2

1.1K 167 4
                                    

"Buka matamu. Kita sudah sampai,"ucap Noe. Oriel perlahan membuka matanya lalu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.

"Kamar?"ucap Oriel bergumam

Noe membawa Oriel dan menduduki nya dikasur.

"Dengar, sekarang aku adalah pemandu mu disini. aku akan menyamar sebagai pelayan pribadi mu,"ucap Noe

"Haru sudah menjelaskan bukan, kau sekarang menjadi sepupu Catarina claes. Dan nama mu sekarang adalah Oriel Raveena."Noe memberitahu

"Mm tidak buruk."Oriel mengangguk

"Dan satu lagi, nanti kau akan bertu---upss"Noe segera menutup mulut setelah sadar apa yang ia ucapkan

'Oh no seharusnya aku tidak mengatakan itu. Aku hampir melanggar perintah Tuann!!'jerit Noe

"bertu?"Ulang Oriel mengernyit

"Tidak ada apa-apa!"Noe mengibas tangan dengan wajah paniknya

Mata Oriel menyipit curiga.

"Ehem denger ya, yang tadi aku tidak bisa memberitahu mu karna itu perintah Tuan. Kau akan tau nanti,"ucap Noe menetralkan wajah paniknya

"Memang nya kenapa? Aku ingin tau sekarang. Ayo beritahu aku."Paksa Oriel penasaran

"Dame desu~ Perintah Tuanku adalah mutlak."Noe menyilangkan kedua tanganya serta menggeleng kepala

"Cih ga seru!"

"Oh! sudah malam waktu nya tidur! Anak kecil tidak boleh tidur larut malam!"Seru Noe menepuk tangan mengalihkan pembicaraan.

"Apa maksudmu anak kecil? Aku ini sudah 17tahun!"ucap Oriel tak terima

"Heee? Coba sekarang kau lihat badanmu."

Oriel menundukkan wajahnya.

Maniknya melebar.

"Woy! Apa-apaan ini kok gue jadi tepos?! Terus kenapa tangan gue jadi kecil?!"teriak Oriel menatap tajam Noe

"Baru sadar? Saat kita masuk portal tubuh mu otomatis menyusut menyusuaikan alur anime yang kau masuki,"jelas Noe enteng

Oriel terperangah tak percaya, "Jadi berapa umur ku saat ini?"

"8 tahun,"ujar Noe

"Oke..aku kembali menjadi bocah,"gumam Oriel lesu

"Yosh yosh, sudah lah jangan bersedih. Jadi anak kecil itu seru loh. Untuk masalah dadamu yah...ikhlaskan saja nanti juga tumbuh lagi."ucap Noe tersenyum watados sembari mengelus rambut Oriel.

Oriel kembali menatap tajam Noe mendengar kalimat terakhir yang diucapkan pria itu, "Gampang banget lo ngomongnya."

Noe hanya cengengesan dengan muka tak berdosanya.

"Aku akan pergi sekarang,"ucap Noe tiba-tiba

"Eh mau kemana?"tanya Oriel

"Tentu saja mempersiapkan hal untuk besok,"balas Noe, Oriel memebentuk mulutnya menjadi bulat sambil mengangguk.

Noe berjalan ke arah balkon kamar, ia menoleh menatap Oriel, "Saya pamit pergi. Selamat malam. Nona Oriel,"ucap Noe formal dan tersenyum simpul. Kemudian Noe melompat terjun kebawah.

"Noe?!"pekik Oriel kaget melihat Noe yang lompat dari balkon, segera ia turun dari kasur dan berlari ke balkon. Tapi saat ia melihat ke bawah, sosok Noe sudah menghilang.

"Kemana dia pergi, cepet banget ilangnya."

Oriel menggaruk kepala merasa bingung seraya berjalan kembali ke kasur. Ia berbaring di kasur sambil merenungi nasib nya saat ini.

𝐀 𝐍𝐞𝐰 𝐋𝐢𝐟𝐞 || 𝐇𝐚𝐦𝐞𝐟𝐮𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang