All for me - #6

71 16 3
                                    

Sudah 4 bulan berlalu sejak hari dimana Dimas mengungkapkan semua kebenarannya ke Jena.

Dan setelah hari itu, hubungan keduanya kembali membaik dengan plus Dimas dan Jena yang kembali menjadi sepasang kekasih.

Hubungan Jena dan Nanda juga membaik, bahkan keduanya mulai bersahabat. Tidak hanya itu, Nanda juga di terima baik sebagai sahabat baru oleh ketiga sahabat baik Jena yakni Joya,Safa dan Yelina.

Travis? ia juga bisa mulai menerima Dimas kembali bersama kakak kesayangannya. Travis juga sebulan yang lalu sudah melakukan wisuda nya dan kini Travis resmi bergelar S1.

CONGRATULATIONS AYANGIE YUHUU, wkwk.

.

Kalau boleh Jena mendeskripsikan tentang perasaan nya, mungkin hari ini adalah hari yang paling bahagia. menurutnya.

Kalian tau kenapa?

Sebab-

Hari ini Dimas mengajak Jena untuk pergi jalan-jalan, rencananya Dimas ingin mengajak Jena pergi ke taman dimana itu adalah tempat favoritnya saat sedang dalam suasana hati yang buruk atau disaat dia hanya ingin tenang.

"Kita mau kemana?" tanya Jena, kini ia dan Dimas sedang di dalam mobil milik Dimas yang berjalan menuju tempat tujuan mereka.

"Ada deh, aku yakin pasti kamu bakalan suka" balas Dimas.

"ish"

Tak lama keduanya sudah sampai di tempat tujuan mereka.

"Taman?" tanya Jena.

Dimas mengangguk mendengar pertanyaan yang Jena lontarkan.

"Ayo" ajak Dimas.

Keduanya berjalan memasuki taman.

Taman yang asri dengan rerumputan hijau dengan bukit-bukit kecil hamparan hijau yang menjadi objek utama di selingi dengan beberapa kolam ikan atau sekedar air mancur.

Tidak hanya itu, beberapa pohon rindang mulai dari besar hingga ke kecil sampai deretan bunga-bunga yang cantik bermekaran ikut tertanam di tanah taman.

Bahkan ada juga beberapa permainan anak-anak mungkin atau sejenisnya seperti ayunan, jungkat-jungkit dan lainnya.

Objek favorit keduanya, Dimas masih ingat akan hal itu.

"Cantik banget" Ucap Jena berbinar.

"Cantikkan juga kamu" balas Dimas sedikit menggoda Jena.

"Dilarang menggembel ya" keluh Jena.

Dimas cuma ketawa menanggapi.

Hening.

"Aku ingat banget kalau kita sewaktu 7 tahun yang lalu, berpisah disini" Ucap Jena mengawali guna memecahkan keheningan.

Dimas menatap Jena lekat.

"Maafin aku Je" Balas Dimas.

Jena tersenyum dengan gummy smile nya beserta menunjukkan deretan gigi nya yang tersusun rapi.

"Semuanya udah berlalu, gak perlu minta maaf lagi" ucap Jena tulus.

Dimas mengangguk kecil mendengar ucapan tulus Jena.

"Mau coba hal seru gak?" tanya Dimas.

"Hal seru?"

Dimas menunjukkan bukit yang tidak terlalu tinggi tapi tidak juga terlalu rendah yang berada di sebelah barat dirinya.

"Disitu, kita tiduran menghadap ke langit. Aku akhir-akhir ini biasanya ngelakuin hal itu untuk mengrileks kan diri" ucap Dimas.

"eum, aku mau coba" Jena tertarik.

"ayo" Dimas menarik lembut tangan Jena ke tempat tujuan mereka, bukit hamparan hijau yang nyaman dan cantik.

"Coba kamu berbaring deh Je" ucap Dimas " Jangan lupa kepala nya menghadap langit sambil penjamin mata nya" lanjut Dimas.

Jena mengikuti ucapan Dimas.

"Bagaimana?" tanya Dimas.

Jena boleh jujur gak? semua saran Dimas atau bisa dibilang ucapan Dimas yang menyuruhnya untuk berbaring sambil pejamin mata dengan menghadap kelangit itu sangat membuat diri nya seketika rileks dan tenang.

Kenapa bisa ya?

"Seru, seketika aku langsung rileks dan tenang gitu tau" ucap nya membalas.

"haha lucu" Dimas gemas sendiri melihat tingkah Jena.

Karena tak kuasa menahan rasa gemas nya,ia mengacak surai kecoklatan milik Jena.

"Ihh Dimas jangan diacak rambut aku" gerutu Jena kesal, lagi asik nya berbaring eh rambut nya malah diacak-acak sama Dimas.

"Iya-iyaa maaf dehh hahaha" Dimas terkekeh kecil dengan tingkah gemas Jena.

Tak lama Jena merasakan seseorang berbaring di sebelah nya, ia tau kalau itu Dimas.

Hening kembali.

Keduanya masih asik menjamin mata sambil berbaring menghadap ke langit.

Untung tempat yang Dimas pilih itu rindang karena di panas nya langit ditutupi oleh beberapa pohon lagian juga kini sudah sore jadi cuacanya juga lumayan adem.

Satu hal lagi, ternyata taman ini sepi pengunjung. Maklum aja sih soalnya ini bukan hari libur yang biasanya jika hari libur pasti taman akan padat.

Jena jujur atau gak ya? ia bilang ke Dimas kalau hari ini ia tidak ada jadwal kuliah tapi nyata nya ada.

Dasar Jena.

.

Dimas yang berbaring di sebelah Jena lalu beranjak untuk duduk.

"Jena" panggil Dimas.

"eum?" gumam Jena membalas.

Jena juga ikut beranjak untuk duduk.

Ia tau kalau Dimas akan berbicara suatu hal dengan nya saat ini.

"Makasih ya"

"for what?"

"Makasih karena kamu udah mau nerima aku kembali, makasih kamu masih peduli sama aku, makasih karema kamu udah sayang dan cinta sama aku sampai kamu rela nunggu aku selama. itu hehe"

"You know? You're my everything and I love you Jefanya Nathalia" Lanjut Dimas sembari tersenyum.

"haha" Jena terkekeh kecil.

"And I love you too Adimas Randhika" balas Jena ikutan tersenyum.

"Jangan pernah tinggalin aku lagi ya" ucap Jena.

"Aku gak bisa janji Je, but i'll try untuk selalu ada buat kamu" Dimas membalas.

"if you lost dari aku, i'll hate you" Jena berkata tajam.

"Yes honey, sorry"

Tangan Dimas menangkup wajah mungil Jena, mendekatkan wajah nya Jena ke wajah nya. Tak lama Jena merasakan bahwa kedua bibir mereka yang menyatu.

Dimas mengecup bibir Jena, tapi tak lama kecupan yang Dimas berikan berubah jadi lumatan lembut.

Jena membalas nya, keduanya berciuman mesra di taman.

Kisah yang tidak akan mereka lupa kan walau hanya sesaat saja.

~To Be Continued.

Yeayy heheh, update lagii.
Don't forget to votment all💓
Byee😉

Missing u in a beautiful night ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang