Jaemin bangun dari tidurnya karena kesulitan bernafas, jaemin memukul mukul dadanya pelan. Dengan cepat jaemin turun dari kasurnya dan meraba bawah tempat tidurnya untuk mencari kotak berisi obat miliknya
Setelan menemukan kotaknya, jaemin segera membuka dan mengambil inhaler miliknya
Setelah beberapa saat jaemin akhirnya bisa bernafas dengan sedikit normal
"Sakit.. tolong jangan siksa Nana Sekarang" lirih jaemin
•
Winwin masuk kedalam rumahnya dan mencari keberadaan anak bungsunya
"Bibi Kim, dimana Nana?" Tanya winwin yang melihat bibi Kim sedang membereskan ruang keluarga
"Tuan muda ada di kamarnya tuan" jawab bibi Kim
"Baiklah terimakasih bi" ucap winwin lalu berlari ke lantai atas untuk menemui putranya
Tok.. tok.. tok..
"Nana, ini bunda nak" panggil winwin karena pintunya di kunci
Jaemin mendengar suara bundanya, dengan cepat membereskan kotak miliknya dan menyelipkannya di bawah kasur kembali
"Tunggu sebentar bunda" ucap jaemin lalu membukakan pintu
Jaemin tersenyum saat melihat bundanya berada di depannya sambil menatap khawatir kepadanya
Winwin menangkup pipi jaemin "Nana habis menangis? Mata Nana sembab, dan kenapa berkeringat?" tanya winwin
Jaemin menggeleng "tidak Bun, tadi Nana mimpi buruk jadi terbangun, mimpi buruk jadi Nana berkeringat" ucap jaemin
"Ayah tidak marah pada Nana kan?" Tanya winwin
Jaemin menggeleng "tidak Bun, ayah tidak memarahi Nana, tadi ayah hanya bilang kalau Nana tidak boleh meninggalkan Hyung sendiri lagi" ucap jaemin
"Syukurlah, Nana ingin ikut ke rumah sakit hm?" Tanya winwin
"Tidak Bun, Nana akan menunggu Hyung di rumah saja" jawab jaemin
Bukan tidak mau, hanya saja jaemin masih takut untuk bertemu ayahnya dan merasa bersalah pada renjun
"Yasudah, Nana jangan lupa makan malam ya nanti, bunda harus segera kembali ke rumah sakit" ucap winwin kemudian mencium kening putranya lalu pergi mengambil baju renjun.
Jaemin tersenyum dan langsung memasuki kamarnya dan kembali berbaring di kasurnya, sambil mengelus pelan dadanya yang masih sedikit nyeri
"Nana mohon jangan sekarang, Nana tidak mau semua orang khawatir" lirih jaemin dan akhirnya tertidur lagi
•••
"Moon Yangyang, nilaimu turun lagi?!" Pekik Doyoung (eomma Yangyang)
"Hanya berbeda lima astaga! Lagipula aku hanya salah menjawab dua soal eomma! Seharusnya dikurangi 4 nilaiku, tapi kenapa lima?! Tanya saja pada gurunya" ucap Yangyang
Doyoung Segera menjewer telinga sang anak "makanya lain kali kau harus fokus moon Yangyang! Atau eomma akan bilang pada appa mu untuk mencoret namamu dari kartu keluarga" ancam Doyoung
"Au auuu sakit eomma, baiklah baiklah aku tidak akan ulangi, jangan hilangkan aku dari daftar kartu keluarga dong, nanti aku tidak dapat warisan"
"MOON TAEIL!! AKU MENYERAH DENGAN PUTRAMU!!" pekik Doyoung kemudian pergi meninggalkan Yangyang yang masih menutup telinganya karena teriakan eommanya
KAMU SEDANG MEMBACA
struggle ||| NoMin [END]
Fanfiction"aku dan dia itu kembar, tapi kenapa kalian tidak mengerti dirinya?" Na Renjun "Aku sangat menyayangi Hyung, semua yang aku miliki itu juga milik Hyung" Na jaemin "Aku menyukaimu bukan kembaranmu itu" Jung Jeno "Aku membenci kalian yang menyakiti a...