chapter 4

8 1 0
                                    

Woohoo i am come back dengan cerita yang mungkin ya begitulah yaaa

Tidak perlu pakai lama-lama ini dia kita mulai

Happy reading readers


(Name) POV

Kringggggggg kringggggggggg

Tap

"Ngh sekarang jam berapa sih" aku melihat kearah jam dinding dan ternyata..

AKU TELATTTTT

Tanpa menggu lama aku bangkit dari kasurku dan bergegas kekamar mandi.

Skipp

Setelah selesai mandi aku buru-buru turun kebawah dan segera ke dapur. Saat aku sudah berada di depan meja makan aku melihat piring yang terisi dan kotak bekal dan disamping nya terdapat surat

Sayang ibu sudah menyiapkan sarapan untukmu ya ibu harus segera pergi kekantor karena panggilan atasan, oh iya ibu sudah menaruh uang disamping bekalmu ya ibu bakal pulang telat sampai larut malam kau yang membeli bahan-bahan bulanan ya soalnya habis, dan jangan lupa sarapan ya

Untuk putri ku tersayang dari, ibu

Setelah aku membaca surat yang diatas meja aku segera melahap sarapanku dan menaruh bekal di tas ku tak lupa uang untuk belanja bulanan juga ku bawa dan bersiap-siap untuk berangkat

Skipp
.
.
.
.
.

Setelah sampai disekolah aku langsung menuju kekelas ku. Aku duduk di bangku pojok kiri paling belakang dekat jendela. Semua pasang mata melihat kearah ku namun ku abaikan.

Walaupun aku berada di kelas yang rata-rata dihuni oleh anak-anak pintar tetapi aku hanyalah sebuah biji jagung yang tak terlihat keberadaannya lebih tepatnya tak dipedulikan, semua membisikkan tentang diriku yang bahkan terdengar sampai ke telingaku namun ku abaikan, aku memasang earphone ku dan menyetel musik cukup keras lalu merabahkan kepala ku diatas meja dengan bantalan tangan.

Sejak aku masih duduk dikelas 5 SD ayah dan ibuku bercerai, ayahku berselingkuh dibelakang ibuku, aku yang bisa dibilang sudah mulai paham akan lingkungan cuma bisa diam. Semua amarah kutahan, setelah aku tinggal berdua dengan ibuku ayah hilang kontak dengan ku ataupun ibuku.

Ibuku awalnya khawatir dan setress karena tidak habis pikir dengan perbuatan ayah, tetapi seiring berjalannya waktu ibuku sudah melupakannya dan melepaskannya perlahan walau masih sedikit tidak terima. Ibuku hanya fokus membesarkan ku dan membuat ku senang, namun Tuhan memberi cobaan berat kepada ku saat aku 3 SMP

Disaat hari kelulusan aku melihat ayah datang bersama istri barunya, kukira ibu yang akan datang ternyata pria tidak tau diri itu yang datang. Dia dan istri barunya datang menghampiriku dan memelukku didepan semua orang, aku terkejut buru-buru kulepaskan pelukannya tetapi malah semakin erat dan aku mendapat tatapan heran dari semua orang.

Istri barunya hanya diam sambil tersenyum licik kearah ku dan berkata dengan keras 'kenapa kau malah ingin melepaskan ayahnya, dia ayahmu loh kau tidak ingin dia datang jahat sekali kau, oh apakah ibumu mengajarkan kepada untuk bersikap kurang ajar seperti ini'. Orang-orang yang mendengar dan melihat itu langsung menatap tidak percaya dan langsung mengomongiku diam-diam.

Aku menatap kesal kepada wanita kurang ajar ini beraninya dia mempermalukan ku dan pria ini juga ikut mempermalukan putrinya. Ayah macam apa ini.
Tak lama kemudian ibuku datang dan menarik paksa ku keluar dari pelukan pria itu. Ibuku kesal dan menampar ayah, istri barunya mendekati ibu dan berucap 'wah pantas saja sikap putrimu seperti itu ternyata ibunya juga ya, yah seperti kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya'

Don't goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang