Chapter 2

196 60 5
                                    

Taehyung mengusap matanya untuk memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.

"JUNGKOOK!" Spontan Jungkook langsung berlari menghampiri setelah mendengar teriakan Taehyung, "Mulai drama nih pasti."

Pletak.

Satu pukulan mendarat mulus di kepala Jungkook, meski tak cukup keras tapi masih bisa dikategorikan sebagai pukulan.

"Lo kalo mau ngajak rib—" Jungkook tak terima kepalanya tiba-tiba dipukul tapi sebelum kalimatnya rampung Taehyung sudah menarik kepalanya ke arah depan untuk melihat objek yang dia maksud.

"B..bayi.."

Bayi yang ada di dalam keranjang kecil sudah mereka bawa ke dalam rumah.

Bayi itu cantik, memandang keadaan sekitar dengan lugu, sesekali tangan mungilnya akan dimasukan ke dalam mulut. Tapi yang tidak lucu adalah kehadiran bayi itu yang tiba-tiba

muncul di depan rumah Jungkook.

Entah bayi siapa, tapi firasat Taehyung mengatakan tidak mungkin ada bayi yang disimpan di depan rumah kalau tidak ada sangkut pautnya dengan si pemilik rumah.

Kini dua orang tengah menatap Jungkook dengan tajam, Jimin dan Taehyung. Seakan meminta penjelasan tentang apa yang terjadi sekarang.

"Serius bukan anak gue." Jungkook memberi pembelaan, "Gue emang sering main cewek, tapi gak pernah sejauh itu, serius."

"Tapi bayi ini ada di depan rumah lo, Jungkook." Taehyung menujuk bayi yang tersimpan di meja.

"Bener, mana mungkin dia tiba-tiba ada di depan rumah lo kalo bukan lo bapaknya." Ucap Jimin.

"Ya tuhan." Jungkook mengusap wajah, bagaimana dia harus menjelaskan. "Tapi dia bukan bayi gue, terus gue harus gimana?"

"Terus bayi siapa? Kenapa ada di depan rumah lo?" Pembicaraan ini nampaknya tidak akan berakhir kalau tidak ada salah satu yang mengalah.

Jungkook frustasi bagaimana dia harus menjelaskan pada dua temannya kalau dia sama sekali tidak mengetahui bayi siapa yang ada disini.

"Fine, gue bakalan urus nih bayi sampe tes dna keluar. Abis itu gue gak mau berurusan sama bayi ini lagi."

Jimin dan Taehyung menatap Jungkook serius, mencoba memastikan keseriusan dari kalimat yang Jungkook ucapkan.

"Gue serius." Ulangnya lagi. Ia menjatuhkan tubuhnya di sofa sebelumnya yang ia duduki.

Jimin dan Taehyung saling berpandangan lalu Jimin mengangguk meyakinkan.

Masalahnya mereka juga tidak bisa membuang bayi ini begitu saja atau menelantarkannya di luar.

"Oke, gue setuju, selagi kita belum tahu lo harus tanggung jawab dulu karena kemungkinan yang paling besar emang anak lo." Ucap Jimin. Sebenarnya dia juga tak akan membiarkan sahabatnya kesusahan sendirian, "Tenang aja, kita berdua bakal bantu. Bilang aja apa yang perlu dibantu."

Tiba-tiba suara bayi tertawa menghentikan ketegangan mereka, perhatian ketiganya langsung tertuju pada sang bayi.

Kulitnya putih bersih dengan mata bulat yang masih jernih. Bayi itu hanya bisa sebatas tersenyum dan mengamati keadaan sekitar sambil mengeluarkan suara-suara lucu.

Setelah di lihat-lihat akhirnya Taehyung tidak bisa menahan gemas, "Argh! Sumpah dia lucu banget!" Hebohnya melihat gummy smile terukir malu-malu dari mulut bayi itu.

"Namanya siapa? Lo kasih nama kek." Lanjutnya tenang, seolah tadi mereka tidak sedang beradu mulut tegang. "Tadi lo nyinyir, sekarang malah nyuruh ngasih nama." Jimin menepuk belakang kepala Taehyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cassytha [Jungri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang