Chapter 2 : Weird Cravings

336 38 4
                                    

Latar : Jepang, Tokyo.
Alur : Maju.
Bahasa : Indonesia.
Rate : M.
Pair : SasufemNaru.
Genre : fiksi umum, fiksi penggemar.
Beberapa scene di privasi.
Don't like don't read.

Chapter 2 (Weird Cravings)
Naruto belong to Masashi Kishimoto.
______________________________________

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TEME SYALAND!!"

"Hei jangan mengumpat Dobe."

"BODO!!!"

Naruto merasa hari ini Sasuke amatlah Teme, pria raven itu dengan seenak rambut pantat ayamnya menyeret Naruto pergi meninggalkan kampung halaman dengan tiba-tiba. Tentunya si calon mama pirang ini dibuat kesal! Ia bahkan belum sempat berkeliling dan suaminya main menyuruhnya kembali pulang ke Tokyo.

"Aku masih ingin berkeliling Teme!!" Seru Naruto sebal sambil bersedekap dada. Sasuke yang sedang menyetir mobil hanya menghela nafas pelan menanggapi seruan istrinya.

"Ayolah sayang, apa kamu tidak memikirkan perasaan suamimu ini? Aku cemburu, Naruto."

Naruto mempoutkan bibirnya kesal, dia bahkan belum sempat bertemu dengan Shikamaru tapi kenapa si Teme pantat ayam ini merasa cemburu?

"Aku bahkan belum sempat bertemu Shikamaru, dan kamu sudah merasa cemburu?" Tanyanya sambil mendelik sinis kearah Sasuke.

"Tidak hanya pada Shikamaru, melihatmu berdekatan dengan paman Kakashi juga membuatku cemburu." Jawab Sasuke ringan nan santai.

Lengan kanan Sasuke disenggol, tidak terlalu keras tapi cukup membuatnya terkejut. Naruto yang menjadi dalangnya hanya mendengus remeh, "Jangan lawak deh, Uchiha. Dia itukan pamanku sendiri, wajar jika aku ingin dipeluknya." Tutur Naruto geli.

Sasuke memberhentikan mobilnya terlebih dahulu di pinggir jalan, sebelum tangan kanannya terulur untuk mencubit pelan hidung mungil si pirang, "Asal kamu tau, kamu juga seorang Uchiha, Uchiha Naruto."

Naruto terkikik geli sambil mengelus hidungnya yang dicubit mesra oleh Sasuke, "Gomen, aku tidak akan mengulanginya lagi. Suamiku jika sudah cemburu sangat menakutkan." Godanya pada Sasuke, pria itu kemudian menyentil pelan dahi tan si pirang membuat si empu memekik spontan.

"Kau ini!" Serunya gemas dibalas cengiran tak berdosa sang ibu hamil.

Sasuke kembali melajukan mobilnya menelusuri jalan dengan senyum lembut terpampang di bibir, mendengar Naruto yang aktif dan terus mengoceh entah apalah itu menjadi hiburan tersendiri baginya.

Tapi mood baik Sasuke hanya sampai disitu. Saat ia dan Naruto hendak memasuki rumah, mereka melihat sosok merah menyala yang berdiri menjulang didepan pintu kediamannya dengan bersedekap dada.

My Possessive Chicken PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang