9. Story of Alsen & Oyes

1.1K 56 0
                                    

Note : Hai pembaca lamaku atau pembaca baru. Pertama-tama Author mau ngucapin 'HAI LAMA GA JUMPA' untuk readears yang udh baca cerita ini dari up awal. Jadi udah lama banget ya author ga update cerita ini, maaf yaaa baru sempet authornya hehe.

Bahkan authornya nih sampai lupa sama alurnya (T⌓T). Intinya author sekarang udah kembali dan cerita ini bakal dilanjut sampai end kok.

Author mau kasih ingpo nih kalau ceritanya aku rombak pemerannya jadi mungkin maaf banget kalian harus baca ulang hehehe✌🏻.

Yah~ terus jangan kecewa yaa kalau mungkin teksnya bakal beda jauh sama yang dulu karena well author udh lama ga nulis cerita guys (T▽T) jadi jan marah.

Udah deh segitu aja, Have fun baca ceritaku (^ᴗ^).

_____

Oyes POV

Namaku Oyes Floreons Teo, Anak ketiga dari keluarga bermarga Teo. Ayahku Albert Klamber Teo dan ibuku Tyana Yor Lamve Teo memiliki tiga anak yang bernama Zeogran Rewyor Teo sebagai anak pertama, Liana Syrams Teo sebagai anak kedua dan aku sebagai anak ketiga.

Aku mendongak, menatap sebuah bingkai foto yang terlihat mencolok. Foto beberapa orang yang dikenal sebagai, Tuan kami.

Dulu Nenek moyang kami adalah keluarga bangsawan menengah yang dikenal sebagai Viscount. Nenek moyang kami merupakan tangan kanan bagi bangsawan terkenal di canada yang dikenal sebagai keluarga Grand Duke Forze. Keluarga Grand Duke Forze sendiri dikenal sebagai Dextera Domini atau dikenal sebagai tangan kanan 'tuan tertinggi' yang merujuk pada keluarga Kerajaan.

Pengabdian, kesetian dan pengorbanan yang Nenek moyang kami lakukan menjadikannya tangan kanan kepercayaan bagi keluarga Forze. Sebagaimana seorang pengikut yang setia Nenek moyang kami melakukan sumpah feodal atau yang dikenal dengan sumpah kesetian, berjanji bahwa keluarga Teo beserta turun temurunnya akan selalu menjadi pengikut yang menyerahkan dirinya kepada keluarga Forze.

Dan begitulah silsilah keluarga kami berjalan hingga kini, kami yang selalu di didik untuk selalu mematuhi dan menaati mereka, kami yang selalu di didik untuk menjadi bayang-bayang bagi mereka, Tuan kami, keluarga Forze.

"Oyes apa kamu gugup nak?"

Aku menoleh menatap wajah cantik ibuku, senyum lembut yang selalu membuatku tenang. Aku tak menyangka bahwa ibuku bahkan sudah memasuki usia kepala empat. Begitu cepat aku tumbuh hingga tak menyadari keriput kecil mulai muncul disekitar matanya.

Aku tersenyum tipis, lalu merangkulnya sebentar. Ibuku menggenggam tanganku lalu menepuknya.

"Kamu sudah dewasa nak, saatnya bertemu tuanmu. Kita keturunan keluarga Teo harus bangga bahwa kita bisa mendukung keluarga Forze. Ingat nak kita dipilih mereka untuk menjaga kesetiaan ini. Selepas ini maka tanganmu harus melindunginya, Tuanmu." Ibu mengelus kepalaku sebentar sebelum memelukku.

Jika aku sudah memiliki tuan, maka prioritasku kini bukan keluargaku lagi namun dia, tuanku. Aku tersenyum tipis lalu membalas pelukan ibuku, "kita memang ditakdirkan seperti ini kan bu, dari dulu.."

Ibu melepas pelukannya, tersenyum lembut tanpa membalas ucapanku.

Aku menoleh kala pintu berdenyit terbuka, spontan aku dan ibu lekas berdiri dan membungkuk hormat. Tiga orang memasuki ruangan, kulihat tuan Leambrat dan satu orang remaja yang terlihat cantik dan diikuti dengan ayahku yang berada dibelakang mereka.

"Berdirilah!" Ucap Tuan Leamdrat.

Kami pun bergegas menegakkan kepala, kulihat Tuan Leambrat menatapku intens. Pria itu tersenyum tipis, ya aku tidak salah lihat dia memang tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Boss [BXB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang