Lisa's Draf✔

Lisa and the 5 prince (END)

Lisa menatap langit langit kamarnya, pandangannya begitu kosong. Kepalanya memikirkan banyak hal akhir akhir ini

Hari hari telah berlalu begitu cepat, dan banyak sekali hal yang berubah setelah hari pertemuan itu

Lisa tak mengerti apa yang terjadi padanya, tapi entah kenapa semakin lama ia merasa semakin nyaman bersama para pangeran

Kisah tragis Putri Lalisa dalam novel berbanding terbalik dengan apa yang terjadi padanya disini

Alur berubah 180°.

Jika seharusnya Putri Lalisa meninggal karna siksaan ke lima pangeran, maka disini ia malah dibuat begitu bahagia atas perlakuan para pangeran itu

Lisa tau dia telah berhasil merubah alur cerita, tapi kini ia telah melakukan sesuatu yang fatal...

Yaitu merasa nyaman.

Dia merasa begitu nyaman berada disini, hingga sejenak melupakan bahwa Pelladonia bukanlah dunianya.

Lisa melupakan semua tujuannya... pembalasan dendam pada para pangeran dan juga rencana kembali ke dunia nyata

Lalu apa yang harus Lisa lakukan?

Melanjutkan hidup dengan bahagia sebagai Putri Lalisa?

Atau melanjutkan tujuannya dan kembali ke dunia nyata?

"Putri?"

Lisa tersentak kaget, semua lamunannya buyar seketika

"Kau melamun?"

Lisa menggeleng pelan menatap Pangeran Doyoung yang kini duduk di sisi ranjangnya

"Hanya sedang memikirkan beberapa hal, pangeran"

Lisa memejamkan mata kala merasakan elusan lembut di kepalanya

"Ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Bukan hal yang penting"

"Pangeran ada perlu apa?" Tanya Lisa sambil menyenderkan kepalanya di dada Doyoung

Doyoung menyandarkan dagunya di puncak kepala Lisa, tangannya mengelus pundak Lisa dengan lembut

"Aku menjemputmu, hari ini jadwal kau tidur di kamarku kan. Kau lupa?"

Lisa menepuk dahinya "Maafkan aku pangeran, aku lupa" Ringisnya

"Tak apa, ini juga masih sangat pagi. Aku yang sengaja menjemputmu lebih awal, agar waktu kita bersama semakin panjang"

"Sepertinya pangeran sudah sangat merindukanku?" Goda Lisa mengerling menatap Doyoung

Doyoung mendengus "Menurutmu?!"

Lisa tertawa "Tuh kan, garangnya kembali lagi"

"Sudah pandai menggodaku hm?"

"Berhentilah mengobrol dengan Pangeran Baekhyun dan Pangeran Mingyu, kau semakin menyebalkan seperti mereka"

Lisa melingkarkan tangannya ke pinggang Doyoung dengan tawa renyah yang mengudara

"Aku kan hanya bertanya, aku tidak menggoda pangeran" Elaknya

Doyoung berdecih
"Menanyakan sesuatu yang sudah jelas jawabannya, itu namanya menggoda!"

"Berarti Pangeran memang sudah sangat merindukanku kan?"

"Jangan dibahas"

"So cuteeee" Gemas Lisa saat melihat wajah Doyoung memerah

"Kau bicara apa?" Dahi Doyoung mengernyit, merasa asing dengan kata yang diucapkan Lisa

Lisa menggeleng panik "Bukan apa apa, mungkin pangeran salah dengar"