Bram melihat anak anak nya dengan sendu, beberapa kali dia menghela nafas sambil memegang hasil swab anak anak nya.
"Yah, gimana hasil nya? Kita negatif semua kan? Iya kan yah?" tanya bima, dia melihat bram menunggu jawaban.
"Ayah...kok diem aja sih? Rain takut nih, nggak ada yang positif kan hasil nya?"- rain.
"Iya yah, jangan bikin kita takut dong yah...! Cepet kasih tau hasil nya yah!" sambung varo yang terlihat tidak sabar dengan hasil nya swab nya.
"Hasil nya salah satu dari kalian ada yang positif" sahut bram membuat varo - bima dan rain menegang mendengar nya.
"Siapa yah? Siapa yang positif?" tanya bima penasaran.
Bram menghela nafas panjang sambil membuka hasil swab salah satu anak nya.
"Yang positif itu ~ "- bram
"Siapa yah?" tanya rain yang semakin takut.
"Varo, kamu positif covid kak" kata bram membuat varo menarik nafas panjang mendengar nya.
"Kak varo yang sabar ya, nanti juga sembuh kok. Kan kak varo kuat" kata rain dan varo hanya mengangguk.
"Dek, sabar ya! Lo pasti bisa kok ngelawan covid, kan lo kuat"- bima.
"Iya kak, makasih ya cil - kak" varo menghela nafas." kayak nya beneran kwalat nih gue, gara gara ngecengin covid kemaren" kekeh varo.
"Varo kamu isolasi di tempat khusus covid ya?" - bram.
"Di rumah aja yah, lagian varo kan udah nggak demam lagi" sahut varo.
"Menurut kalian gimana?" tanya bram pada istri dan anak nya yang lain.
"Di rumah aja yah, kalau di rumah sakit nanti kita nggak bisa ketemu kak varo, Abis gitu kalau ada apa apa kak varo nggak bisa di bawa pulang kan" sahut rain dengan polos.
"Kayak nya rain bener yah, mending isolasi di rumah aja yah, biar nanti rain tidur nya di kamar bima" sambung bima dan rani mengangguk setuju.
"Ya udah kalau gitu, sekarang bima sama rain pulang dulu sama bunda! Biar ayah urus kak varo dulu sekalian beli obat obatan nya" kata bram dan mereka mengangguk setuju.
Setelah nya, rani mengajak anak anak nya untuk pulang naik taksi.
.
.
.Tiga hari sudah varo isolasi mandiri, tapi kondisi varo tidak membaik, dia mulai merasakan sesak membuat keluarga nya semakin khawatir.
"Ayah bawa kak varo ke rumah sakit aja! Kasian kak varo yah, rain nggak tega" kata rain sambil menangis.
"Iya yah, bima juga nggak tega kalau kayak gini" sambung bima.
"Bunda juga setuju yah, kalau di rumah sakit varo akan dapat penanganan yang tepat yah" kata rani dan bram mengangguk setuju.
"Ya udah kalau gitu, biar ayah bilang sama varo ya" sahut bram dan mereka mengangguk sebagai jawaban.
Setelah diskusi dengan varo lewat telfon, akhir nya varo mau di bawa ke rumah sakit.
Bima, rain dan rani hanya melihat varo dari atas tangga, saat Varo berjalan ke luar rumah.
"Kak varo semangat ya! nanti kita video call ya kak" kata rain dan varo mengangguk sebagai jawaban.
"Dek semangat ya! Sembuh pokok nya, gue tunggu di rumah" sambung bima dengan air mata tertahan.
"Varo yang kuat ya nak, pokok nya harus kuat dan pulang dengan sehat, oke" kata rani sambil menangis.
"Iya bunda, doain varo ya biar varo bisa pulang dengan sehat" sahut varo dengan suara nya yang lemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain ( Sudah Terbit ✔)
FanfictionRain adalah anak laki laki yang ceria dan iseng, ada saja tingkah nya yang membuat ke dua kakak nya kesal. Walaupun rain anak nya iseng, tapi rain sangat di sayang oleh keluarga nya. Walaupun rain sakit, tapi dia tidak menunjukan sisi lemah nya pada...