Prolog

1.6K 122 15
                                    


Hallo teman-teman...
Ini cerita pertama aku...
Semoga kalian suka...
Mohon dukungannya...
Maaf ya kalau banyak typo...


    Hosh hosh hosh
    Nafasnya tersenggal, seluruh tubuhnya dibanjiri keringat, lengan dan dahinya penuh dengan luka dan darah.

   Lelah, satu kata yang dapat menggambari keadaannya saat ini.

   Seorang pemuda yang beberapa saat lalu bertengkar dengan ayahnya, kini telah tergelak dipinggir jalan sepi akibat tidak fokus menyetir yang menyebabkan motornya tergelincir.

  Sulit rasanya untuk bangkit, seluruh tubuhnya terasa sakit ditambah jalanan sepi sehingga tak ada yang menolongnya.

  Jangan, jangan dulu Tuhan...  keluhnya sambil memejamkan mata.

  "Gue gaboleh mati sekarang, gue harus cari orang yang udah bunuh bunda" ujar nya lalu membuka kembali matanya.

Ia mencoba lagi untuk bangkit, tapi itu sia-sia, tubuhnya benar-benar tak berdaya.

Menangis- air matanya turun tanpa izin, ia terus memohon pada Tuhan agar tidak mengambil nyawanya sekarang. Memang ia menginginkan pergi dari dunia ini dan berharap bertemunya bundanya.

Tapi tidak untuk sekarang, ia harus membalaskan dendamnya.

  Namun melihat keadaannya sekarang apa ia sanggup bertahan?
Matanya mulai sayu, penglihatannya mulai kabur, hingga akhirnya terdengar suara seorang wanita yang ia rindukan.

"hey kau baik-baik saja? Astaga tubuhmu penuh luka, tahan sebentar aku akan panggil ambulan"

Seorang perempuan, dengan rambut panjang sebahu, tak begitu terlihat wajahnya, tapi suaranya... suaranya sama persis.

"Bun..daah" dalam rasa sakitnya ia tersenyum bahagia, senyuman yang sudah tak terlihat sejak kepergian sang bunda.

Perlahan matanya mulai tertutup, beriringan dengan lunturnya senyuman itu.


Makasih banget yang udah baca...
Jangan lupa vote yaa...
Kalau boleh sekalian follow aku...
Thankyou readers...

ALDEVAN | Masih AngetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang