1O

13.3K 879 43
                                    

mark dengan segera berjalan kearah tempat khusus menyusui
mark pun masuk kedalam sana dan disana ada beberapa wanita yang sedang menyusui bayi mereka

mark tersenyum Canggung dan ingin keluar dari sana namun salah satu dari mereka menyahut
"kemarilah, tidak apa', kami tau bayi mu lapar, silahkan sini"

mark berbalik dan tersenyum
"terimakasih nona"
ucap mark dan dibalas anggukan dari wanita itu

mark mulai membuka kancing kemeja bahan nya dan memangku jeno dengan posisi yang enak
setelah itu jeno mulai menghisap dengan perlahan puting mark
mata jeno terus menatap mark yang sedang mengobrol dengan wanita disampingnya

"berapa bulan umur bayimu ini tuan?"
ucap wanita yang bernama kim yerim itu sembari mencubit pelan pipi jeno

"ah ini sudah satu tahun lebih nona ka-"
ucapan mark terhenti ketika tangisan jeno mulai menggelegar

"huweee maaaa"
jeno menangis sembari mendusal di dada mark seakan ingin membersihkan bekas sentuhan dari yeri

mark mengusap pelan pipi jeno yang tadinya dipegang oleh yeri

"ah maafkan putraku, dia tidak suka orang lain menyentuhnya maafkan putraku ya nona"
ucap mark dengan tak enak hati

sedangkan yeri hanya menganggukkan kepalanya
"ah maaf ya tampan, nona tidak tau"
ucap yeri sembari menatap jeno

sedangkan jeno semakin menangis karna takut akan orang asing

"shht shht, sudah sayang, nonanya tidak jahat lohh, kok nangis"
mark mulai berdiri dan menimang jeno agar terdiam dari tangisnya namun jeno malah semakin keras menangis

mark pun menjejalkan puting nya ke mulut bayinya itu agar diam dan akhirnya jeno terdiam sembari menghisap puting mamanya
tangan jeno menggerayangi muka mark dan terkadang ia memukul-mukul pelan dada mark
sedangkan mark hanya menimang nya sembari menepuk pelan bokong jeno

salah satu wanita berdiri dan memberikan mark selimut kecil untuk balita
"gunakanlah ini, sepertinya putramu tidak nyaman menyusu sembari dilihat banyak orang"
mark menerima nya dan mengucapkan kata terima kasih
dengan segera mark menutupi jeno dengan selimut itu, selimut itu cukup untuk menutupi dadanya yang terekspos

mark segera keluar dari ruangan itu setelah berpamitan dengan yeri dan juga yang lainnya
mark membawa jeno untuk pulang karna tidak mungkin jeno tidur dengan posisi duduk, sangat tidak enak karena mark pernah merasakannya


































mark baru saja sampai di depan pekarangan rumahnya ia kemudian menoleh menatap putranya yang tampak nyenyak tertidur dengan posisi duduk

Mark keluar dari mobil dan ia berjalan mengitari mobil itu kemudian membuka dengan perlahan pintu bagian penumpang takut jeno akan terjatuh jika langsung ia buka begitu saja

Mark menggendong dengan perlahan tubuh gendut itu sedang kan jeno yang merasa terganggu pun merengek pelan sembari bibir yang mengecap mencari sesuatu mark tentu panik, tak mungkin ia menyusui putra nya disini
mark mengelus pelan punggung jeno agar kembali tertidur namun bayi itu bukannya tertidur malah menangis sembari tangan yang mengepal kuat

"shht shtt, sudah nak"
mark menimang jeno sembari berlari kecil untuk masuk kedalam rumahnya yang super besar itu
entahlah rasanya jauh sekali ia lari kearah kamar dengan secepat kilat namun tak sampai sampai

jeno terus menangis sembari menggerakkan badannya gusar karna merasa perutnya sangat sakit

"hiks hiks maa, athitt maa hiks athitt"
jeno meliukkan tubuhnya kesana kemari dengan tangan yang setia mengepal itu

akhirnya mereka sampai di kamar dan mark membaringkan jeno ditengah-tengah kasur
mark juga ikut berbaring disampingnya
namun saat mark akan menyusui jeno
jeno mengalihkan pandangannya yang artinya jeno tidak mau menyusu sedangkan mark yang tidak peka akan apa yang jeno rasakan tetap memaksa bayi itu untuk menyusu karna mark berfikir jeno kehausan
sedangkan jeno yang terus dipaksa itu menangis kencang sembari menepuk perutnya dengan keras

mark terdiam dan mengelus perut bulat putranya itu
"sakit sayang?"
tanya mark dan segera diangguki oleh jeno
mark segera bangun dan mencari minyak kayu putih untuk jeno

mark terus mengobrak abrik lemari tempat penyimpanan perlengkapan mandi jeno yang berisikan sabun cair shampoo bedak bayi parfum popok dan yang lainnya


mark berjalan kearah jeno sembari membawa satu minyak kayu putih
mark menidurkan jeno dengan posisi telentang dan ia segera menaikkan kaos yang jeno gunakan
mark dengan segera mengoleskan minyak kayu putih itu dengan perlahan dan memijatnya lembut
mark tahu bayinya ini sedang mengalami murus

Mark berusaha membantu jeno untuk mengeluarkan ampasnya dengan memijat perlahan bagian perut bawahnya
sedangkan jeno kini diam sembari fokus mengejan ekspresi jeno sangat menggemaskan
mark bahkan ingin tertawa rasanya melihat itu
tetapi ini bukan waktunya untuk tertawa karna
putranya sedang serius

"hiks mamaa, athitt"
jeno merengek sembari menatap wajah mark
sedangkan mark hanya menganggukkan kepalanya melihat keluhan sang putra
"makanya, kalo mama suruh mam sayur ya di mam"
ucap mark

"mama, cudah"
ucap jeno
mark pun menggendong putranya menuju kamar mandi
mark menurunkan jeno di lantai kamar mandi yang dingin itu jeno lantas berjalan mendekati mark dan memeluk erat kaki mark

sedangkan mark tidak masalah, karna putranya juga sering begini jika ingin dicebokin
mark merobek sisi kanan kiri popok itu dan memasukkannya di kresek lalu ia buang ke tempat sampah terdekat
mark mengambil gayung kecil milik jeno
mark mulai menyiramkan air hangat itu ke dalam pantat jeno
sedangkan jeno hanya diam sembari memeluk kaki mamanya dengan erat

setelah selesai mark menggendong putra nya dengan melilitkan handuk di perut jeno
mark mengambil popok dan celana pendek untuk jeno

sedangkan jeno kini sedang berlarian kesana kemari
mark menangkap jeno dan segera memakaikan popok dan celana
setelah selesai mark membiarkan jeno berkeliling hingga keluar kamar karna jeno tidak akan bisa keluar dari rumah besar ini jadi mark membiarkan nya

sedangkan sang bayi ini masih asik berlarian di sekeliling rumah nya dengan membawa pesawat
"wuchhh ninuninu, pecawat nono lewatt"
ucap jeno sembari terus berlarian hingga tak sengaja mata sipit itu menangkap ada kentang goreng yang sudah matang diatas meja jeno yang merasa tertarik pun berlari kearah sana dan ingin menggapai kentang itu namun tak bisa karna ia masih pendek
jeno lantas berlari naik tangga untuk memanggil sang mama

"mama, nono maw ntang, apii ndak icaa, ambiyin yya mama?"

jeno menarik tangan mark dengan paksa sedangkan mark hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti putra gembilnya itu kedapur untuk mengambil kentang sedangkan mark yang sadar pun mengernyitkan dahinya saat mengingat ia tidak menggoreng kentang sama sekali

























































tbc
babayy

bayi ‹nomark› √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang