1) Arsenio Raymond Smith
Pemuda blasteran Indo-canada dengan paras tampannya yang tak terkalahkan oleh siapa pun. Cucu pemilik Mandala School sekolah elit dan populer di Jakarta. Dia yang berkuasa.Tak ada yang berani melawannya terlebih pada siswa atau siswi beasiswa yang mencari masalah dengannya. Tapi tidak dengan Ina.2) Inara Zhasy Pratiwi
Gadis mungil yang cantik dengan seluruh beban berat yang ditanggungnya setelah kedua orang tuanya meninggal 4 tahun yang lalu. Hidupnya yang mulai damai harus terusik oleh Arsenio yang selalu seenaknya pada dirinya. Menindasnya, Membullynya dan yang lebih parahnya menyetubuhinya tanpa ampun. Jangan tanya seberapa hancurnya batin dan bandanya yang sering dipergunakan oleh Arsenio. Ina sering berfikir kesalahan apa yang telah dibuatnya sampai-sampai Arsenio masuk kedalam kehidupannya?............................
"Na, lo ditungguin tuh sama kak Arsen ditempat biasa".
Tanpa basa basi Ina keluar kelas dengan cepat. Tak peduli langkahnya mengganggu siswa siswi dikoridor. Ia tak ingin membuat Arsen marah. Gadis mungil itu sangat tau harus kemana dia pergi. Yaitu ruang pribadi Arsen yang dibuat oleh kakek nya sendiri untuk kenyamanan cucunya. Sangat berkuasa bukan?
Tangan kecilnya mengetuk pelan pintu yang bertulisan 'king' itu. Seketika nafasnya tercekat mendengar jawaban dingin dari suara berat yang sedang berada didalam tersebut. Ina yang baru saja masuk langsung dihempaskan oleh Arsen diranjangnya yang lumayan besar dan tidak lupa mengunci pintu. Badan Ina langsung bergetar melihat Arsen membuka seragam atasnya dan menatap tajam Ina.
"Layani gue". Perintah mutlak Arsen.
Refleks Ina menggeleng dengan cepat. Matanya mulai berair."Lo nolak, hm?". Arsen menyeringai.
Ntah apa yang dipikirkan Arsen sekarang. Dia hanya ingin Ina. Ingin tubuh mungil nan halus itu."P-ukul saja aku. Jangan seperti ini...". Ina sudah lemas sekarang. Dia takut. Dia tak ingin kotor.
"Bosen gue. Dah sering". kata Arsen santai.
Dengan sekuat tenaga Ina mendorobg badan berotot Arsen alhasil Arsen jatuh ke lantai. Tak menyia-nyiakan waktu Ina berlari ke arah pintu. Sial pintunya terkunci."Lo nggak akan bisa keluar dari sini. Percuma hahaha". Tawa jahat Arsen menggelegar di ruangan itu.
Ina menangis kencang mendegarnya. Dengan tangan memerah ia memukul-mukul pintu kayu tersebut berharap seseorang menolongnya walau kemungkinan kecil karna ruangan tersebut ada di lantai atas paling pojok dan tidak ada seorang pun yang berani ke lantai atas karna itu khusus untuk si penguasa dan anak buahnya siapa lagi kalau bukan Arsen 'cs.
"Tolong hiks siapun..".
Arsen tengah duduk santai di single sofa sambil memperhatikan gadis mungil yang malang tengah meminta bantuan.
"T-olong hiks..".
"T-olong a-ku hiks...".
Arsen mulai jengah mendengarnya dia berdiri dan berjalan dengan langkah lebar. Menarik lengan gadis itu membuat Ina terkejut dan takut.
"Hiks hiks t-idak le-pas hiks". Ina berusaha menarik tangan nya yang dicekal tapi apa daya tenanga nya tidak cukup melawan tangan besar itu. Tubuhnya dibanting kembali keatas ranjang. Arsen mengambil dasinya di nakas. Memang tadi ia sengaja mencopotnya karna ia paling tidak suka memakai seragam rapih. Yah bisa dibilang Arsen itu bad boy.
"Ti-dak hiks ka-k Arsen hiks". Ina memberontak saat kedua tanganya diikat. Kakinya yang bebas memukul-mukul kasur.
"Bisa diem nggak sih lo". Bentak Arsen.
Ina yang kaget terdiam sesaat dengan sesegukan. Setelah dia lihat Arsen mengikat kaki kirinya disudut ranjang dia kembali berontak tapi itu tidak berhasil karna Arsen menekan kakinya dengan kuat. Ina meringis dibuatnya.
"Diem atau kaki lo ini patah". Ancam Arsen.
Ina terdiam. Bisa Arsen lihat wajah putih itu memerah, mata membengkak dan bibir bergetar. Bukannya merasa kasihan Arsen malah merasa senang dan bergairah menurutnya itu adalah pemandangan erotis dan seksi. Seperti predator yang mengitai mangsanya dengan terburu-buru dia mengikat kaki kanan Ina. Tangan besar Arsen merobek seragam Ina dengan sekali tarikan membuat semua kancing seragamnya copot tak tersisa. Membuat tubuh putih Ina terexpose yang membuat sisi liarnya bangkit.
"Ja-ngan hiks ka-k hiks".
"Stt...nanti lo bakal ketagihan dan melayang bagai ke surga hahaha". Arsen meletakan jarinya dibibir Ina.
"Ti-dak hiks a-ku nggak ma-u le-pas hiks". Ina kembali berontak ia masabodo tanganya memerah bahkan mengeluarkan darah dan kakinya patah. Sekarang dia hanya mau keluar dari sarang iblis ini.
Plak
PlakDua tamparan dikedua pipi Ina. Bisa Ina lihat wajah Arsen yang mengeras serta memerah pertanda Arsen sangat marah. Arsen menjepit kedua pipi Ina dengan tangan beruratnya.
"Berani lawan. Lo gue keluarkan dari sini dam hidup lo hancur sehancur hancurnya". Ancam Arsen.
Ina menangis mendengar Ancaman kaka kelasnya ini hidupnya memang sudah hancur setelah Arsen masuk ke kehidupannya tapi ia juga tidak mau dikeluarkan dari sekolah ini. Dia tidak mau membuat kedua orang tuanya kecewa diatas sana.
"Shh...ja-ngan shh... ke-luarkan a-ku ka-k". Ina meringis kedua pipinya sakit dijepit seperti ini.
Arsen menyeringai "Good girl".
Arsen melepaskan tanganya dipipi Ina. Dia melepas rok serta celana pendek Ina satu tarikan juga. Tersisalah celana dalam yang sedang Ina pakai sekarang.
"Wow". Kata Arsen
Ina menangis mendengarnya. Dia bukannya senang melainkan takut melihat tatapan mesum Arsen ketubuhnya. Arsen membuka kaitan bra dan terpampanglah dua bukit dengan puting pink yang sangat cantik. Walaupun kecil tidak seperti wanita-wanita yang sudah pernah ia tiduri. Ya mungkin sebentar lagi akan jadi besar. Arsen mengelus nipple Ina dengan jarinya. Ina mengigit bibirnya agar tidak mendesah. Arsen memasukan nipple pink itu kedalam mulutnya sementara tangan sebelahnya memeras bukit satunya lagi. Ina mati-matian menahan desahan ia terus mengigit bibirnya dengan keras. Air mata selalu turun disudut matanya. Ini pelecehan. Dia punya harga diri. Ntah keberanian darimana Ina berteriak lagi.
"Tolong...siapapun tolong.....a-kuu..hiks". Teriaknya dengan suara serak khas orang nangis.
"Berisik jalang". Bentak Arsen.
"Tolong...". Ina menghiraukan bentakan Arsen ia terus berteriak.
Arsen tersulut emosi dengan tidak punya perasaan ia melakban mulut Ina. Dia memang sudah mepersiapkan semuanya termasuk lakban hitam. Karna apa yang ia pikirkan tadi terjadi. Teriakan Ina.
"Emm..". Ina menggelengkan kepalanya saat Arsen mengambil gunting dari laci dan mulai menggunting celana dalam milik Ina dengan cepat. Ina memberontak setelah Arsen berhasil memotong celana dalamnya. Dan bertelanjanglah dirinya sekarang.
Arsen segera melepas ikat pinggang dan membuka celananya.
"Mulai sekarang lo jalang gua".
Ina menggeleng cepat melihat Arsen mendekat sembari mengarahkan kejantanannya kearahnya.
Siang itu, diruangan bertulisan 'king' Ina berteriak pilu dengan penuh kesakitan dan meminta untuk diberhentikan. Disiang itu pula Ina kehilangan harga dirinya. Kehilangan kepercayaan dirinya untuk hidup damai. Singkatnya, Ina gadis mungil yang malang itu sangat hancur.
...
Hu hu hu
Baru awal udah menderita aja wkwk
Tunggu dulu ini belum seberapa loh wkwk kedepannya lebih menyakitkan hahaha (tawa jahat )See you next part gaes 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN I BE HAPPY?
Novela Juvenil(REVISI SETELAH TAMAT) ❎ BUKAN CERITA PLAGIAT, KALO ADA UNSUR KESAMAAN ITU HANYA KEBETULAN!!! 👉MURNI CERITA SENDIRI👈 ~~cerita keempatku~~ Disaat beban hidup ina yang berat. Ditambah berat setelah memasuki SMA elit Jakarta Dan bertemu Arsenio. Cuma...