EXTRA CHAPTER 1 ~ Kelahiran sang penerus prime

956 123 33
                                    

Tumbuh dewasa bukan karena aku telah dewasa, itu karena takdir telah memilihku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tumbuh dewasa bukan karena aku telah dewasa, itu karena takdir telah memilihku

****

Setelah perang berakhir dan seluruh Guardian telah menyelesaikan misi mereka untuk membantu para manusia, kini mereka telah berkumpul kembali di markas Guardian. Masih sama seperti 1 bulan yang lalu, tempat ini tidak berubah sama sekali. Pohon Magnolia yang di sukai Zhan pun masih tumbuh kokoh di belakang Markas dengan ditemani beberapa  bunga liar yang mulai tumbuh.
 
Yibo menjadi orang pertama yang berdiri di sana, menatap indahnya pohon magnolia di semua musim. Baginya, setiap musim menyimpan begitu banyak kenangan, perjuangan dan kebahagiaan. Pohon ini telah menjadi saksi bagaimana ia berjuang selama ini untuk Xiao Zhan, bagaimana ia begitu mendamba sosok yang pada akhirnya bisa ia gapai.
 
Sebenarnya, ia ingin segera menuju kamar Xiao Zhan. Namun, tugasnya belum selesai, Yibo belum memberikan laporan mengenai perbaikan yang telah ia lakukan bersama dengan yang lainnya untuk membantu mengembalikan kehidupan para manusia di bumi. Karena kandungan Zhan yang telah menginjak bulan ke tiga, dengan terpaksa Zhan dipindahkan ke ruangan pribadi milik Yunxi dimana tempat itu telah di lengkapi berbagai alat medis untuk berjaga-jaga. Mengingat kehamilan Zhan saat ini bukanlah kehamilan biasa, ia akan melahirkan calon prime, setiap pergerakan dari sang bayi, Itu akan membuat Zhan merasakan seolah perutnya sedang ditusuk sebilah pisau yang tajam.
 
Sebenarnya, Yunxi tidak menceritakan hal itu pada Yibo bukan karena keinginannya sendiri. Namun Zhan telah meminta Yunxi untuk  tidak menceritakan kondisinya saat ini. Zhan tahu jika Yibo mengetahui perihal kondisinya, bisa-bisa lelaki itu akan kembali ke Markas dan meninggalkan tugas terakhirnya sebagai seorang Guardian. Zhan tidak mau seperti itu, ia ingin calon Ayah dari putranya kelak bisa dibanggakan. Selama Zhan bisa menahannya, ia akan bertahan dan menunggu Yibo dengan sabar.
“Kau tidak berniat melaporkan wilayah yang kau tangani padaku?” pertanyaan yang datang dari Yunxi membuat Yibo menoleh, ia tersenyum dan berjalan menghampiri pria yang lebih tua darinya namun masih terlihat muda itu.
 
“Aku hanya menunggu yang lainnya selesai melapor.”
 
Yunxi tahu, Yibo sudah tidak sabar untuk menemui Xiao Zhan, ia lalu meminta Yibo untuk masuk ke ruangannya.
 
“Yang lain telah selesai melapor, kenapa kau tidak ingin bergabung bersama mereka?”
Yibo tak langsung menjawab, ia hanya terkekeh pelan. Setelah mengetahui bahwa Yi Tian, Ling He dan Lin Yi memendam rasa yang sama dengannya pada Xiao Zhan, Yibo memang sedikit menjaga jarak. Bukan karena tidak suka, tapi ia hanya tidak ingin kecemburuannya akan membuat hubungan mereka yang telah berangsur membaik akan kembali buruk. Biarlah ia hidup dengan caranya, dengan menyendiri, ia tak akan menyakiti siapapun.
 
 
Sesampainya mereka di ruangan Yunxi, Yibo di sambut oleh Lin Yi yang langsung menanyakan kabarnya, begitu pula Ling He dan Yi Tian yang meski masih enggan mengakui, tapi kali ini ia juga memberikan sebuah sapaan hangat padanya.
 
“Baiklah, tugasku sudah selesai, Yunxi Ge, aku pamit keluar dulu,” Yitian adalah orang pertama yang beranjak dari kursi dan memberikan salam perpisahan pada Yibo.
 
“Semoga kita bertemu lagi.” Ucap Yi Tian yang dianggukkan oleh Yibo.
 
“Ku harap kau akan mengundangku di pernikahanmu dengan Zhan setelah dia melahirkan,” Ling He mengusap bahu Yibo dan berpamitan, kini hanya menyisakan Lin Yi yang juga ikut keluar. Ia tidak berpamitan karena memang Lin Yi diminta oleh Yunxi dan Areitm untuk menjaga Xiao Zhan saat proses persalinannya kelak.
 
Setelah perang berakhir, para Guardian kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Lin Yi yang kembali mengajar di kampus, Ling He yang menjadi mekanik di perusahaan kapal selam dan Yitian yang menjadi Polisi. Ya .. semua telah kembali pada keadaan semula. Dan kini Yibo kembali ke tempat ini untuk melanjutkan hidupnya bersama dengan Xiao Zhan, menjaga kekasih dan calon bayi yang akan lahir kelak.
 
“Sekarang, biarkan aku menemui Zhan,” pinta Yibo setelah memberikan sebuah catatanyang ia keluarkan dari balik jaket kulitnya. Itu adalah catatan laporan yang Yibo buat untuk wilayah yang ia tangani.
 
Yunxi sebenarnya tidak terlalu membutuhkan dokumen itu, ia hanya ingin berbicara empat mata dengan Yibo perihal keadaan Xiao Zhan.
 
“Ku harap kau bisa tenang setelah mendengarnya, selama ini aku tidak bisa memberitahumu karena Xiao Zhan sendiri yang meminta. Tapi kali ini situasinya berbeda, kehamilan Zhan sudah memasuki bulan ke tiga, itu artinya sama dengan 9 bulan umur bayi manusia normal. Yibo … aku memindahkan Zhan ke ruang lab itu karena kondisi Zhan yang semakin memburuk. Bahkan sekarang ia harus menerima asupan makanan dari selang infusnya. Bayi ini telah mengambil seluruh energi yang dimiliki Zhan. Namun sepertinya jika dia berdekatan denganmu, bayinya akan sedikit tenang dan tidak akan menyakiti Zhan,” jelas Yunxi pada akhirnya. Ia tidak bisa lagi menyembunyikan keadaan Zhan.
 
“Zhan tidak akan senang jika aku marah atau kembali ke sini, mengabaikan tugasku sebagai Guardian api untuk terakhir kalinya bukan?” Yunxi mengangguk, tebakkan Yibo memang benar.
 
“Sekarang dia sedang tidur, biasanya ia akan merintih kesakitan setiap 1 jam sekali, ku harap … putramu kelak memiliki kehidupan yang lebih baik dan kalian bisa bahagia selamanya.”
 
“Hm, terima kasih Ge. Sekarang apa aku bisa menemui Zhan?” pinta Yibo lagi, Yibo tahu, Xiao Zhan-nya tidak akan senang jika ia marah hanya untuk masalah bayinya. Mereka telah berjanji akan menerima semua dan Yibo juga telah berjanji pada Zhan untuk menjadi Guardian api pelindung terakhir yang akan pulang dengan sebuah kabar baik. Saat ini Yibo hanya tidak ingin mengecewakan kekasihnya. Ia akan menjadi seorang Ayah dan suami bagi Zhan. Setidaknya menahan emosi adalah salah satu proses baginya untuk menjadi lelaki yang bisa bersanding dengan seorang Xiao Zhan.
 
“Tentu saja! Aku akan mengantarmu ke dalam.” Yunxi kemudian mengajak Yibo masuk ke sebuah ruangan rahasia yang muncul dari balik lemari bukunya. Ruangan itu terlihat begitu rapi, meski tidak terlalu besar, seluruh peralatan medis sepertinya sangat lengkap. Yibo tersenyum saat melihat Zhan yang sedang bersandar pada kepala ranjang dan berentangkan tangannya.
 
Bak gayung bersambut, Yibo segera berlari dan memeluk Zhan dengan begitu erat, menciumi pipi yang terlihat begitu kurus itu. Tangan Yibo menyentuh bibir Zhan yang terlihat kering.
 
“Apa yang terjadi? Kenapa kau seperti ini? Apa baby Awen menyakitimu terlalu banyak Zhan?” Tanya Yibo sambil menangkup wajah Zhan.
 
Zhan menggeleng dengan senyuman yang mengembang dari bibir yang tampak kering itu,”tidak, baby Awen tidak menyakitiku, dia hanya sedang tumbuh di dalam sini.” Zhan menarik tangan Yibo untuk menyentuh perutnya yang terlihat begitu besar dengan beberapa selang yang menempel pada bagian tubuh Zhan. Yunxi memasang alat itu untuk meredam rasa sakit yang bayinya timbulkan dan bisa membuat Zhan mengerang hingga buku-buku jarinya mati rasa.
 
“Maafkan aku terlambat untuk pulang Zhan,” Yibo mencium punggung tangan Zhan dengan begitu  lembut, menyalurkan energinya pada sang bayi agar tak membuat Zhan kesakitan.
 
“Tidak, kau tidak terlambat Yibo … akhh … “ ringis Zhan saat tiba-tiba sebuah pergerakan sang bayi membuat perutnya seperti terbelah. Yibo yang panik segera memanggil Yunxi.
 
Yibo menyadari Zhan yang kini tengah menggenggam tangannya dengan begitu kuat, meminta energi yang lebih padanya.
 
“Zhan kau akan baik-baik saja, aku telah memanggil Yunxi ge, bertahanlah sayang,” Yibo berusaha menenangkan Zhan yang yang  tiba-tiba memejamkan mata sambil mengerang begitu keras.
 
“Kali ini benar-benar sa … kit … akhhh …” erang Zhan sambil meremas tangan Yibo dengan begitu kuat.
 
Yunxi yang baru saja kembali ke ruangan itu menjadi begitu kaget saat melihat darah yang menetes ke bawah ranjang dimana Zhan kini tengah berbaring.
 
“Gawat! Xiao Zhan akan melahirkan! Yibo panggil Lin yi cepat! Aku harus segera membantu Xiao Zhan melahirkan?”
 
 
“Apa? Zhan akan melahirkan sekarang?” pekik Yibo kaget.
 
“Akh … sakit …” rintih Zhan sambil meremas sprei dimana warna putih disana telah berganti menjadi merah darah.
 
 
“Cepatlah! Zhan mengalami pendarahan!” Yunxi segera merapalkan sebuah mantra dan memunculkan sebuah sinar berwarna putih serupa lingkaran yang kemudian ia letakkan di atas perut Zhan yang tiba-tiba berubah seperti sebuah telur yang hampir menetas. Urat-urat itu menyembul keluar dengan tonjolan sang bayi yang seakan ingin merangsek keluar dari perut Zhan.
 
Tak lama setelah itu, Lin Yi datang, ia segera mengeluarkan jam pasirnya untuk membantu memperlambat pergerakan sang bayi yang akan sangat menyakiti Zhan. Ingatlah bahwa bayi yang dikandung Zhan saat ini bukanlah bayi biasa.
 
Bisa Yibo lihat sendiri bagaimana jarum suntik yang Yunxi berikan pada Zhan menembus kulit sang kekasih dan membuatnya tertidur. Bagaimana perut yang dulu selalu ia ciumi itu kini di belah dan dari dalam sana terdengar suara yang begitu nyaring. Tangis seorang bayi mungil yang cantik dan begitu memesona.
 
Dan kini Yibo tahu, meski ia telah menunggu ribuan tahun. Meski hatinya begitu sakit namun itu tidak sebanding dengan perjuangan Zhan saat ini. Tanpa Yibo sadari, ia telah meneteskan airmata haru sebagai seorang Ayah dan lelaki yang telah melihat dengan langsung bagaimana pasangannya berjuang antara hidup dan mati. Bagaimana wajah itu tetap tersenyum meski itu terasa begitu menyakitkan.
 
 
“Yibo, ambillah! ini putramu,” Yunxi memberikan bayi mungil yang masih berlumur darah itu pada Yibo. lelaki itu kemudian menggendongnya dan mencium kening sang bayi yang langsung terdiam saat sentuhan pertama sang Ayah menyapa kulitnya.
 
“Terima kasih,” hanya itu yang mampu Yibo ucapkan. Sejatinya ia tidak tahu bahwa akan ada satu hari dimana ia akan  merasa  begitu takut, bahagia dan sedih secara bersamaan. Dan hal itu adalah kelahiran sang putra.
 
Yibo menatap wajah sang putra yang terlihat begitu mirip dengan kekasihnya. Parasnya yang cantik, bibirnya yang merah dan mungil, serta bulu mata yang sudah terlihat lebat benar-benar membuat baby Awen  terlihat  begitu menawan. Calon prime yang benar-benar diberkati.
 

THE FALLEN GUARDIAN [YIZHAN] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang