Udah jam setengah tiga sore, pertandingan voli antara tim FIB sama FEB sudah selesai setengah jam yang lalu. Dan yang menang adalah FIB.
Yang paling banyak nyetak skor adalah Rey, Marsel sama Surya. Hesa jago sebagai counter attack biar bolanya gak jatuh ke daerah tim mereka, sedangkan Ajil dan Baim paling sering melakukan blocker. Pokoknya salut banget sama kerja sama mereka.
Orang-orang udah pada bubaran, sekarang mereka ada di FIB ngumpul di gazebo dekat lapangan basket. Gerbang pembatasnya udah ditutup, mau gak mau, mereka, para mahasiswa FIB, jadinya lewat gerbang utama FEB.
Di Gazebo masih ada Cantika, Yogi, Chika, Cheryl, Maudy, Jiyan, Cintya, sama Maya. Yang lain udah pada pulang.
"Kalian gak ada kuliah emangnya?" tanya Cantika pada para maba.
"Nanti kak, jam empat sore." jawab Chika.
"Offline?"
"Online, kak."
"Ini masih pada tinggal, ya?" tanya Helmi.
"Abis ini pulang kok, kak." jawab Cheryl.
Gak ada angin, gak ada hujan, tetiba Rey udah ada aja didekat Yogi.
"Dih, anying. Gak bilang-bilang!"
Yogi bersungut kaget ketika mendongak kesamping, tiba-tiba udah ada Rey didekatnya.
"Ngechat siapa lo? Serius amat." ujar Rey berusaha mengintip, tapi Yogi buru-buru menutup hpnya.
"Kepo!"
"Paling ngechat Soso." celetuk Cantika.
"Soso dari sastra Jepang?" tanya Helmi.
Cantika mengangguk, "Kan, tuh anak emang lagi dekat sama Soso."
"Gak tau kan, lo? Kemarin nih anak diajakin makan malam sama keluarganya Soso." beritahu Rey.
"Ciatt.. Lampu ijo, gi." seru Cantika.
Maudy, Jiyan, Cheryl dan Chika kompak menatap Cintya. Cintya sendiri berusaha kalem, tapi dalam hati sedang menjerit. Udahlah, sakit hati banget Cintya sekarang. Pengen nangis, jujur.
"Eh, gue balik duluan, ya." pamit Rey.
"Cepat amat." heran Yogi.
"Ada urusan."
Yogi cuman manggut-manggut mengerti sambil bergumam oh.
"Ayo."
Rey menghampiri Maudy yang duduk dipojok. Rey mengangkat lengan tangan Maudy sampai cewek itu berdiri.
"Heh, apa nih?" Cantika heboh.
"Duluan, ya."
Rey cepat-cepat narik Maudy pergi dengan menggandeng tangan cewek berkulit tan itu. Maudy sendiri pasrah banget dibawa pergi sama Rey.
Liatin. Abis ini, grup bakalan rame yang isi topiknya tentang dia dan Rey lagi.
ᴋ ᴀ ᴛ ɪ ɴ ɢ ɢ ᴀ ᴊ ᴇ
"Lo gak keberatan kalau gue singgah dulu beli sesuatu?" tanya Rey.
"Ngng-gak apa-apa sih, kak.." balas Maudy.
"Okay. Bentar doang kok."
Rey ngasih helm ke Maudy, dan diterima oleh cewek itu. Mereka pun pakai helm masing-masing. Setelah itu, Rey naik ke motornya dan ngeluarin kendaraannya dari parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐓𝐈𝐍𝐆 𝐆𝐀𝐉𝐄
Teen Fiction𝖪𝖾𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉𝖺𝗇 𝗄𝗎𝗅𝗂𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗎𝖽𝗒 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖺𝗄𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗇𝖺𝗇𝗀 𝗃𝗂𝗄𝖺 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝖬𝖺𝗎𝖽𝗒 𝗀𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗎𝗋𝗎𝗌𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝗂 𝖪𝖺𝗍𝗂𝗇𝗀 𝖦𝖺𝗃𝖾 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗋𝗂𝗇𝗀 𝗇𝗀𝗎𝗌𝗎𝗅𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖺. __...