekhyun membulatkan matanya. "What? Kenapa tak membangunkanku dari tadi?!"

Baekhyun melompat dari tempat tidurnya dan dengan rasa kalut ia mengambil handuk yang tergantung di samping lemari. Bergegas untuk segera mandi saat itu juga.

Suho yang melihatnya hanya dapat terkikik "aigoo Baek, aku hanya bercanda. Sekarang masih setengah 6. Kau tak perlu terburu-buru"

Lagi-lagi ia dikerjai oleh pengasuhnya tersebut.

"Hyung kau sungguh menyebalkan!"

"Hehe maafkan aku. Segeralah mandi dan turun sarapan. "

Baekhyun tak menghiraukan lantas berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Kebiasaan Baekhyun jika kesal ia tak akan menanggapi lawan bicaranya.

Tak lama 15 menit kemudian Baekhyun telah siap dengan seragam sekolah rapi dan tas ransel yang ia gantungkan sementara di lengan kanannya. Ia kemudian berjalan ke lantai satu menuju meja makan.

Disana sudah tersedia beberapa jenis hidangan yang Baekhyun sukai. Namun sayangnya hidangan yang nikmat itu hanya dapat di nikmati oleh dirinya saja.

"Lain kali kau tak usah memasak terlalu banyak Bibi." ucap Baekhyun kepada bibi Ahn salah satu pelayan setia keluarga Byun. Membuat salah satu pelayan kepercayaan keluarga Byun tersebut menatap lembut Baekhyun penuh arti.

Baekhyun kemudian mendudukkan dirinya di kursi dan bergerak mengambil lauk pauk serta menaruhnya di atas piring. Ia hanya makan dalam diam tanpa ada sepatah katapun yang keluar lagi dari bibir mungilnya.

Suho yang telah tinggal bersama dengan Baekhyun sejak kecil, tentu tahu apa yang tengah dirasakan namja mungil yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri. Lagi-lagi Baekhyun harus menerima dirinya yang harus makan seorang diri di mansion mewah Byun tanpa ada satupun anggota keluarga.

Baekhyun tak pernah mengatakan bahwa ia sangat rindu kebersamaanya dengan sang appa yang super sibuk. Namun Suho sangat yakin, jauh dilubuk hati yang paling dalam Baekhyun tentu sangat ingin bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan sang appa layaknya remaja seusianya.

"Aku sudah selesai" Ucapnya kemudian Bangkit dari tempat duduk.

"Kajja Hyung." Baekhyun langsung melangkah keluar mansion kemudian memasuki mobil yang akan mengantarnya langsung menuju Sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Forgotten [ChanBaek Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang