Part VI

41.9K 3.1K 11
                                    

"Apa-apaan ini?" Davis baru membaca beritanya saat tiba di kantor. Sekretarisnya yang meletakkan majalah itu di atas mejanya.  Bahkan gosip itu sudah menyebar di media online. Sebenarnya ada rasa senang saat dia membaca gosip tentangnya. Tapi dia takut akan terjadi sesuatu pada Meriska dan Magenta nanti.

Davis buru-buru mengambil ponselnya untuk menghubungi Meriska.

"Halo Mer! Ini Davis. Kamu dan Magenta gak apa-apa kan?" Suara Davis terdengar khawatir. 

... 

"Syukurlah! Ya aku baik-baik saja. Apa sudah banyak wartawan di sana?"  

... 

"Baguslah! Nanti akan aku suruh bodyguard menjaga kalian di villa. Hari ini jangan kemana-mana sampai aku datang ke sana!" pinta Davis terdengar memaksa. 

... 

"Tidak ada tapi-tapian, aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu dan Magenta. Kumohon tunggu sampai aku datang!" Davis memohon pada Meriska agar menyetujui permintaannya. 

... 

"Ya sudah jaga Magenta baik-baik!" ucap Davis seolah Magenta adalah anaknya lalu menutup teleponnya dan meminta sekretarisnya untuk membatalkan semua jadwal hari ini dan meminta sekretarisnya menyiapkan mobil. Dia akan segera berangkat ke Sukabumi.


Meriska POV

Davis meneleponku. 

... 

"Iya kami baik-baik saja. Kamu bagaimana? Aku baru membaca beritanya pagi ini." Aku merasa tidak enak dengan Davis. 

... 

"Sepertinya belum ada wartawan yang datang Dav, kenapa?" 

... 

"Tapi..." aku menggantung kata-kataku ragu. 

... 

"Baiklah!" Aku pasrah mendengarkan permintaan Davis. Tapi sebenarnya aku senang ada seseorang yang siap melindungiku dan Magenta. 

...

Hari ini banyak sekali telepon yang masuk ke ponselku. Mama dan Papa yang bertanya-tanya apa hubunganku dengan Davis itu benar. Walaupun berita tentang Magenta pasti Mama dan Papa tahu itu. Dan Haris yang menyelamatiku karena aku berhubungan dengan Davis, Pria dingin yang sulit untuk di dekati wanita, itu katanya. Aku senang mendengarkan kata-kata Haris sepupuku tentang hal itu. Walaupun aku tidak yakin alasanku senang mendengarnya. Lalu Raisa yang tidak percaya kalau Magenta anak Davis, karena dia tahu saat itu aku tidak mengenal Davis. Dan adikku Dania yang membaca beritaku dari internet meminta maaf atas semua kejadian yang terjadi. Padahal ini bukanlah salahnya. Aku jadi menyesal mendengarkan kata maaf darinya. Karena bagiku Magenta bukanlah kesalahan tapi anugerah untukku.

Lima jam akhirnya Davis sampai ke villa. Padahal biasanya butuh waktu enam sampai delapan jam untuk sampai ke sini dengan mobil dan jalur darat adalah satu-satunya akses untuk menuju ke sini. Sudah dipastikan kalau dia tidak membawanya dengan santai. Di luar villa sudah banyak wartawan yang berkumpul. Untung saja Davis sudah mengirim bodyguardnya untuk berjaga-jaga di gerbang masuk kawasan villa dan di depan villaku.

"Kamu gak apa-apa Mer?" Davis berlari dari pintu masuk ke arahku langsung memelukku. Membuat jantungku berdetak sangat cepat. Tiba-tiba Davis mencium keningku. Kenapa bisa begini? Mataku terpejam sesaat. Entah karena aku suka ciuman Davis yang terlihat tulus kepadaku, atau karena aku merindukan perhatian seperti ini. 

"Om Davis? Kenapa Cuma Mommy yang dicium?" tiba-tiba Magenta sudah menarik-tarik jas yang dikenakan Davis. Magenta cemburu terhadap Davis bukan terhadapku. Bukankah ini lucu? Aku adalah ibunya, tapi yang dia cemburui adalah Davis. Lalu Davis menggendong Magenta dan mencium pipi kanan dan kirinya. 'Bukankah ini terlihat seperti keluarga sungguhan?' bisikku dalam hati. 

"Boy! Bolehkah Om bicara berdua dengan Mommy?" tanya Davis masih menggendong Magenta. Lalu menurunkan Magenta setelah dia mengiyakan.

Aku menjauh dari Magenta yang sudah diajak bermain di taman belakang oleh Irna.

"Ada apa Dav?" aku penasaran apa yang ingin dikatakan Davis. 

"Maaf sebelumnya Mer, bukan maksud aku untuk menyinggungmu. Bolehkah aku tahu siapa ayah Magenta?"

Aku terkejut dengan pertanyaan Davis. Apa maksudnya dengan pertanyaan itu? Apa hubungannya dengan gosip ini? Apa haknya untuk tahu siapa ayah kandung Magenta?

"Bukan maksudku untuk menyinggungmu Mer. Aku hanya tidak ingin media memojokkanmu dengan pertanyaan itu. Dan aku ingin kita bahas ini bersama-sama, mencari solusi dari semua yang telah terjadi dan yang akan kita lakukan nanti," jelas Davis membuatku mengerti apa maksudnya.

Dia hanya tidak ingin pertanyaan itu justru akan menjadi boomerang untukku nanti setelah dia manyatakan bahwa Magenta bukanlah anaknya. Dan itu pasti bukan hanya menjadi boomerang untukku melainkan keluarga dan perusahaan.

"Sebenarnya Magenta adalah anak kandung adikku Dav. Dia melahirkan Magenta disaat usianya masih belia. Karena itu aku memintanya untuk mengasuh Magenta dan menjadikannya anakku. Walaupun semua keluargaku tidak setuju akan keputusanku dulu, tapi aku benar-benar telah mencintai Magenta seperti anakku sendiri sejak dia terlahir di dunia ini." 

"Benarkah itu? Lalu kamu bilang kalau kamu single parent?" Davis masih tidak percaya. 

"Aku memang single parent Dav, tapi aku tidak pernah bilang kalau aku sudah menikah." 

"Mer... Maukah kamu menikah denganku?" tiba-tiba Davis menanyakan itu disaat seperti ini. Apa dia sedang bercanda denganku? Apa dia pikir pernikahan adalah permainan baginya? Aku hampir mengeluarkan emosiku kepadanya. 

"Aku ingin Magenta memiliki ayah Mer. Aku tidak ingin wartawan-wartawan itu menghinamu dan keluargamu, apalagi sampai menyakiti hati Magenta."

Kenapa dia bisa berpikir sampai sejauh itu.

"Tapi Dav, kamu tidak mencintaiku. Aku tidak ingin pernikahan tanpa cinta." Karena ini akan menyakitkan untukku Dav, gumam hatiku. Walaupun sebenarnya sudah ada sedikit rasa untukmu, tapi percuma kalau tidak ada rasa apapun darimu untukku. 

"Apa kamu mencintaiku Mer?" tanya Davis membuatku bisu. Iya aku mencintaimu Dav... Tidak mungkin aku mengatakan itu padamu Dav sebelum kamu menyatakan lebih dulu padaku. Aku masih terdiam mendengarkan pertanyaannya.

"Baiklah! Hanya itu satu-satunya solusi agar tidak merusak nama baikmu dan keluargamu juga tidak akan menyakiti Magenta dengan cemoohan orang terhadapnya." Aku hanya mengangguk menyetujui keputusan Davis.

My SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang