3.Maha karya

1.4K 204 21
                                    

Hi readers-nim, Ini book ke10 aku, jangan lupa atuh di follow aku nya, semoga kalian suka, dimohon comment buat author nih dan vote nya dong biar author semangat update hehe, ini murni haluan author ya alias karangan author sendiri, kalo ada kemiripan cerita mohon maaf dan kalo kemiripan visual dan nama sudah pasti ya karena mereka banyak yang haluin :v
sekian terima cash dari author
__________________________________

Aku berlari menghampirinya, aku harap ia tidak apa-apa

Saat aku sampai ternyata sudah banyak yang menghampirinya, aku mendekat lalu mencabut pedang itu

"Kamu gapapa?"

Yuki mengangguk tapi aku melihat darah di tangannya

"Kamu berdarah"ucapku sambil memegangi tangannya

"Gapapa yang mulia, ini hanya luka kecil"

"Tapi ini gara-gara saya, kamu harus diobati secepatnya"

"Tapi yang mulia aku-"

Aku langsung menggendongnya menuju tabib kerajaan

~~~

"Yang mulia aku tidak apa-apa, anda bisa menurunkanku"

"Sudah diam saja"kata Winwin sambil menatapku tajam

'ish nyebelin'

Saat sampai ia menaruhku di depan tabib

"Ada apa yang mulia?"

"Kau lihat tangannya berdarah, cepat sembuhkan"

'dih judes'

Aku kira Winwin pangeran yang ramah dan baik tapi sepertinya ia berbeda jauh dengan putri wendy

Ya dia baik sih tapi kupikir ia terlalu khawatir, maksudku ya ini hanya luka kecil seperti saat kalian memotong dengan pisau dan tidak sengaja terluka

Ini tidak perlu bantuan tabib juga, ia niat membantuku tapi malah membuatku kesal🙄

"Apa perlu diperban?"tanya tabib

"Ah tidak usah tuan"ucapku

"Perban saja"

"Tapi yang mulia ini akan kering dengan sendirinya, aku hanya perlu mengoleskan obat herbal"

"Saya gak mau kamu kenapa-napa"kata Winwin sambil menatapku ya walau mukanya tetap datar tapi aku merasa baper avv

"Nanti kalau kamu sakit kamu tidak bisa bekerja di sini"tambah Winwin

'astaga kukira ia beneran peduli tapi ternyata... Ah sudahlah gak heran sih🙄'

Setelah selesai diperban aku keluar mengikuti Winwin

"Kamu ikut saya"

Winwin menarikku ke ruangan kepala dayang

"Tolong ambilkan baju untuknya"

"Maaf yang mulia, kami baru mencuci semua baju hari ini dan kebetulan bajunya masih belum kering"

"Ck masa iya tidak tersisa satupun baju?"

"Tidak apa yang mulia, ini hanya sobek sedikit"ucapku

"Tapi itu sudah tidak layak pakai bagiku"

"Winwin ayolah jangan seperti itu padanya"kata Wendy yang baru datang

"Kakak diam saja bila tidak membanntu"protes Winwin

"Ayo kamu bisa memakai bajuku"kata Wendy sambil tersenyum

Aku dan kepala dayang membelalakan mata

"T-tapi yang mulia-"

"Sudah biarkan ia memakai bajuku, lagipula ini semua terjadi karena perbuatan adik dan suamiku"

Yuta, WinYu (Winwin x Yuta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang