E's SL - 11

4.8K 622 44
                                    

Hai, udah capt 11 aja nih. Gak kerasa yah, unmm... Gimana klo udahan aja yah?.

Hahah! Berjanda guys.

Dan yeah, karena harini gue dalam suasana hati yang baik, mood gue lagi bagus nih.

Jadi hari ini gue double up guys, seneng gak? Harus dong yah. Kalo gak bakalan gue hiatus nih novel selama setaon.

Yaudah deh gausah basa-basi karena itu udah basi, cuss langsung aja kita ke intinya.

Part kali ini nyambung di capture E'sSL - 08 yah guys, waktu di kantin entuh.

•••

⚠️Typo tandain guys⚠️

.

⋄ ⋅ ⋆ ⋅ ⋄

⋄ ⋅ ⋆ ⋅ ⋄•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋄ ⋅ ⋆ ⋅ ⋄

.


Edgar dan kawan- kawan kini masih berada dikantin, mereka kini memfokuskan penglihatan mereka kearah James dkk. yang sedang berjalan kearah mereka hingga mereka telah sampai dimeja samping dekat Edgar dkk. duduk.

  Dave Salman Nopal                 Alvaro James Eva
||  [—meja makan—]  ||            || [—meja makan—] ||
  Egar   Verry      Gio                       Rio   Jeremy Dion

(Author : Masih inget sama temen-temen Edgar?, kalo masih anda dapat ancungan dua jempol dari author, saya aja nulisnya tadi menguras pikiran lohhh).

Nah begitulah kira- kira posisi duduk mereka.

Edgar dkk. kembali melanjutkan makan mereka yang tadi sempat tertunda.

Hingga tak lama kemudian, suara gebrakan meja terdengar membuat seluruh atensi dikantin menatap kearah sumber suara.

Disana Edgar melihat seorang wanita bersama dua temannya sedang berdiri dengan wajah yang memerah, mungkin nahan boker(?), pikir Edgar.

Salah satu dari wanita itu yang sepertinya menggebrak meja tadi langsung menarik erat rambut Eva yang duduk disebalah James.

"Akhhh!! Sa-sakitt!" jerit Eva kala Aldara menarik kuat rambutnya.

'Oh, apakah ini drama antara protagonis dan antagonis itu?, sepertinya akan ada live streaming yang menarik disini' pikir Edgar.

James yang melihat Eva kesakitan menatap Aldara dengan tajam.

"Lepaskan" ucap James dengan penuh penekanan.

"Tidak akan", Aldara semakin genjar menarik rambut Eva dengan kuat.

"Akhhh, sa-sakit, in-ini sakit hikssrott!".

Eva?, dia hanya menangis menampilkan raut wajah kesakitan kala Aldara semakin kencang menarik rambutnya.

Edgar's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang