Satoru menatap pantulan dirinya di cermin dengan lamat. Tubuhnya masih sama, namun lebih pendek dan terlihat lebih muda. Lalu ia menatap sekelilingnya, kamar bernuansa hitam putih itu tampak elegan, sangat cocok dengan dirinya. Ia menyukai kamar ini.
Nyut~
Kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Ia dengan cepat berjalan menuju tempat tidur. Ingatan-ingatan baru memenuhi kepalanya. Setelah menunggu beberapa saat rasa pusing tersebut menghilang. Kini Satoru menyadari, ingatan tadi adalah ingatan dirinya yang hidup di dunia ini.
"Ugh~ sakit sekali.. Utung saja tak lama.. Baru kali ini aku merasakan rasa sakit." gumam Satoru setelah rasa sakit nya menghilang.
"hmmm~ kehidupanku didunia ini cukup menarik~" ucapnya sambil tersenyum miring.
Tok-tok-tok~
"Satoru! Cepat bangun, ini sudah jam 7! Kau bisa telat ke sekolah!!" seru seseorang dari balik pintu.
"Ya, Aniki~ aku sudah bangun dan akan segera bersiap..." jawab Satoru pada orang di balik pintu yang merupakan kakaknya di dunia ini.
"Cepatlah ke ruang makan jika kau selesai! Aku akan menunggumu disana." perintahnya lalu bisa terdengar suara langkah kaki menjauh dari sana.
Satoru sendiri pergi kekamar mandi. Hari ini adalah hari pertama semester 2 di sekolahnya. Sungguh ia berharap hal itu tak membosankan.
15 menit kemudian~
Satoru telah berseragam rapih. Ia mengambil tasnya. Tak lupa kacamata hitam bulat ia kenakan untuk menutu matanya yang indah. Lalu pergi keluar kamar menuju ruang makan dimana sang aniki telah menunggu.
"Ohayo~ Aniki!" sapa Satoru dengan ceria.. Beruntung sifat Satoru yang ada disini sama dengannya.. Jika tidak, itu akan sulit karena dirinya adalah tipe orang yang tidak bisa diam.
"Ohayo~ cepat duduk dan makan dengan tenang!"
"hehehe"
Keduanyapun sarapan dengan tenang.. Hanya dentingan sendok dan garpu yang mengisi ruang makan di pagi hari itu.
Setelah sarapan keduanya pergi kesekolah Satoru menggunakan sebuah mobil.
"Aku tak dapat menjemputmu nanti. Kau bisa menelpon pak Ahn untuk menjemputmu nanti!" ucapnya ketika mereka sampai di gerbang sekolah.
"Ya, Aniki!"
"Jangan berkelahi!! Dan belajarlah dengan sungguh-sungguh!" pesannya ketika Satoru ingin keluar dari mobil.
"Tak janji~ hehehe..." balas Satoru sambil menutup pintu dengan kencang dan meneletkan lidahnya pada sang kakak. Ia melenggang pergi dengan tawa menyebalkan yang mana membuat sang kakak kesal.
Tak ingin membuang waktu lama sang kakakpun pergi kekantornya dengan raut wajah kesal.
"Sungguh adiknya memang tak ada akhlak, pagi-lagi sudah membuatnya kesal saja.. Untung sayang" gerutunya.Disisi lain gojo memasuki kelasnya yaitu fashion design dengan ceria seperti biasa.. Tak lupa dobrakan pintu yang membuat semua penghuni kelas terkejut.
BRAK~
"OHAYO~ MINNA-SAN!!!" teriakannya membuat seisi kelas menutup telinganya.
"Aduh telingaku~" ucap gadis cantik dengan rambut dikepang dua, Mijin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gojo Satoru [in Lookism]
FanfictionDisclaimer: Lookism by Park Taejoon Jujutsu kaisen by Gege Akutami Yang Gojo tahu, saat itu ia tersegel oleh musuhnya. Namun kini ia malah terbangun di sebuah kamar bernuasa hitam putih yang terlihat elegan. Bentuk tubuhnya masih sama seperti sebelu...