03

3.5K 395 85
                                    

Chalciss, Kerajaan Aiberg.

Meskipun ini adalah dunia kertas, Taehyung tidak memungkiri bahwa semua yang ada di depan matanya terlihat betul-betul nyata seperti dunia sungguhan. Selain itu tampak interaksi-interaksi lain yang tidak terdeskripsikan di dalam novel.

Jika saja tidak pernah membaca novel itu, pasti dirinya akan menduga telah melalui perjalanan waktu ke abad pertengahan di Inggris Raya. Novel ini memang berlatar waktu di abad ke-13 dimana suhu yang lebih hangat menyelimuti seluruh bagian Eropa Utara.

Seperti halnya cuaca hangat di wilayah kerajaan Aiberg pagi ini. Angin sejuk berhembus tipis menenangkan. Ditambah kicau burung bersahutan merdu, masing-masing saling unjuk gigi menampilkan suara terbaik. Entah kapan terakhir kali Taehyung mendengar nyanyian alam. Mungkin tiga bulan lalu saat mendaki Gunung Jiri.

Walau ini masih pukul 6 pagi, tapi suara-suara berisik para penduduk yang sibuk beraktifitas telah terdengar sejak fajar menyingsing. Di tengah kesibukan masing-masing, wajah mereka tampak cerah kala berinteraksi satu sama lain. Perseteruan kecil juga sempat terlihat di sudut gang kecil. Di lain sisi, anak-anak berlarian sambil tertawa ceria, bersembunyi, atau menyapa saat melewati pedagang yang tengah menjajakan barang dagangan.

Sedari tadi, Taehyung sedang duduk di atas dahan pohon yang berdiri kokoh di atas bukit. Lokasi yang cukup strategis untuk mengamati keseluruhan wilayah kota Chalciss. Digigitnya kembali apel merah dalam genggaman yang dibawa dari kamar. Ya, sebenarnya ia keluar diam-diam dari rumah besar keluarga Earl Veehargh. Dirinya meloncat keluar melalui jendela kamar sewaktu terbangun karena mendengar suara ayam berkokok.

Di tengah pengintaian itu, ia mendapati orang-orang sengaja mundur untuk mengosongkan jalan, sedang lainnya berbondong-bondong ikut mendekat ke sisi jalan seolah hendak menyambut tamu penting.

Benar saja.

Tak lama kemudian orang-orang bersorak riang gembira menyambut kedatangan rombongan parade pria-pria berbadan tegap dan berbaju lapis baja yang mulai terlihat dari balik pegunungan. Beberapa orang menunggangi kuda, sedang lainnya berjalan kaki. Sudah pasti mereka adalah kesatria yang kembali dari medan perang.

Di dalam novel memang sempat diceritakan sekilas bahwa Kerajaan Aiberg berperang melawan Kerajaan Mezol di daerah perbatasan dan berakhir dengan kemenangan gemilang tentara kerajaan ini.

Kemenangan peperangan itu terlukis di dalam novel karena tokoh utama pria, Yohanos Brigeyer, termasuk satu dari rombongan pria berkuda. Orang yang sangat dirindukan pria itu adalah Trasia Veehargh dan mereka akan bertemu di Istana kerajaan.

Selain itu, besok Yohanos akan datang ke mansion Earl Veehargh dengan dalih menyapa sang tunangan, padahal tujuannya adalah kamar si kekasih gelap dan tanpa ca-ci-cu langsung senggama. Menyatu intim hingga badan berpeluh dan lengket.

Ah, Trasia itu. Aku belum sempat melihat wajahnya. Di novel, gaya bercinta mereka lumayan liar. Batin Taehyung seraya menggigit bagian akhir daging buah apel yang tersisa, lalu melempar sampah buah itu begitu saja.

Plung!!

Hm, sudah saatnya kembali. Taehyung seketika meloncat dari satu dahan ranting ke dahan lainnya dan dengan gesit melesat pergi. Sepersekian sekon, ia berpapasan dengan seorang Alpha. Netra mereka sempat bertabrakan singkat, dan Taehyung terus berlari tanpa menghiraukan.

Di lain sisi, Alpha pria itu mendadak terperangah dan menghentikan lankah. Harum Lily yang tidak biasa tercium tipis hingga membuatnya menoleh ke belakang.

"Lembut dan manis." Guman sosok pria, lebih tepatnya ksatria yang masih lengkap mengenakan baju lapis baja dan mantel bulu. Ada sebilah pedang panjang bertengger manis di pinggang sebelah kanannya. Namjoon Scaloire, itulah namanya.

Do I Have to Seduse The Duke? ╬ KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang