Part 20

322 46 2
                                    

Hi readers ✨
Happy reading.

***

Kekalahan tender yang dialami Taehyung sedikit banyak mempengaruhi emosinya.

Kesal yang teramat parah, walaupun tidak sampai menyita seluruh perhatiannya karena ada hal lain yang juga memenuhi benaknya saat ini, dan hal itu membuat konsentrasinya terbelah.

Yoona, dan hasrat yang terus membakar dirinya dalam tiga hari ini. Kerinduannya akan tubuh wanita itu menjadi pemicu kekacauan yang semakin parah di dalam otaknya.

Taehyung terpaksa harus mengesampingkan hal itu dulu, membuang segala kegilaan itu ke dasar neraka, bisnisnya jauh lebih penting.

Dia hanya harus sibuk sepanjang waktu, sehingga tak ada waktu baginya untuk memikirkan hal lain selain bisnis. Terutama kegagalan tender incarannya.

Semestinya hanya sedikit orang yang tahu tentang tender tersebut, beberapa pengusaha yang memang memiliki 'orang' di dalam pemerintahan. Karena sebelumnya tender tersebut tercantum dalam lelang online, kemudian di cabut oleh pihak penyelenggara, dan dikabarkan telah dibatalkan.

Yang paling membuat Taehyung kesal adalah bukan hanya karena ALK kalah tender dari perusahaan kecil yang tidak diperhitungkan namanya. Dari informasi yang mereka dapatkan, pemenang tender itu, menang dengan membawa hasil rancangan ALK.

Sialnya beberapa minggu yang lalu ALK adalah pihak yang paling akhir ketika mengirimkan proposal beserta rancangan mereka.

Sehingga justru ALK-lah yang dianggap telah menjadi plagiat, dan si pencuri dipuja-puja karena dianggap membawa ide brilian yang membuat team penyeleksi berdecak kagum dan memilih si pencuri sebagai pemenang tender.

Rupanya seorang penyusup telah bermain kotor di perusahaannya, menjadi pengkhianat dan menjual hasil rancangan Taehyung dan beberapa arsitek handal ALK kepada orang luar. Bahkan mungkin membocorkan informasi tender tersebut sejak awal.

Tapi siapa?

Dan bagaimana bisa?

Hardcopy rancangan tersebut hanya ada satu, dan itu pun Taehyung yang menyimpannya di rumah. Sedangkan soft copynya tersimpan aman di database pribadi Taehyung.

Benar-benar tak seorang pun memiliki salinan dokumen tersebut.

Kecuali Taehyung sendiri.

Di kantor tak sembarang orang bisa masuk ke ruangannya, apa lagi memiliki akses membuka-buka dokumen pentingnya.

Taehyung berpikir keras. Hanya satu orang, Jimin, asisten sekaligus sahabatnya, tapi Taehyung mengenal Jimin dengan baik, sebaik ia mengenal dirinya sendiri. Tak mungkin Jimin berani melakukan hal itu padanya.

Dan di rumah hanya ada Jungsu, kepala rumah tangga yang telah mengabdi lama pada keluarganya, hanya pria tua itu yang memiliki akses ke dalam ruang kerjanya.

Taehyung benar-benar dibuat pusing oleh masalah itu. Siapa pengkhianat yang kini menjadi momok bagi keberlangsungan ALK.

Jika hal ini terus berlangsung, bukan tak mungkin oknum tersebut mencuri rahasia perusahaan lainnya.

***

Yoona mendesah kalut, benar-benar berada diambang frustasi.

Setelah hampir berjam-jam berkas dan buku-buku hukum itu berada dihadapannya, namun tak satu pun pekerjaan yang rampung. Bahkan tekanan hasratnya kian memanas tepat di hari ketiga kepulangan mereka dari Cumbria.

Lagi-lagi benaknya hanya dipenuhi bayang-bayang Taehyung dan Taehyung, lengkap beserta pengalaman panas yang terjadi pada mereka di Cumbria.

Yoona menggeram lirih, mengutuk otaknya yang tak jua mampu menghapus bayang- bayang itu dari sana.

Seorang pegawai mengantar sebuah paket kecil ke dalam ruang kantornya. Benda itu baru saja tiba, diantar oleh sebuah jasa ekspedisi khusus.

Sebuah kotak berukuran kecil, dan ketika Yoona membukanya masih ada sebuah kotak lagi di dalamnya, kali ini terlihat berpita dan dikemas cantik.

Cincin berbahan perak yang terukir indah, sangat detail dan rumit, berhias sebuah berlian tunggal seukuran biji jagung.

Hadiah itu membuat Yoona ternganga, kemudian refleks menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Jika tidak, sebuah pekik kesenangan pasti telah lolos dari bibirnya.

Itu cincin yang Taehyung pesan di Buttermere, Cumbria.

Yoona bahkan sempat merasa galau ketika Taehyung setengah memaksanya mencoba cincin tersebut, yang pada saat itu Yoona kira memang Taehyung pesan untuk wanita istimewa Taehyung.

Siapa sangka jika cincin tersebut Taehyung pesan untuk Yoona.

Perasaan hangat mengalir di dada Yoona, benarkah Taehyung menganggap Yoona istimewa. Siapa sangka dibalik sikap keras dan egois itu Taehyung ternyata memiliki sisi romantis yang sanggup meluluhkan hati wanita.

Yoona menimang-nimang benda itu di jarinya. Bahagia? Tentu saja.

Yoona bahkan ingin menyimpannya jika itu yang Taehyung inginkan, dan Yoona perlu mengucap terima kasih pada pria itu.

Tapi Yoona bahkan tidak memiliki nomor telepon Taehyung. Selama ini diam-diam ia memang menunggu Taehyung menghubunginya, dan itu membuat Yoona hampir kehilangan kepercayaan dirinya.

Jangan- jangan Taehyung telah melupakannya?

Walaupun pria itu sempat mengungkit soal hutang, bukan tak mungkin kemudian Taehyung bisa saja berubah pikiran dan menganggap urusan mereka telah selesai.

"Kantornya?" Gumam Yoona, berbicara pada dirinya sendiri. Yoona hanya perlu membuka browsernya untuk mengetahui alamat dan nomor telepon ALK.

ALK. Inc. South Canary Wharf E14 9SH, London-England +44 800 313 4860

Yup! Ini dia.

Yoona tersenyum senang. Seperti dugaannya, kantor Taehyung berada di salah satu pusat bisnis terbesar di London. Menempati salah satu lantai di gedung Canary Wharf, yang merupakan salah satu pusat bisnis dan keuangan utama dunia.

Jalur telepon yang ia hubungi terus saja sibuk. Yoona hampir menyerah, ketika akhirnya teleponnya terhubung.

_____

Surrender to Love - Taehyung Yoona VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang