1.

2.7K 253 11
                                    

Selamat membaca~

Pagi hari memang cocok untuk berolahraga, tapi tidak dengan pemuda yg satu ini, ia masih tertidur pulas di ranjang kesayangan nya.

Ia tidak ada niatan untuk bangun di pagi hari, entah kenapa sangat malas sekali waktu bangun di pagi hari.

Rasanya ingin tidur saja di ranjang, sambil memeluk guling-chan, serta di temani husbu tercinta, hmm tapi tidak mungkin untuk di temani husbu atau waifu.. kan mereka gepe-- oke lupakan.

M/n L/n, nama laki-laki yg tengah tertidur pulas di ranjang itu.

Brak!

Pintu kamar M/n di dobrak oleh seorang wanita, itu Kakak adalah perempuan M/n.

“M/n!!!! Bangun!!!” Teriakan Kakak M/n menggelegar, hingga M/n berjengit kaget.

“Kak, Kakak kan bisa manggil M/n pelan-pelan. M/n denger kok” Ujar M/n lesu, padahal M/n  klo dibangunin itu gampang.

Mau tau caranya? Siram pake air panas.

Cara yg unik bukan? Bukan!

Kembali ke cerita.

“Apaan, kamu aja klo di bangunin itu susah banget. Kakak harus sampe manggil khodam Kakak dulu” Sinis Kakak M/n, lebay kali. Sampe manggil khodam segala, ngeri juga sih.

“Iya deh iyaa. Sekarang Kakak ngapain bangunin aku?” Tanya M/n, Kakak tersenyum misterius hingga membuat M/n merinding setengah mati.

“Kak, jika Kakak mengeluarkan senyum seperti itu. Maka Kakak tidak akan mendapatkan pacar loh~” Goda M/n, Kakak M/n hanya tersenyum tipis. Lalu menghampiri M/n.

Plak!

“Enak aja! Kakak mu ini udah punya pacar tau! Udah sekarang kamu mandi, di tungguin adik mu tuh di bawah. Kasian dia, bengong” Kakak M/n keluar dari kamar M/n.

M/n masih meringis sakit karna geplakan maut dari sang Kakak. Dengan lemas M/n bangun dari tempat tidurnya, lalu menuju ke kamar mandi.

Kasian adiknya menunggunya di meja makan.

Setelah 15 menit, M/n keluar dari kamar mandi. Dia sudah memakai baju dan celana, dan juga sudah rapi.

M/n turun, menuju ke area dapur. Sesampainya di dapur dia melihat adiknya yg sedang melamun.

Puk.

“Maaf ya, Kakak lama” Adiknya mengganguk.

“Dimakan, keburu dingin. Oh iya, Kakak tadi udah berangkat?” Tanya M/n.

“Umm.. tadi Kakak sudah berangkat, dan meninggalkan beberapa lembar uang di atas kulkas” Jawab Adiknya, M/n tersenyum. Di dalam hati nya menahan kesal.

Padahal M/n tidak mau merepotkan Kakaknya, lagian M/n sudah memiliki pekerjaan! Kenapa Kakak nya selalu memberinya uang.

“Kakak tidak makan?” Tanya Adik nya, M/n kembali tersadar.

“Kakak tidak lapar, kamu makan aja. Nanti Kakak anter ke sekolah” Adiknya mengganguk.

Setelah 10 menit, Adiknya selesai dengan urusan makan nya. M/n mengantarkan Adiknya ke sekolah.

Tak sengaja M/n melihat manga One piece keluaran terbaru di toko langganan nya, hingga ia lupa bahwa ia membawa Adiknya.

“Awass dek!!” Teriakan seseorang mengalihkan pandangan nya. Di tengah jalan, dia melihat Adiknya di tengah jalan dan ada truk yg sedang mengebut menuju Adiknya.

Dengan cepat, M/n menghampiri Adiknya. Lalu mendorong tubuh Adiknya, beruntung Adiknya selamat. Tapi tidak dengan tubuhnya sendiri..

Bruk.

Tubuhnya terhempas beberapa meter, penglihatannya sedikit kabur.

“Kakak!!!” Adiknya datang menghampiri nya, dengan tangisan yg cukup kencang.

“H-hei, tenang lah. Kakak tidak apa-apa” M/n tersenyum sendu, Adiknya terus menerus menangis. M/n meletakkan tangannya ke kepala Adiknya.

“Jika Kakak tidak ada di dunia ini, Adik harus berjanji ya. Berjanji agar tidak merepotkan Kakak, dan berjanji agar tidak cengeng. Mengerti?” Adiknya mengganguk, membuat M/n tersenyum lega.

“Ingat, laki-laki tidak boleh menangis dan laki-laki tidak boleh putus asa. Ingat ya jangan merepotkan Kakak, dan Adik harus melindungi Kakak" Tangisan Adiknya semakin menjadi-jadi.

“Cepat telfon ambulans!!”

“Ambulans akan datang beberapa menit lagi, bertahan lah dik”

Adik M/n terus memegang tangannya.

“Kakak, Kakak harus kuatt”

“Kakak harus pergi, Kakak akan menyusul Ibu dan Ayah” M/n tersenyum getir.

“Kakak tidak boleh berkata seperti itu, Kakak kan sudah janji! Akan mengajak ku ke taman bermain bersama Kakak pertama!”

Tangan M/n mulai mendingin.

“Maaf ya, Kakak tidak bisa menepati janji Kakak. Sudah saat nya Kakak pergi” M/n mulai menutup matanya.

Disaat itulah ambulans baru datang dan tangisan Adiknya semakin menjadi-jadi.

‘Tuhan, jika ada kehidupan kedua, mohon hidupkan aku lagi.. aku masih ingin menemui keluarga ku

Permohonan dikabulkan” Ujar (?)

Bersambung~

One Piece X Male! Reader [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang