Hari Suka Duka

70 8 1
                                    

HAPPY READING 👋

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAHH!

__________________🔥____________________

Masa kuliah baru saja usai. Suasana hari itu terlihat lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya ketika sosok remaja bernama Megantara Wijaya Kusuma, masih sibuk mengurus segala aktivitas perkuliahannya di akhir-akhir semester, mulai dari KKN, menyusun skripsi, hingga wisuda tiba. Sungguh melelahkan. Jadi, ini saatnya Megan berleha-leha dan menikmati masa istirahatnya.
Meskipun di kemudian hari, Megan akan menggantikan posisi ayahnya sebagai direktur perusahaan. Itu juga akan memakan tenaga yang ekstra dan membutuhkan percaya diri. Terlebih Megan termasuk anak introver, akan menjadi sebuah tantangan baginya karena mau tidak mau, ia harus  berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di perusahaan ayahnya. Apalagi, ia akan bertemu dengan beberapa klien dari berbagai perusahaan di Indonesia. Walaupun sulit, ia akan terus mencoba melatih diri untuk berbicara di depan khalayak ramai.

Pukul 15.45...

Hari ini langit terlihat begitu cerah dan juga hembusan angin yang masuk melalui ventilasi jendela kamar semakin menambah nuansa kebahagiaan yang kini dirasakan oleh Megan.

Kini Megan sedang berada di atas ranjangnya, merebahkan diri dengan posisi kedua tangan berada di belakang kepala. Ada rasa kepuasan dalam diri Megan karena telah menyelesaikan pendidikan yang selama ini diimpikan.

Kelulusan Megan akan menjadi satu hal membanggakan bagi kedua orang tuanya, Bapak Wijaya dan Ibu Adira. Bagaimana tidak, ia merupakan salah satu lulusan sarjana ekonomi dengan predikat cumlaude.

Pandangan Megan kini hanya tertuju pada langit-langit kamar berwarna hijau, tangannya lalu menarik sebuah bantal guling ke dalam dekapannya.
Suasana hati Megan sangat ceria bahkan orang lain 'tak dapat mendefinisikan ekspresinya.

***

Drttt... Drttt... Drttt...! bunyi Telepon.

Baru beberapa menit saja Megan membayangkan rencana hidupnya setelah kuliah, seketika terbangun dari tempat tidurnya. Ia mengangkat tubuhnya dengan paksa dari kasur empuknya dan berjalan ke arah meja belajar untuk mengangkat telepon yang sedang berbunyi.

Ternyata, nama kontak dari orang yang saat itu menelponnya adalah Arini, tante dari Megan.

Arini Brahmana Kusuma adalah satu-satunya adik dari seorang pengusaha kaya raya bernama Wijaya Kusuma. Saking disayang, Wijaya 'tak membiarkan Arini hidup sendiri karena statusnya yang masih lajang. Padahal, Arini bisa hidup mandiri dengan usaha yang dibangunnya usai kuliah. Kini Arini tinggal bersama Wijaya, Megan, dan juga Adira (Kakak iparnya).

***

Waktu menunjukkan pukul 15.53, Megan masih sedang berbicara dengan Arini melalui handphone miliknya. Seperti ada hal penting yang sedang mereka bicarakan.

Kata Arini, "Kamu kesini ke rumah sakit."

Jelas saja, kata-kata Arini sudah pasti mendapat pertanyaan balik dari Megan.

"Siapa yang sakit, Tan?" tanya Megan.

Arini yang bukan dokter, bukan perawat, maupun bidan. Patut dipertanyakan keberadaannya di rumah sakit.

Ada apa? Siapa yang sakit? Atau ada urusan di rumah sakit yang menyangkut pekerjaan sebagai owner?
Kalau memang iya, kenapa panggil Megan?

Biasanya, kan, Arini 'tak suka merepotkan orang lain, termasuk keponakannya sendiri.

Megan mencoba berbincang dengan dirinya sendiri sebelum Arini menjawab pertanyaannya itu.

Tatkala sebuah jawaban 'tak disangka-sangka keluar dari mulut Arini yang membuat Megan sontak terdiam, seperti membeku di dalam salju. Ia berdiri mematung dekat meja belajarnya dan 'tak ada angin, 'tak ada hujan, handphone yang sedang ia pegang jatuh begitu saja.

Dunia MegantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang