Chap 9

92 18 9
                                    

Typo✌

Happy reading

=======🌹🌹🌹🌹🌹

Disebuah kafe, tampak Jisoo yang ternyata sedang bersama dengan Seokjin.

Seokjin merasa sangat senang, karena hari ini tiba-tiba saja Jisoo mengajaknya untuk bertemu tanpa diminta olehnya.

Jisoo menatap kosong segelas coffee latte dihadapannya. Sementara Seokjin sibuk memandangi wajah cantiknya itu sambil senyum-senyum sendiri.

Namun Jisoo yang terus menerus ditatap seperti itu, lama kelamaan menjadi risih juga.

"Ck! Kenapa kau terus menatap ku seperti itu, huh? Sambil senyam senyum gak jelas lagi! Awas ya kau, jika ternyata kau sedang memikirkan hal-hal yang jorok!" tuduh Jisoo kesal.

"Idiihh!! Siapa yang lagi mikirin yang jorok? Saat ini aku nggak lagi mikirin yang jorok kok, cuma waktu itu doang sekali...eh...upps!!" Seokjin buru-buru menutup mulutnya setelah sadar bahwa dirinya baru saja keceplosan.

Jisoo langsung mendelik tak menyangka. "Aishh! Jadi benar kau pernah berpikiran jorok tentangku??"

"Ng...y-ya...gimana yaa...hehe...!" Seokjin nyengir kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dasar lelaki mesum!!"

"Ma-af...," ucap Seokjin lirih. "Lagian kamu kenapa sih ngajakin aku buat ketemuan, tapi kok dari tadi cuma diam dan melamun?" tanya Seokjin akhirnya.

Jisoo menarik napas berat. "Aku sebenarnya mengajakmu bertemu,  karena ingin curhat."

"Ohh...tadinya kukira kau sedang kangen denganku hehe...!"

"Ck!!" Jisoo memukul lengan Seokjin karena tak serius menanggapi dirinya.

"Iya maaf, cuma bercanda. Memangnya kau sedang ada masalah apa? Ceritakanlah! Siapa tahu aku bisa bantu."

"Sebenarnya ini hanyalah tentang perasaanku yang terluka karena ucapan Nona Jennie padaku tadi pagi."

"Memangnya Nona mudamu itu mengatakan apa padamu, sampai hatimu terluka? Bukankah dia memang sering menyusahkan dirimu, dan bahkan biasanya kau tidak pernah mengeluh."

"Iya tapi kali ini beda. Akan lebih baik jika dia hanya merepotkan ku seperti biasanya saja, ketimbang ucapannya tadi pagi itu."

"Ya sudah kalau begitu cepat ceritakan padaku, apa yang dikatakan oleh Nona mudamu itu?!"

Lalu Jisoo pun mulai menceritakan mengenai perbincangannya dengan Jennie tadi pagi itu. Seokjin pun mendengarkan dengan seksama.

Seokjin manggut-manggut mengerti setelah Jisoo selesai bercerita. "Jadi begitu ceritanya. Yah, kalau menurutku sih Nona Jennie sampai berbicara seperti itu, karena dia merasa sangat kesepian dan kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya. Jadi dia pun berpikir bahwa tidak ada seorang pun didunia ini yang mau mencintainya dengan tulus."

"Tapi aku tulus menyayanginya, bahkan aku telah menganggapnya seperti adikku sendiri."

"Iya, aku tahu. Tapi masalahnya, Nona Jennie mu itu mungkin belum sepenuhnya memahami perasaanmu yang tulus padanya."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Kau harus bisa lebih bersabar dan memahaminya. Buktikan padanya bahwa kau sungguh menyayanginya dengan tulus, dan bantu dia untuk menyadari bahwa didunia ini masih ada orang-orang yang mengasihinya dengan tulus."

"Hmm...kau benar. Tapi bagaimana caranya ya untuk membuatnya sadar bahwa didunia ini masih ada cinta yang tulus untuk dirinya?"

"Kenapa kau tidak coba mencarikan pacar saja untuknya?" usul Seokjin.

Love Between Us (YoonNie) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang