"Tsukishima bukan orang jepang." Semua yang berada disana menatap Kiyoko dengan tanda tanya. Bahkan Hinata kejatohan bola yang di toss oleh Kageyama padanya."Maksud?" Tanya Suga tak paham. "Emang sih dia pirang dan putih pucet kayak bule, tapi kurasa dia orang jepang."
"Aku mendengarnya berbicara bahasa asing," ujar Kiyoko mantapu. Ia kembali ke posisi, mengambil papan jalan yang ia titipkan ke Yachi dan mengerjakan tugas manejer lagi.
"Bahasa apa itu, Shimizu-san?" Tanya Ennoshita.
"Entahlah, bahasa eropa sulit dibedakan kau tahu," jawab Kiyoko santai tapi masih serius "yang jelas aku tahu itu bukan bahasa Asia, mungkin Italia? Ia menyampurkan bahasa asing itu dengan bahasa jepang, kayak anak JakSel kalau ngomong campur inggres. Dan Yamaguchi-san juga memakai bahasa yang sama, mereka berkomunikasi,"
"Kalau gitu yang dicurigai harusnya Yamaguchi-sannya gak sih?" Noya menimpali.
"Aku tidak tau juga..." Pada akhirnya anggota Karasuno malah menggosipi orang yang cuma sedang mengobrol di belakang gym. Tsukishima kembali tak lama, pergosipan pun dihentikan.
"Aku kembali." Ia dan Yamaguchi dibelakangnya kembali ke gym, semua langsung pura-pura biasa, padahal lagi jedag-jedug karena takut ke-gap lagi gibah.
"Jaa... Tsukki, aku sudah mendapat peta sekolah, aku akan jalan-jalan dulu ya," Yamaguchi membuka handphonenya, disana sudah terpampang peta Karasuno yang ia cari lewat internet.
"Oh, iya... Kalau kau mau pulang duluan tidak apa, dari pada lama menungguku."
"Baiklah, dah Tsukki dan anggota Karasuno VBC," Yamaguchi melambai dibalas oleh Hinata dan Noya yang memang selalu ramah pada siapapun. Juga Kiyoko dan Yachi karena sesama perempuan. Setelah Yamaguchi pergi, kini giliran Tsukishima yang dibanjiri pertanyaan seperti:
"Tsukishima, Yamaguchi itu siapamu?"
"Dia anak mana?"
"Apa dia akan pindah ke Karasuno?"
"Apa dia suka voli juga?"
Dan lain sebagainya, Tsukishima pusing mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari rekan setimnya, ia pun meminta mereka berhenti, dan menanyakannya satu-satu.
"Oke cukup pertanyaannya aku jawab satu persatu. A. Yamaguchi adalah tetanggaku, kami sering bermain bersama saat masih kecil, singkatnya teman masa kecil..." Tsukishima menarik napas, yang lain masih menatapnya meminta jawaban. "B. Dia anak mana, anak sini, kota ini, Miyagi, Sendai, Jepang. Jika yang kalian maksud adalah dimana ia bersekolah maka jawabannya tidak, ia bersekolah dirumah dengan guru privat."
"Kenapa dia tidak sekolah?" Tanya Hinata.
"Simpan itu nanti. C. Dia akan pindah ke Karasuno, yes. Lalu D. Dia suka voli, ia bermain voli denganku, ayahnya adalah pemain voli saat SMA katanya." Yang lain mengangguk paham, Hinata mengangkat tangannya.
"Kau belum jawab pertanyaanku Tsukishima!"
"Alasan kenapa ia tak bersekolah, ya jangan tanya padaku lah, aku hanya tahu dulu ia tidak bersekolah karena masih belum fasih berbahasa jepang malah bisa dibilang tidak bisa bahasa jepang..." Jawab Tsukishima ketus, kenapa sih kok pada kepo banget sama teman sebelah rumahnya ini?
"Tsukishima-kun maaf tapi apakah Yamaguchi-san itu orang asing?" Tanya Kiyoko penasaran "aku tadi mendengar kau dan ia berbicara bahasa lain."
"Ah... Memang, dia half Prancis, dulu hanya aku teman yang dimilikinya, karena Yamaguchi tidak bisa bahasa jepang jadi akulah yang belajar bahasanya dengan syarat ia juga belajar bahasaku... Jadinya ya kebiasaan," Mendengar itu Kiyoko jadi baper, ya ampun Tsukishima yang itu, yang garem itu, ternyata seorang soft boy jika bersama Yamaguchi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Plane || TsukiYama
Fanfiction1st project form @KazeClub_ "Kamu tau rumah ijo di blok A? Yang tingkat 2 itu loh," "Ohh tau-tau, emang bener ya rumornya itu rumah berhantu?" Bermula dari Tsukishima kecil mendengar rumor dari anak-anak sekelasnya. Bukan berarti ia percaya hantu, t...