Be end - #8

81 14 0
                                    

Sudah 7 tahun berlalu sejak dimana kejadian menyedihkan itu datang di hidup Jena.

Dan selama itu lah, Jena terus-menerus berada dalam situasi suram. Hidup nya gak ada warna, gelap dan tentu nya sangat menyakitkan.

Ia terus saja berputar dalam lingkaran memori kenangan saat ia dan Dimas bersama walau itu hanya kenangan singkat.

Orang-orang disekitarnya sering sekali meratapi Jena, banyak yang kasihan, bahkan sampai ada yang menatap miris hidup Jena.

Jena perduli? tentu iya!

Jena sadar banget kalau semenjak Dimas pergi meninggalkannya, hidup ia jadi berubah.

Kadang Jena suka sedih sendiri karena reaksi orang-orang.

Tapi mau bagaimana lagi? Jena tau kok, keadaan gak akan pernah bisa diubah.

Jujur ya, Jena pingin banget balik kemasa lalu.

Andai dulu ia tau lebih awal tentang penyakit Dimas, andai ia gak sebodoh itu di masa lalu.

Pasti akhir hidup nya gak akan seperti ini.

Jena menghela nafas gusar, ia mengusap wajah nya dengan kedua tangan nya.

Tak lama ia mulai membenarkan tatanan rambut nya. Ia mengambil kain panjang atau dalam muslim disebut jilbab pashmina, berwarna hitam polos yang tergantung rapi di dalam lemari pakaian miliknya.

Lengkap dengan setelan pakaian berwarna hitam lengkap dari ujung kepala hingga ujung kaki

Setelah selesai, Jena melangkahkan kakinya keluar kamar lalu menuju kearah ruang tamu.

"Udah selesai sayang?"

Jena menganggukkan kepalanya, menjawab pertanyaan sang suami.

"Mau kita berangkat sekarang hm?" tanya Yudha— Suami Jena.

"Iyaa, takut nya nanti macet" balas Jena.

"Bundaaa" seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahun, menghampiri Jena lalu memeluk kaki sang ibu.

"Kita mau kemana nda?" tanya anak laki-laki itu.

Jena berjongkok, menyamakan tinggi tubuhnya dengan sang anak.

"Ada deh" jari jemari lentik Jena, mencubit pelan hidung sang anak gemas.

"em nda, janan buat kepo dimas ihh" anak laki-laki itu, bernama Dimas.

Yudha tersenyum tulus melihat interaksi sang istri dengan anak nya mereka.

Setelah tujuh tahun kepergian Dimas, Jena masih saja larut dalam kesedihannya. Hingga mama Dimas, mulai berbicara kepada Jena untuk ia mau menikah dengan Yudha yang notabenenya teman akrab Dimas.

Saat itu Jena cuma bisa pasrah hingga akhirnya ia menikah dengan Yudha dan dikaruniai seorang anak laki-laki tampan yang di beri nama sama dengan Dimas— mantan kekasih Jena dulu.

Dimas Randhiaka Yudhana, seorang anak kecil berusia 4 tahun. Anak dari Jena dan juga Yudha, ide nama anak nya itu sebenarnya diusul oleh Yudha sendiri namun awalnya Jena sempat ragu dalam menggunakan nama tersebut untuk anaknya.

Ia tak mau juga buat menyakiti hati Yudha, mungkin takut? Tapi Yudha terus meyakinkan Jena, hingga berakhir lah nama anak mereka disamai dengan nama orang terspecial mereka yang telah pergi lama.

Emang sedikit berbeda, karena itu emang kemauan Jena sendiri. Usulan Yudha yaitu menamai nya sama, tapi Jena mau nya sedikit berbeda.

Kalian tau alasan Jena? Ia hanya takut saja.

Missing u in a beautiful night ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang