Chapter 3

2.9K 474 37
                                    

Keesokannya Gojo berjalan keruang kelasnya dengan lesu.. Ia masih mengantuk dan masih ingin berkencan dengan kasur empuknya.. Sayangnya ia tak dapat melakukannya karena sang aniki masuk kedalam kamarnya dengan omelan-omelan yang tiada hentinya.

"Ohayo~ minna-sahoaammm~" ucapnya pada teman sekelasnya sambil menguak. Ia berjalan kemejanya dengab tidak semangat. Hal itu tak luput dari pandangan teman sekelasnya, terutama Jay yang terlihat Khawatir.

"...?" tanya Jay setelah Satoru duduk disampingnya.

"Aku baik-baik saja Jay, hanya sedikit mengantuk sajahoaam~"

"..."

"Yah, kalau begitu aku tidur dulu! Bangunkan aku kalau ada guru!" ucap Satoru dan diangguki Jay.

Tak lama Satoru tertidur dengan lelap, ditandai dengan helaan nafas kecil yang keluar dari bibirnya.

Jay yang melihat sahabatnya tertidur pulas tersenyum tipis.

Kelas riuh oleh kelompok Zin yang membicarakan tentang kejadian semalam, tampaknya mereka telah membully orang lagi.

Tak lama Hyungseok memasuki kelas, disapa oleh haneul, namun ia sepertinya tak fokus. Ia malah fokus pada obrolan Zin dan ketiga keroconya.

"Kau mau lihat?" tanya salah satu keroco Zin pada Haneul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau lihat?" tanya salah satu keroco Zin pada Haneul.

Hyunseok tampak tidak nyaman dengan obrolan mereka, namun dirinya hanya bisa diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunseok tampak tidak nyaman dengan obrolan mereka, namun dirinya hanya bisa diam. Ia tak ingin membuat masalah menjadi rumit.

Sampai salah satu dari kroco Zin menghina ibu dari orang yang dipukulnya semalam.

Sampai salah satu dari kroco Zin menghina ibu dari orang yang dipukulnya semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey! Jangan bawa-bawa orang tua dong~" Sela Hyungseok membuat Zin terlihat marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey! Jangan bawa-bawa orang tua dong~" Sela Hyungseok membuat Zin terlihat marah.

"Lagi-lagi di depan mijin!" pikirnya kesal.

Zin yang marah langsung menendang mejanya dan menantang Hyungseok untuk bertarung. Tentu hal itu membuat ricuh, bahkan berita mereka berkelahi sampai kekelas lain sehingga anak kelas lain mengintip dari jendela kelas.

Keriuhan itu membuat Jay agak panik, ia memandang sahabatnya daj untung saja ia tidak terbangun..

Ia menghela nafas pelan, lalu memutuskan untung menghentikan perkelahian yang akan terjadi didepannya agar sahabatnya itu tak terganggu.

"Wah~ tak biasanya Jay turun tangan!"

"Kau benar, Jay anak yang pendiam. Tapi sekarang ia turun tangan untuk mengehtikan Zin memukul Hyungseok."

Begitulah gumaman antar siswa yang malah makin menjadi karena Jay yang pendiam turun tangan. Jay sendiri malah bingung, kenapa mereka malah semakin ricuh.

Zin sendiri bukannya tenang, ia malah semakin marah dan melepas genggaman Jay dengan kasar. Ia lalu menuju arah Hyungseok hendak memukulnya,namun Hyungseok dapat hindarinya.

Melihat itu, para siswa bersorak kencang mengabaikan seorang siswa yang terganggu tidurnya.

Zin memukul Hyungseok berulang kali dan semua pukulannya berhasil dihindari. Emosi Zin semakin meningkat sehingga ia meningkatkan kecepatan tinjunya yang masih bisa dihindari oleh Hyungseok.

Ketika tinju hendak menuju wajahnya, Hyungseok berhasil menangkap kepalan tangan Zin. Ekspresinya terlihat terkejut, namun akhirnya ia terlihat marah dan mengepalkan tangannya untuk menonjok perut Zin tepat di ulu hati. Namun sebelum tinju itu mengenainya, Sebuah kaki jenjang mendahuluinya.

Seluruh siswa diam seketika. Mereka terkejut melihat siapa pelaku yang menendang Zin sampai tak sadarkan diri.

Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Satoru. Karena merasa terganggu tidurnya ia terbangun.

Satoru menatap mereka dengan remeh sambil menurunkan kakinya yang tadi ia gunakan untuk menendang Zin.

Kacamata hitam yang selalu ia pakai sudah hancur digenggamannya. Kini dirinya menatap mereka tajam dengan mata biru yang terlihat bercahaya. Indah namun menakutkan.

"Diamlah! Atau kalian perlu ku diamkan sepertinya?" ucap Satoru dingin sambil menunjuk Zin yang sudah pingsan.

Seluruh siswa yang menyaksikannya begidik ngeri dan langsung pergi kekelas masing-masing. Baru kali ini mereka melihat ekspr1esi serius dari orang yg tak pernah serius.

Jay yang melihat sahabatnya terbangun hanya menghela nafas.. Inilah alasannya menghentikan perkelahian keduanya.. Tak ingin mengganggu Satoru yang tertidur..

Jaypun mendekati sahabatnya itu dan menariknya kebangku mereka. Lalu mendudukan Satoru lalu meneoum kepalanya dengan lembut.. Satorupun menjadi tenang dan perlahan mulai tertidur kembali.

Tak sedikit para siswa dan siswi yang memperhatikan wajah Satoru tanpa kacamata. Bisa dibilang wajah tersebut terlihat sempurna membuat Mereka tersipu.

"Terlihat manis saat tidur~" pikir semua siswa di kelas tersebut.

Kelaspun menjadi hening, bahkan ketika kelas diumumkan kosong, mereka tak bergeming sedikitpun. Jika ingin keluar kelaspun, mereka akan bergerak dengan hati-hati agar sisurai putih tak terbangun dari tidur cantiknya.

TBC~

Gojo Satoru [in Lookism]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang