[BL] Saya Suka Menghancurkan Plot Dunia

Chapter 11 - 1.10 Frist Small Start - End Of The Slag Couple

Hotel.

Di tengah pesta malam, kaisar tiba-tiba dipanggil di perusahaannya meninggalkan permaisuri untuk menunggu di tempat atap sendirian sambil minum sendiri menunggu Wang Tian kembali. Tapi kasus sebenarnya tidak seperti itu.

Alasan Wang Tian pergi adalah karena Xia Ying mengendalikan satelit dan meminta sistemnya untuk melakukan beberapa serangan pada firewall sistem Empire.

[Tuan rumah, saya telah memenuhi tugas saya. Orang itu tidak akan kembali selama satu jam.]

"Kerja bagus, Ex." Jawab Xia Ying.

[Pembawa acara, Shou Protagonis akan tiba sebentar lagi. Dia membawa pisau, harap berhati-hati.]

"Pertanyaan. Apa yang akan terjadi jika saya mati pada tahap ini? Itu akan dianggap lengkap kan? Setelah protagonis harus membunuh saya dengan tangannya sendiri di depan gong protagonis yang sangat mencintai saya. Dia hanya bisa membenci mantan kan? Dan kemudian nasib mereka akan benar-benar menghilangkan lingkaran cahaya mereka. Bagaimanapun juga pada akhirnya keduanya menjadi gila." gumam Xia Ying ke sistemnya yang tidak bisa berkata-kata.

[...]

Xia Yang yang tampak seperti tulang dan kulit muncul di hadapan Xia Ying dengan pakaian pelayan mendorong gerobak makanan dan minuman untuk Xia Ying.

"Yang Mulia, makanan disajikan sesuai perintah Yang Mulia." Pelayan yang kepalanya tertunduk berkata.

Xia Ying seolah-olah sedang menonton pertunjukan, menatap adik kembarnya yang berseragam pelayan sambil memelototinya seolah ingin memakannya hidup-hidup. "Sudah lama, saudara kembarku tersayang, A'Yang~" jawab Xia Yang dengan suara menggoda.

Setelah mendengar nada menggoda saudaranya, Xia Yang tahu bahwa orang di depannya ini tahu bahwa itu adalah jebakan. Bahkan anggur di tangannya dibius dengan obat lumpuh, Xia Ying masih meminumnya di depan Xia Yang.

Tapi Xia Yang tidak menyangka bahwa jiwa di dalam tubuh Xia Ying bukan lagi saudaranya melainkan Hei An yang jiwanya mengubah tubuh yang sekarang menjadi tidak terpengaruh oleh obat-obatan seperti obat penenang dan semacamnya.

Tertawa dalam kegilaan, "HAHAHA! Ini sudah berakhir Xia Ying! Kamu sudah meminumnya. Segelas anggur itu..." teriak Xia Yang.

Tersenyum pada Xia Yang sambil tersenyum seolah-olah dia sedang menonton badut, "Dibius. Apakah itu? Apa yang akan kamu lakukan sekarang? Ini akan memakan waktu beberapa menit sebelum obat ini berlaku. Saya bisa meminta bantuan dalam beberapa menit. menit." Tegur Xia Ying.

"Hmp! Apa menurutmu aku bodoh? Aku sudah memberitahu penjaga itu bahwa kamu tidak ingin ada pengunjung, jadi mereka tidak akan datang. Bahkan jika kamu berteriak minta tolong karena aku sudah menyuruh mereka pindah di lorong lain. jauh dari ini." Xia Yang berkata sambil mengeluarkan pisau dari gerobak yang dia dorong ke istana.

Xia Yang menunjukkan senyum kegilaan saat dia mengangkat pisau dan menatap Xia Ying ingin melihat ekspresi ketakutannya,

"Apakah kamu takut sekarang? Kakak kembarku tersayang~~"

Tapi Xia Yang terdiam ketika dia melihat Xia Ying tersenyum padanya dengan senyum yang sangat indah ketika dia melihat kegembiraan, ekstasi di matanya seolah melihat boneka, Xia Yang tidak bisa menahan perasaan dingin di kulitnya.

Kebencian berkumpul dalam dirinya serta ketakutan terhadap Xia Ying yang terus tersenyum padanya.

“Itu salahmu! Semuanya salahmu! Lu Ziyun milikku. Yun-gege hanya bisa menjadi milikku!! Tapi kau mencurinya untukku! Kau telah mencuri semua yang seharusnya menjadi milikku!! Mati… Mati!! !"

Xia Ying mengabaikan teriakan histeris adik laki-lakinya di depannya, tetapi dia menyadari kedatangan seseorang dan memberikan senyum manis kepada orang itu dengan mengintip melalui sudut matanya.