Bab 6

5.4K 307 9
                                    



"Tentu Tuan Kakashi, suatu kebanggaan bagiku bisa di undang lagi olehmu." Kataku dengan senyum manisnya.

"Menurutmu, apa yang membuatku mau mengundang dirimu lagi manis?." Pertanyaan Kakashi seperti jebakan, aku tak tau harus berkata apa. satu pertanyaan itu adalah apa yang aku pikirkan saat ini, aku juga ingin tau jawabannya. jadi aku tak bisa
menjawab apapun, aku hanya menatap mata  hitam itu yang sedang terkena sinar mentari pagi.

"Mungkin karena kau belum memiliki seseorang untuk malam itu." Jawabku dengan asal, kopi di bibirku sudah terasa dingin. Denyut nadiku juga terasa lebih cepat karena hawa panas dari tatapan mata Kakashi begitu memabukkan. Rasanya aku seperti meminum Vodka dengan sangat banyak tadi malam.

"Karena kau unik, aku suka uke yang tak banyak bicara dan menuntut. Sepertinya kau cukup bisa ku jadikan uke bayaran ku
Naruto." Satu perkataan Kakashi mampu membuatku melayang sampai langit ke tujuh, tepat sekali! ini kata kata yang inginku dengar sejak tadi malam.

Aku menjadi uke bayaran khusus untuk Kakashi Hatake, jadi apa saja yang bisa aku dapatkan nantinya? Uang? Rumah?
Atau Tubuh telanjangnya yang seksi itu? Sepertinya semua hal itu akan aku dapatkan jika berhasil membuatnya merasa nyaman dengan kehadiran diriku.

"Dengan senang hati, siapa yang tak mau menjadi pria ataupun uke bayaran untukmu Tuanku terhormat." Kataku dengan sopan dan seanggun mungkin, Aku menyesap lagi kopi yang sudah dingin itu. Walaupun sudah dingin, tapi sepertinya ini lebih nikmat karena kehangatannya sudah di berikan oleh tatapan mata Kakashi saat ini.

Kalian pernah merasakan basah di area sensitif? Rasa basah itu terkadang tak nyaman jika di rasakan sendiri, tapi jika kau merasakannya pada orang yang tepat. Kau tau apa yang akan terjadi?

Kau akan hancur lebur dan menjadi
serbuk bunga yang dicintai oleh para kumbang! Dan kumbang itu adalah
Kakashi. Lelaki ini akan mencecap rasa manis dari tubuhku dan dia akan menikmati setiap kulit lembut di setiap incinya.

Dan aku? Aku tentu saja akan bergelimang keringat dingin dan mulutku tak berhenti bersenandung desah yang kasar.

"Kau memang berbeda, apa panggilan yang tepat untukmu manis? Kelinci keciku? Rubah kecilku?Atau Singa kecilku?.", Tanyanya tiba tiba, aku memang tak mengerti obrolan seperti ini. Kakashi selalu berkata menggunakan akal dan instingnya, aku yang tak punya pendidikan bagus tentu saja tak bisa mengikuti pikiran Kakashi dengan cepat

"Kenapa ada singa kecil? Aku lebih suka rubah kecil." Tanyaku pelan.

"karena mungkin saja kau akan menjadi besar dan memakan diriku hidup-hidup, tapi baik lah rubah kecil juga cocok untuk mu." Dia mengangkat sebelah alisnya lalu menurunkan celana boxernya secara perlahan mati kau Uzumaki Naruto!
Sang pangeran sudah memperlihatkan mahkota kebanggaannya saat ini, aku dapat
melihat satu ciptaan Tuhan yang sangat sempurna dan juga perkasa.

Kalian bisa tebak apa itu? bayangkan hal-hal yang membuat kalian meremang di pagi hari, Satu barang yang mungkin akan membuat kalian menangis sebagai seorang uke yang manis, dan membuat kalian berteriak kencang saat barang itu di gerakan di dalam sesuatu yang hangat.

Kalian tau apa itu? Cinta saja akan kalah nikmatnya jika kalian rasakan. Aku tak tau apa yang sebenarnya Kakashi lakukan dengan memperlihatkan satu hal yang membuatku panas dingin, bagaimana aku bisa baik baik saja.

Ada satu makhluk Tuhan yang paling seksi di depanku, aku ingin sekali memangsanya dan membuatnya meminta hal lebih padaku.
Tapi apa yang sekarang aku lakukan? aku hanya duduk diam dan mataku terus berfokus pada satu hal yang setiap detiknya bertambah besar dan semakin terlihat urat-urat yang menonjol!

Sialan kau!! Kakashi apakah kau sedang menguji Kekuatan Nafsuku?
Aku tak yakin akan menang dalam
hal ini, tapi... Jika ternyata aku menang, apakah aku bisa meminta satu malamnya untukku? atau 12 jamnya bersamaku di atas tempat tidur tanpa beristirahat sama sekali?
Tentu itu akan menyenangkan bukan?

"Matamu indah rubah kecilku, kau bisa bertahan dan tetap diam. Apakah kau menyukai seorang wanita?
Atau kau sama saja dengan istriku?
Hanya menyukai harta milikku tapi kau menyukai pria lain di luar sana?." Aku menelan ludah susah payah, kenapa pertanyaan Kakashi selalu susah untuk di terima akal sehatku.

Dan apa katanya tadi? istrinya yang ternyata benar memiliki pria lain di luar sana? uh... Kenapa dia bisa begitu lancar mengatakan rahasia besar istrinya sendiri? Aku jadi bertanya-tanya, sebenarnya Kenapa Kakashi tak menyentuh diriku semalaman? Apakah dia juga memiliki wanita lain? Bisa jadi kan...

Kakashi dan istrinya sama-sama berbeda bentuk nafsunya, hingga membuat mereka tak bisa bersama. Tapi apa ini? kenapa dia bertanya bahwa apakah aku sama seperti istrinya? Hanya karena aku diam tanpa kau
menyentuhnya.

Ck...

Dia tidak tau bahwa aku ini adalah pria dengan harga diri yang tinggi? Lebih tepatnya, aku tak akan meminta Sex pada lelaki yang tak akan memberikannya. Aku menjaga diriku sebagai pria yang di minta, bukan meminta.. itu adalah salah satu pegangan hidupku, Kalian tau? walaupun kita hanya pria bayaran, bukan berarti kita tak punya peraturan dalam diri kita sendiri...

semua pria uke berhak di hormati dan berhak membuat peraturan
pada dirinya sendiri.

"Karena aku bukan pria yang suka meminta apalagi memaksa pria yang tak mau bercinta denganku, aku tentu saja menyukai dirimu. setiap apa yang ada di tubuhmu, itu seperti ancaman bagi kesadaran ku, aku takut tak sadar dan membuatmu terpana. Tapi aku juga penasaran dengan naluri Sex yang kau punya, kau sebenarnya menyukai wanita1? Atau? Pria? ." Aku membuka baju tidurku satu persatu dan juga celana dalamku.

Lalu aku membuka kakiku dengan lebar dan menatap matanya dengan pandangan sensual, kita lihat. Siapa yang tak bisa bertahan pagi ini, dia seorang Kakashi? Atau aku Naruto si pria bayaran...

Kami sama sama telanjang saat ini, duduk di bangku yang saling berhadapan. Lalu membuka kaki lebar lebar, sinar matahari membuat kami tak gentar dan saling menatap. aku memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuhku dan warna merah muda dari salah satu harta kebanggan ku, belum lagi dua nipel yang merah muda di bagian dadaku yang siap untuk di emut, apakah Kakashi bisa benar-benar menahan semua ini.

Dan lihat miliknya saat ini, semakin berdiri tegak meminta dipuaskan, luar biasa indah dan tentu saja membuatku meremang tak karuan.

Beberapa menit berlalu, kami masih saja saling menatap dan tak ada yang berbicara sama sekali. aku sudah meremas tanganku susah payah, sialan! Aku tak kuat...

Bagaimana bisa aku baik baik saja saat aku sudah melihat emas yang berkilau di depanku? Kakashi! Kau benar-benar pria luar biasa yang mampu membuat semua wanita maupun pria bertekuk lutut.
Dunia bahkan tau bahwa kau tak bisa di taklukkan dengan mudah.

"Sepertinya kau sudah sangat basah, aku tak bertanggungjawab jika kau bermain sendiri." Setelah mengatakan hal itu Kakashi bangun dari duduknya dan berjalan ke arah kamar mandi.

Aku yang sudah melihat pintu tertutup, hanya bisa menghela nafas pelan dan merapatkan kakiku lagi. apa katanya tadi? Dia bilang aku akan bermain sendiri? Dan lihat apa yang dia lakukan ketika masuk ke kamar mandi? pastilah dia memuaskan juniornya dengan tangan besarnya itu.

Ahh...

cobaan Hasrat ku benar-benar tak bisa di bayar oleh siapapun saat ini, aku harus bisa membuat Kakashi tidur denganku, harus bisa!!



(𝘽𝙡) kakanaru "hasrat"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang