♡Putus lagi♡

801 128 266
                                    

Spam emot 💛 dulu dong!!!
Buat pasangan labil ini.

Happy reading

•••^-^•••

"Kita putus."

Rekaman suara terakhir yang dikirim Bobby pada ruang obrolan tadi malam menjadi ingatan yang melayang-layang di pikiran Mirna. Gadis itu bahkan tidak semangat melangkahkan kakinya menuju halaman sekolah. Kalaupun bisa, ia memilih tidak sekolah hari ini karena semuanya menjadi berantakan akibat ulah Bobby yang bahkan tidak memberi kabar setelah pesan terakhir itu.

Sebenarnya dia tidak terlalu khawatir karena pasti hubungan mereka akan segera membaik. Tapi, dia belum tau kenapa bisa Bobby memutuskannya tanpa menjelaskan alasan. Entahlah, kejadian seperti ini juga bukan sekali dua kali lagi dalam hubungan labil mereka.

Kelas sudah ramai dengan hiruk pikuk sebelum bel pelajaran pertama. Beberapa murid laki-laki bernyanyi di barisan belakang dengan kaki menyilang sekaligus gagang sapu yang menjadi mic halusinasi mereka.

Di barisan paling ujung, atau sering di sebut barisan ke empat. Mirna mendekati teman-temannya yang sedang asik tertawa sembari mengobrol. Namun tawa mereka terhenti saat melihat langkah lesu Mirna.

"Kenapa, Mir?" tanya Puja. Gadis yang memiliki kulit putih bersih itu segera mendekat.

Mirna menggeleng pelan. Ia terduduk dengan lemas. Matanya berair walau air itu tidak menetes juga.

"Bobby putusin gue," jawab Mirna kemudian.

Kini tiga gadis itu hanya bisa memutar bola mata malas. "Paling nanti balikan lagi," ujar Rahmi–teman sebangku Mirna.

Mirna menggeleng cepat, "ngga! Gue yakin ngga bakal balikan. Baru kali ini dia putusin gue tanpa alasan yang jelas."

"Yakin nih?" tanya Puja menggoda.

Mirna mengangguk. Dia kemudian menjatuhkan kepalanya ke atas meja dengan kedua lengan menjadi penopang.

"Udahlah, Mir. Kenapa juga harus nangis cuma buat cowok brengsek itu. Mending cari yang lain aja deh. Lo itu cantik! Masih banyak cowok yang ngincar lo." Zilla menoel lengan Mirna pelan. Karena tidak mendapatkan respon. Dia kemudian menggoyangkan badan Mirna sampai gadis itu menepisnya.

"Jangan ngatain Bobby kayak gitu. Yang bisa ngatain Bobby cuma gue doang."

"Dih," reflek Rahmi dengan wajah jijik.

"Rahmi kenapa sih! Kok gitu banget. Bukannya hibur gue, malah makin buat gue sedih."

"Gue males. Nanti juga balikan. Gue capek ikut campur mulu," ujar Rahmi tak peduli dengan ekspresi Mirna yang semakin muram.

"Lagian ini udah ke 20 kalinya dalam seminggu kalian putus. Mana setiap putus lo curhat, habis itu nangis. Gue yang ngatain Bobby sampai maki-maki Bobby, tapi tau-taunya lo balikan sama dia." Sambung Rahmi lagi.

Puja mengacungkan jempolnya. "Bener tuh," ucap gadis itu membenarkan perkataan Rahmi.

"Kalian jahat."

•••^-^•••

Ketika suasana di markas ricuh sampai tidak bisa terdengar apapun. Bobby hanya menatap kosong ke depan. Tanpa niat bergabung dengan teman-temannya yang sedang asik bercengkrama.

Tadi saat di sekolah. Dia tidak ke kantin. Dia juga menjauhi tempat yang sekira-kira akan dilewati Mirna. Entahlah, dia marah. Tidak ingin melihat cewek itu lagi.

Putus Nyambung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang