───────────────────────────────
Luna mulai menggerak-gerakkan tangannya, ia mendengar teriakan Maximus yang terus memanggil namanya. Proses pembuatan portal ini agak lama, Ia sangat ketakutan karna itu.
Dan saat Maximus berhasil mencapai tempat itu, portal selesai dibuat. Luna menatap Maximus, mata Luna masih berkaca-kaca namun langsung tersenyum. Ia menggenggam erat Darkhold, lalu meloncat masuk sembari memberikan Maximus Middle Finger.
Dan ketika ia keluar dari portal, Luna merasa tempat ini...aneh. Namun tidak asing.
Sepertinya pernah ada di suatu...film?
Lalu seseorang menepuk pundaknya, Luna yang terkejut hampir berteriak. Ia menoleh dan melihat bibinya Lorna disana, ia tersenyum dan memberikkan Luna koper berwarna merah maroon.
"Semangaatt Princess! Aunty tau kamu sedih karna harus berpisah sama teman-teman di xavier highschool, tapi ingat apa? Nanti kamu akan punya teman baru disana. Di Hogwarts!"
Mata Luna terbelalak, ia langsung melihat ke sekeliling nya. Seperti tidak percaya bahwa ia benar-benar masuk ke sebuah film lain. Cerita lain. Ia di Hogwarts! Tepatnya saat ini berada si Diagon Alley. Namun....Bahkan bibinya Lorna, masih ada disini! Maka ia bertanya pada Lorna, "Eum.. Aunty Lorna, May I ask you something? Apa aku benar-benar akan bersekolah disana...?" Lorna yang mendengar hal ini hanya terkekeh pelan lalu menepuk-nepuk pundak Luna lagi.
"Tentu saja Luna! Jika tidak percaya, nih! Suratnya!"
Jawab Lorna, sembari menunjukkan surat penerimaan nya disana. Sebagai bukti tentu saja, Luna menarik surat tersebut dari tangan Lorna, membacanya hati-hati karna mungkin saja ini prank..kan? Tapi astaga, ini benar-benar surat dari Hogwarts! Tekstur nya...Isinya... Baiklah Luna mulai merasa gila sekarang. Rasanya ia ingin berteriak saja.
Seketika ia teringat dengan buku Darkhold, "Aunty, lihat buku berwarna hitam dengan
sampul huruf D??" Tanya Luna panik, akan terjadi hal berbahaya lainnya jika buku itu jatuh ke tangan orang yang jahat! Lorna menghela nafasnya pelan, ia menunjukkan buku yang dimaksud Luna. Sedang ia pegang dengan erat. Sekali lagi- Luna merebut barang yang dipegang bibinya, lalu ia membungkuk sebagai tanda terimakasih dan-maaf tentu saja atas sikap tidak sopannya tadi."Kamu itu kenapa sih Lun? Keliatannya shock sama panik gitu" Kata Lorna lalu menyentuh dahi Luna, memeriksa apakah dia sakit atau tidak. "Masih ga rela pindah ya?" Lanjutnya, Luna menepis pelan tangan Lorna dari dahinya. Ia menggelengkan kepalanya "ENGGA KOK ENGGA!" Balas Luna dengan suara yang cukup kencang. Lorna agak terkejut namun sekali lagi ia hanya tertawa kecil, "yaudah deh iya, ngomong-ngomong sana kamu beli perlengkapan sama Ahura." Ucapnya sembari menunjuk ke sebuah toko. Ah... sepertinya toko buku.
Luna menganggukkan kepalanya lagi, lalu mendatangi toko itu sembari menenteng koper merah maroon yang tadi diberikkan oleh bibinya. Ia melihat sekeliling sembari mencari keberadaan Ahura. Ahura adalah sepupunya, anak dari Medusa Amaquelin dan Blackagar Boltagon. Alias penguasa dari Attilan yang didunianya telah mati dibunuh oleh Maximus dan para prajuritnya. Sebenarnya ia tidak terlalu dekat dengan pria berumur 16 tahun itu, ia memang tidak banyak berbicara namun agak protektif pada Luna. Ia tidak ingin Luna disentuh sembarangan oleh orang lain, baginya Luna sudah seperti adik-kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
─𝑴𝑨𝑿𝑰𝑴𝑶𝑭𝑭 marvel × harry potter
FanficHiatus. Luna terus mengucapkan mantranya, sembari menggerak - gerakkan tangannya walaupun terasa sakit karna ia penuh dengan luka saat ini. Ia mulai menangis, tubuhnya terasa sangat lemas namun ia harus bisa pergi dari sini. Luna...