Semua orang sedang sibuk mempersiapkan makanan untuk makan siang yang dihadiri tamu Raja Alois, bahkan keluarga besar Kerajaan Liechtenstein sudah duduk rapi di meja makan melingkar yang biasa digunakan untuk acara keluarga, kecuali Pangeran Georg, Pangeran Nicholas dan Putri Liminto. Pangeran Joseph yang baru saja menyelesaikan tugasnya di ruang kerja juga sudah duduk di sisi kiri ayahnya bersama Putri Maria, dan di sampingnya Sir Macron dan Raja Hassan dan anaknya, sedangkan dari sisikan kanan Raja Alois diisi Ratu Sophie dan 3 kursi kosong.
"Bukankah Georg dan Nicholas tadi sudah datang ke Kastil?" tanya Pangeran Joseph karena ia mendengar dari pengawal istana kedua adiknya itu baru saja datang ke Kastil setelah liburan dari Akademi diumumkan.
"benar, tapi mereka sedang mencari saudarimu Joseph" Putri Maria yang mendengar bahwa saudarinya itu keluar Kastil lagi merasa tak heran dengan perginya Pangeran Georg dan Pangeran Nicholas.
"hahaha, dasar" Pangeran Joseph terkekeh kecil mendengar ucapan Putri Maria.
"ayo kita mulai saja Alois, aku yakin mereka sebentar lagi akan datang" Ratu Sophie memegang lengan Raja Alois yang sudah tak sabaran.
"ayo kita mulai makanya" Raja Alois mengetuk gelas kacanya dengan pisau kecil, dengan suara dentingan itu para pelayan dengan sigap mengeluarkan makanan dari arah dapur dengan kereta makanan yang sudah penuh dengan sajian yang ditunggu-tunggu.
"Prince Georg and Prince Nicholas" teriakan menandakan kedua pangeran itu sudah kembali mengalihkan semua mata ke pintu dengan dua daun pintu terbuka lebar, mempersilahkan mereka berdua masuk dengan lusuh.
"What happened ? tanya Putri maria sambil menahan tawanya.
"Well, you know..?" Pangeran Georg tak bisa berkata-kata sambil menaikkan bahunya, sedangkan Pangeran Nicolas berusaha menghindari tatapan ayahnya, Raja Alois.
"jadi.., tadii, kamii.." belum sempat Pangeran Nicolas menyampaikan excusenya pada Raja Alois, seseorang mengintrupsinya dan mendorong pelan bahu Pangeran Georg dan Pangeran Nicholas lalu berjalan dari belakang membelah mereka berdua dengan senyum yang mengembang.
"Excuse me gentleman" gadis itu dengan anggunya berjalan ke meja makan bulat itu dengan baju rapi berwarna coklat, berbeda dengan pakaian bar-barnya ketika di kota tadi, Pangeran Georg dan Nicholas melihat syok pada gadis itu yang dengan santai dan senyum lebarnya melewati mereka, padahal mereka berdua masih berkeringat ketika mengejar adik mereka itu, tapi ini ia muncul bahkan lebih rapi dari mereka sendiri.
"haii Uncel Macron, long time no see, how's French" gadis itu memeluk Sir Macron dengan nyaman karena ini pertemuan mereka yang kesekian kalinya.
"Salam King Hassan, nice to meet you, Princess Vaya Liminto" Raja Hassan berdiri dan bersalaman dengan gadis muda yang berwibawa itu dengan senang.
"Salam Prince..um" ucapanya terpotong ketika lelaki yang merupakan anak dari Raja Hassan, pria yang sama di temuinya di cafe tadi kini berdiri dengan gagahnya di depanya dengan jas yang melekat pas di tubuh tingginya.
"Prince Hassan Ibn M Al Alaoui " ia menjabat tangan gadis itu dengan ramah.
"Princess Vaya Liminto of Liechtenstein ehm.." deheman itu melepas tangan mereka berdua dan gadis itu duduk tepat di sampingnya.
"sit down my brothers, this food not gonna run out by itself" kekehnya sambil mengedipkan mata pada saudaranya yang masih bengong di depan pintu masuk, mereka berdua langsung duduk, Pangeran Georg duduk di samping Ratu Sophie dan Pangeran Nicolas duduk di tengah Pangeran Georg dan Putri Liminto.
Setelah kejadian itu makan siang mereka dimulai tanpa perbincangan, Raja Alois juga tidak membuka mulut tentang kejadian perginya putri bungsunya dan membiarkannya berlalu seperti tak terjadi apa-apa, dan begitu saja makanan mereka habis dengan tenang, dan saat makanan penutup di hidangkan Pangeran Joseph membuka pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'liechtenstein Princess
Fanfiction"not everything you fear will happen and not everything you want will come true. "