Haii nama gw Annetha Christiany gw kelas 12 dan sebentar lagi gw bakalan ngerayain kelulusan gw, Gw sekolah di SMA Negeri 4 dan gw masuk kesana karena gw mau bareng sama sahabat gw.... Yaa gw punya sahabat, dia yang selalu nemenin gw dari kecil sampai sekarang dan kita gk pernah kepisah gw selalu bareng terus sama sahabat gw bahkan sampai berangkat sekolah pun kita bareng. Rumah kita juga berdekatan pokoknya kita tuh kayak lem gk pernah terpisahkan."Sherliii ayok cepetan keburu di tutup gerbangnya sama pak toyo" Ucap Anneth dengan tergesa-gesa
"Sabar neth gw masih pake sepatu" Jawab sherli sambil bergegas memakai sepatu, "Dah ayok" Ajak Sherli sambil menarik tangan anneth dan berlari menuju sekolah karena jarak sekolah dan rumah mereka tidak terlalu jauh. Mereka berharap agar pak toyo penjaga gerbang tidak menutup gerbangnya terlebih dahulu sebelum mereka sampai. Sesampainya di sekolah ternyata pak toyo sudah menutup gerbangnya dan membiarkan mereka dan beberapa murid lainnya di luar gerbang "Yahh gimana nih?? Udah di tutup" Keluh Anneth karena khawatir dan takut di hukum karena terlambat.
Sherli pun memutar otaknya untuk mencari cara agar bisa masuk ke dalam sekolah tanpa harus dihukum, "Lewat gerbang belakang sekolah aja neth" Ucap Sherli dengan rencana liciknya
"Gw takut ketauan sher bahaya" Jawab anneth yang takut, "Yaudah sih gpp kan ada gw neth tenang aja" Sherli berusaha meyakinkan sahabatnya agar mereka masuk ke gerbang belakang, Anneth pun mengiyakan ajakan Sherli daripada harus dihukum di tengah lapangan. Sherli dan anneth pun diam diam masuk melalui gerbang belakang, Untungnya gerbangnya tidak dikunci jadi mereka mudah untuk masuk ke dalam.
Mereka kan pun masuk dan bergegas ke kelas bersama, "Huft... Selamat" Ucap Sherli
"Licik juga lo ternyata sher" Ucap anneth sambil memukul pelan punggung Sahabatnya, "Iya dong jelas tapi akhirnya kita gk kena hukum kan sama Bapak tua itu" Jawab Sherli sambil mengataii gurunya sendiri, Anneth pun tertawa karena ucapan Sahabatnya tadi. Bell masuk pun berbunyi dan seluruh siswa belajar dengan tenang, Dan beberapa jam kemudian bell istirahat berbunyi beberapa siswa keluar dari kelas untuk istirahat di kantin sekolah, Begitupun dengan dua sahabat itu mereka juga akan makan di kantin bersama teman sekelasnya juga.
Sesampainya di kantin, "Mau pada pesen apa nih?" Tanya Sherli kepada sahabat dan teman"nya "Gw mau es teh manis sama bakso aja dah biar gk ribet" Jawab Gina yang merupakan teman sekelasnya Sherli
"Gw samain aja sama si gina" Sambung Ananda, "Ok lo mau apa neth biar sekalian gw pesen?" Tanya sherli
Anneth masih memilih makanan di buku menu karena ia bingung mau memesan apa "Gw bingung mau pesen apa, Makanannya gitu" Aja" Jawab anneth dengan bingung
"Hmm sebentar gw pesen makanannya dulu, Tunggu ya" Ucap sherli dan menghampiri ibu kantin sambil berbisik, Entah apa yang di bisikkan sherli tapi wajah sherli terlihat tersenyum cerah dan sedikit melirik sahabatnya itu. Sambil menunggu makanan datang mereka bercanda ria terlebih dahulu dan membicarakan apapun tentang yang mereka alami, Sampai saatnya makanan datang mereka pun memakan makanan mereka masing".
"Loh kok ada ayam kecap??" Anneth kebingungan sambil menatap sahabatnya itu "Udah sih makan aja kan udah di sediain sama bu salma" Ucap sherli
Anneth tersenyum ke arah sahabatnya karena ia tau pasti sherli yang telah meminta bu kantin untuk memasakkan ayam kecap untuknya, Anneth merasa senang karena ayam kecap adalah makanan kesukaannya dari kecil dan ternyata sahabatnya tidak lupa dengan makanan kesukaannya.
"Eh neth ayam kecap nya kan ada dua minta dongg, Lo kan cantik neth" Ucap Gina sambil memperlihatkan wajah sok imut nya, "Dari dulu yee gw cantik baru sadar lo?" Jawab anneth sambil mengibaskan rambutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Story In The Rain
Fiksi Remaja" Hujan tak selalu setenang dan seindah yang dibayangkan, hanya karena angin hujan itu akan berubah menjadi badai. Hanya karena hadirnya dia di hidup kami, hubungan persahabatan kami tak seindah dulu. Bisakah aku mengharapkan kehidupan yang tenang...