19. Autumn Festival

4.2K 325 0
                                    

Alyssa sedang duduk sambil menatap keluar jendela ruang kerjanya. Sudah menjadi kebiasaannya menatap keluar jendela, mengamati setiap hal yang dapat dijangkau matanya. Tugasnya sebagai Ratu kali ini berjalan lancar. Ia berusaha mengerjakan pekerjaannya itu dengan cepat, mengingat janjinya dengan Aadam untuk pergi bersama ke festival musim gugur sore ini.

Giselle tiba dengan secangkir teh hangat serta camilan kecil dan dimulailah suara yang akan memekakkan telinga. Giselle, wanita paruh baya itu terus mengoceh tentang pekerjaan Alyssa yang masih menumpuk.

Giselle Gladwin—kepala keluarga Gladwin sejak suaminya meninggal, kini akan mulai menjadi asisten pribadi Alyssa dalam hal menangani tugasnya sebagai Ratu. Sikapnya tegas dan ia juga pekerja keras, sangat cocok dengan Alyssa yang terkadang merasa malas untuk mengerjakan sesuatu jika itu bukan tentang merancang dan menjahit gaun.

"Tenanglah Giselle. Hari ini aku berencana mengerjakan seluruhnya sebelum sore. Kuharap kamu juga bisa membantuku,"

"Yang Mulia, jika Anda ingin menyelesaikan semuanya sebelum sore, maka bergegaslah dari sekarang. Saat ini Saya juga sedang membantu Anda,"

Alyssa mendudukkan dirinya tegap. Ia lalu menyeruput tehnya pelan, kemudian kembali membaca tumpukan kertas yang berada di hadapannya.

"Yang Mulia, beberapa waktu yang lalu terdengar kabar bahwa penduduk Timbershore yang berbatasan langsung dengan Kekaisaran Tudia terjangkit penyakit cacar. Hal itu dikarenakan Kekaisaran Tudia sudah tiga bulan terakhir ini dilanda oleh penyakit cacar. Kaisar sudah mengambil tindakan dengan tidak memperbolehkan orang-orang untuk berpergian ke Kekaisaran Tudia begitupun sebaliknya,"

"Bagaimana dengan pihak yang mengurus hal itu? Apa mereka sudah menerima obat-obatan?"

"Viscount Floyd, beliau adalah orang termuda yang berkecimpung di dunia kedokteran saat ini. Beliaulah yang memimpin untuk menekan jumlah orang yang terjangkit dan juga memulihkan orang-orang. Karena musim gugur, cuaca mulai dingin. Mereka membutuhkan selimut, makanan dan pakaian sedangkan obat-obatan saat ini terus dikirim ke Timbershore,"

"Jika demikian, Kita harus segera mengirimkan apa yang mereka butuhkan bukan?"

"Benar Yang Mulia. Baginda Kaisar juga tengah mempersiapkan hal itu. Beliau juga berencana untuk meninjau sendiri, separah apa kondisi di Timbershore besok. Mungkin beliau akan mengabari Anda nanti,"

Alyssa berhenti sejenak. Timbershore saat ini sedang dilanda penyakit cacar. Ini berbeda dengan virus Aethereal yang disebabkan oleh racun. Penyakit cacar sendiri disebabkan oleh virus Variola. Untungnya di dunia ini bidang kedokterannya sudah mulai maju. Vaksin untuk penyakit cacar pun sudah ditemukan, hanya saja belum bisa seampuh seperti yang ada di dunia modern.

Kalau begitu, hal ini tidak akan menjadi parah kan? Vaksinnya sudah ada. Hanya tinggal mengembangkannya agar penggunaanya bisa maksimal. Tapi, kenapa Aadam harus meninjau langsung ke Timbershore? Salah-salah, ia bisa saja tertular kan?

Alyssa berdiri hendak menemui Aadam, namun langsung dihentikan oleh Giselle.

"Yang Mulia, Saya paham dengan apa yang Anda khawatirkan. Tetapi Anda bisa percaya pada kekuatan Kekaisaran Trisian. Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang paling berkembang saat ini. Ditambah lagi hadirnya Viscount Floyd yang terkenal jenius dapat menganalisa penyakit, mencari solusi, dan mengatasinya dengan cerdas. Tidak akan menjadi masalah jika Baginda Kaisar berkunjung. Beliau hanya berharap dengan kedatangannya, rakyat kembali percaya kepada kekuatan Kekaisaran Trisian atas kepemimpinannya memimpin Kekaisaran ini,"

Benar juga. Aadam yang bahkan baru menjadi Kaisar kurang dari 10 tahun itu juga harus menguatkan posisinya. Rakyat masih ingat dengan keserakahan juga ketidakpedulian Kaisar terdahulu. Ditambah lagi kenyataan yang telah terkuak bahwa Duke Baxter juga merupakan putra kandung dari Kaisar terdahulu.

Lady Alyssa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang