22

410 74 38
                                        

"Varo, kamu nggak bisa ngrasain rasa makanan?" tanya bram, membuat varo langsung menggigit bibir bawah nya seraya melihat rain dan bima yang hanya menunduk.

"Kak bima - bocil...bantuin gue ngomong kek..." batin varo, dia terus melihat mereka penuh harap.

Tapi bima dan rain hanya menunduk dan pasrah kalau memang harus ketauan oleh orang tua nya.

"Varo" panggil bram karena varo hanya diam.

"I - iya yah" sahut varo tanpa melihat bram.

"Dari kapan?" tanya bram penasaran

"Tadi pagi yah"- varo.

Bram meletakan sendok nya dan melihat varo - bima dan rain bergantian.

"Setelah sarapan kita kumpul di ruang tengah!" kata bram dan mereka mengangguk sebagai jawaban.

Setelah nya mereka melanjutkan makan tanpa ada candaan atau obrolan seperti biasa nya.
.
.
.

Di ruang tengah

Bram dan rani melihat ke tiga anak nya dengan lekat, mereka hanya menunduk takut tanpa ada yang berani melihat ke dua orang tua nya.

"Rain, jawab bunda! Kemaren kamu keluar rumah nggak?"- rani.

"Maaf bunda...rain ke rumah jeka" sahut rain, dia melihat rani dengan ekspresi hampir menangis.

"Terus?"- rani.

"Ibu nya jeka lagi demam, terus pas di swab jeka sama ibu nya positif bunda"- jelas rain membuat rani langsung menarik nafas panjang mendengar nya.

"Kamu udah ngapain aja di rumah jeka?"- rain.

"Main game sama makan cemilan bareng bunda"- rain.

"Astagfirullah rain....kamu ini ~ "- rani.

"Maaf bunda...rain salah..." sergah rain sambil menangis membuat rani menghentikan ucapan nya.

"Bima - varo, kalian juga keluar rumah?" tanya bram, dia melihat ke dua anak nya dengan tajam.

"Ma - maaf yah, kita ke rumah kevin" sahut bima dengan takut.

"Ngapain aja kalian di sana?"- bram.

"Main game sama makan yah"- varo

"Ada yang punya gejala nggak di rumah kevin?"- bram.

"Kevin pah,dia batuk. Waktu di swab hasil nya positif"- bima.

Bram menarik nafas panjang" Jadi kalian nggak ada yang dengerin omongan ayah? Ayah bilang jangan keluar rumah kan?

"Tapi kenapa kalian masih keluar rumah juga? Kalian tau kan covid itu bukan penyakit main main

"Bukan nya jagain adek nya malah keluar main sendiri" kesal bram, dia melihat varo dan bima dengan tajam.

"Maaf yah..kita salah" sahut bima dan varo bergantian.

"Kamu juga rain, masih kecil aja susah banget di kasih tau nya. Rain bener bener bikin ayah marah" lanjut bram dan rain hanya menangis sambil menggigit bibir bawah nya.

"Semua siap siap sekarang! Kita ke rumah sakit dan swab semua nya!" titah bram dengan emosi.

"Nggak mau, rain nggak mau di swab yah - rain takut" sahut rain dan langsung turun dari kursi.

"Mau kemana rain?" rani langsung menahan tangan rain yang akan pergi ke kamar nya.

"Lepasin bunda..! Rain nggak mau di swab bunda - rain takut.." sahut rain sambil berusaha melepaskan tangan rani.

Rain ( Sudah Terbit ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang