Malaikat atau bidadari?

3.9K 477 54
                                    

"SEO SEONGEUN!!! BERHENTI KAU ANAK BERANDAL! BERANINYA MEROKOK DI RUANG GURU!" Pak guru Na, wali kelas jurusan vocal dance. Sekarang sedang berlari mengejar seongeun, pelaku yang merokok diatas meja guru.

Mereka berlari hampir mengelilingi sma jaewon. Semua mata tertuju pada dua orang yang saling kejar mengejar di koridor tersebut.

'Sial, banyak juga tenaga pak tua ini'

"BAPAK BILANG, BERHENTI SEONGEUN!"

"BAPAK MENYERAH SAJA, BAPAK TAHU KAN KALAU AYAH SAYA MAFIA?"

Pak guru Na berhenti berlari, tenaganya sudah habis. tulangnya seperti akan rontok kalau ia terus berlari mengejar seongeun. Beliau duduk di bangku koridor sambil bergumam, "Aku terlalu tua untuk mengurusi berandal seperti dia. Apa aku pensiun saja?"

Sementara Pak guru bergumam tidak jelas, Seongeun yang sudah merasa tidak dikejar memelankan langkahnya. "Akhirnya menyerah juga" Seongeun menarik nafas lega, lalu duduk di sebuah bangku yang ada di depannya. "Hah... Tenagaku juga habis"

Seongeun baru sadar kalau dirinya ada di taman sekolah. Yah, baguslah disini sepi. Ia mulai menutup matanya dengan kepala yang bertumpu pada kedua tangan.

Sunyi.
Sepi.
Tenang.

Untuk beberapa saat, Seongeun menikmati keheningan disekitarnya. Sampai...

"HOI SEO SEONGEUN!!" Dari arah samping, muncul Pak guru Na dengan 2 orang murid dibelakangnya. "Aduh, masih belum menyerah?" Seongeun berdiri, sekarang ia sedang berhadapan dengan wali kelasnya. Jarak mereka cukup jauh sehingga Seongeun tinggal berlari jika pergerakan dari tiga orang didepannya ini mencurigakan.

"Bapak tidak akan menyerah sebelum kau mendapat hukuman atas apa yang kau perbuat, Seongeun" Pak guru Na menatap tajam Seongeun. Sedangkan yang ditatap hanya menghela nafas, "Saya kan cuma merokok? Memang bapak tidak merokok?"

"Itu berbeda, kau kan masih pelajar. Merokok itu dilarang. Sudah tertera jelas di peraturan sekolah"

"Cerewet" Seongeun berbalik arah dan langsung berlari. Persetan dengan peraturan, ia ingin pulang saja.

"APA?? DASAR BOCAH! TANGKAP ANAK ITU" Pak guru Na memerintahkan 2 orang di belakangnya untuk mengejar seongeun.

Aksi kejar mengejar part 2 pun dimulai. Kali ini agak berbeda karena yang mengejar Seongeun adalah pelajar yang tentu tenaganya sangat berbeda dengan Pak guru Na, ditambah Seongeun juga sudah kehilangan sebagian besar tenaganya. Yang bisa Seongeun lakukan hanya melempar barang barang didekatnya untuk mengimbangi mereka.

Seongeun sesekali melihat ke belakang, 2 orang yang mengejarnya perlahan memelankan langkah mereka demi menghindari benda benda yang ia lempar. "Mereka menyerah se-"

BRUK

Seongeun menabrak seseorang. Ia terlalu asik melihat belakang. "WOI! NGGAK PUNYA MA-"

DEG!

Seongeun menghentikan omongannya. Orang di depannya ini....

'Ibu, sepertinya aku jatuh cinta'

Jika ia ada di dunia komik, dibelakangnya pasti sudah ada background bunga bunga yang bersinar. Seongeun tidak bisa berkata kata. Ia hanya diam mengagumi paras indah milik orang yang ia tabrak.

Perlahan orang didepannya berdiri dan mengulurkan tangannya

Perlahan orang didepannya berdiri dan mengulurkan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak apa apa? Maafkan aku"

Seongeun menerima uluran tangannya, 'Halus, cocok digenggamanku'

"Maaf. Apa ada yang terluka?" Tanya orang itu

"Ada yang terbuka" Jawab Seongeun

"L-luka?" Seongeun menggeleng, "Pintu hatiku terbuka"

"Huh??"

"Coba jawab, aku harus menganggapmu bidadari atau malaikat?" Seongeun mendekati pemuda tersebut, "Maksudnya?"

"Sejauh ini yang aku tahu bidadari itu perempuan. Tapi kenapa aku melihat wujud bidadari dari seorang pria? Apa kau malaikat?"

Pemuda tersebut tampak bingung harus menjawab pertanyaan tidak masuk akal Seongeun dengan jawaban apa, "Anu, sepertinya kepalamu terluka. Mari ku antar ke uks" Belum sempat melangkahkan kaki, Seongeun menarik dan mengenggam tangan pemuda yang belum Seongeun ketahui namanya tersebut. "Jawab dulu pertanyaanku"

"A-"

GREB

"PAK GURU NA! SEONGEUN SUDAH TERTANGKAP" Belum sempat mendengar jawaban dari pertanyaannya, Seongeun dikagetkan dengan 2 orang yang sekarang sedang mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat. "Ohoho... Bawa dia ke ruang bimbingan"

Seongeun berusaha melawan, "Cih! Kalian datang diwaktu yang salah, pergi dan kembali lagi setelah 5 menit"

"Hei tukang halu, mana bisa begitu sialan!" Ucap salah satu pelaku yang mengejar Seongeun. "Cepat ikut, kami capek tahu harus selalu mengejar preman sepertimu" lanjutnya sambil berjalan menyeret paksa Seongeun menuju ruang bimbingan.

"Tunggu dulu! Setidaknya aku harus tau nama malaikat tadi"

"Bicara apa sih? Kepalamu terbentur ya?"

"Kau lihat cowok cantik yang bersamaku tadi kan?"

"Maksudmu Park Hyungseok?"

"KAU KENAL DIA?" Seongeun berteriak, mereka berhenti sebentar. Salah satu anak menarik nafas panjang, "Aduh... Park Hyungseok jurusan fashion, dia cukup populer akhir akhir ini. Masa' seperti itu aja kau nggak tahu? Ck ck ck... Seo Seongeun terpantau tidak up to date ya. Makanya kalau punya waktu luang itu gunakanlah untuk mencari informasi, bukan bermain mafia mafia an seperti orang dungu" jelasnya panjang lebar.

"Apa maksudmu br**gs*k? Pecundang mau mampus ya?"

"HIIIIIIYYYYY"

---------------------------------

Aduuhhh kacau ( TДT)

Mohon kritik dan sarannya.

Readers tetep jaga kesehatan ya, salam dari kang halu yang seksoy dan gagah

Readers tetep jaga kesehatan ya, salam dari kang halu yang seksoy dan gagah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HyungseokieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang