isi hati

220 22 0
                                    

💥💥💥
⚠️ Typo bertebaran

sebelumnya jangan lupa vote ya.

kali ini draco bangun sangat pagi karena permintaan narcissa , draco pun tidak tahu kenapa ibunya hari ini menyuruhnya bangun sangat pagi.

Saat draco sudah bersiap dengan rapi ia segera menghampiri narcissa dengan cepat dan bertanya " sebenarnya kita ingin kemana." tanya draco

" hanya kau saja yang pergi." jawab narcissa

" sendiri." tanya draco bingung

" sebenarnya tidak kau akan pergi bersama luna terserah kalian ingin pergi kemana." jawab narcissa

" mom aku sebenarnya sangat bingung dengan apa yang kau pikirkan terutama pemikiran dad tiba tiba menyuruhku untuk menikah dengan si loony gila itu." ucap draco emosi

" tidak ada yang salah draco hanya saja kau yang berpikir dia aneh dia gila dan sekarang ayolah mulai mendekatkan diri kepadanya jika ia menjadi istrimu ia akan memperlakukanmu pastinya dengan baik." jawab narcissa lembut

" tidak mom mau bagaimanapun aku tidak ingin dekat dengannya." ucap draco masih dengan emosi ia segera menuju tangga untuk kekamarnya saat beberapa anak tangga yang sudah ia lewati akhirnya sampai ia dikamarnya ia langsung melepas jas yang dikenakan lalu melemparkan dirinya ke kasur dengan penuh amarah tetapi draco berusaha untuk menahan amarahnya ia duduk lalu memberantakan rambutnya

" AGHHH sialan." ucap draco sedikit berteriak

Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamar draco ia segera untuk membukanya walau amarahnya masih memanas

" untuk apa kau kesini dad." tanya draco dengan nada tinggi

" mengapa kau menolak untuk dekat dengan luna draco." ucap lucius tegas

" dad bisakah tidak usah membahas soal itu aku benar - benar sangat pusing dengan hal ini dan juga penolakan ku ini sangat tidak ada urusannya dengan kau dan mom bukan." ucap draco penuh amarah.

" draco pernikahan kalian ini sangat penting apalagi pendekatan sebelum pernikahan itu juga sangatlah penting apakah kau sangat tidak bisa membantu kami berdua draco." tanya lucius

" dad stop kenapa harus aku yang selalu menjadi wadah pertolongan kalian ingat aku ini putra kalian bukan pembantu kalian tapi jika kalian minta bantu aku dalam hal ringan aku sangat tidak masalah tetapi apa aku selalu menolong kalian dengan hal hal yang berat." ucap draco

" kau tahu lelah bukan dad dan kau tahu yang tadi ku ucapkan setengah dari isi hatiku belum lagi isi hatiku yang lain untuk kalian." ucap draco lagi menahan air mata

" pergilah dad aku ingin beristirahat." suruh draco

Draco langsung memukul meja yang berada disampingnya dengan sangat kuat , ia benar benar lelah karena selalu menjadi wadah pertolongan orangtua nya sendiri tetapi draco lebih marah kepada lucius karena ia sangat tahu bagaimana ibunya , dan bagaimana ibunya menanggapi soal ini setelah itu draco langsung tidur dan menenangkan pikirannya.

Sementara lucius ia segera untuk menghampiri narcissa.

" kau dengar itu narcissa." ucap lucius

" ku akui kau malah menambah dia sangat pusing lucius sangat tidak tepat untuk menanyakan hal itu kepadanya kenapa kau tidak bertanya kepada ku saja lucius dia pertama kali bilang itu padaku jangan selalu membuat dia tambah lelah dengan sikapmu itu lucius." jawab narcissa tegas

" narcissa bagaimana dengan pernikahan mereka apakah kau tidak berpikir akan hal itu." tanya lucius

" LUCIUS ! Kau sama sekali tidak berpikir dengan perasaan anakmu sendiri tetapi jika ia tidak ingin menikah aku bisa saja untuk membatalkannya dan mencari rencana lain lucius tanpamu." jawab narcissa dengan penuh amarah

star of happiness [ Druna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang