10.Bersedih

1.1K 158 12
                                    

Hi readers-nim, Ini book ke10 aku, jangan lupa atuh di follow aku nya, semoga kalian suka, dimohon comment buat author nih dan vote nya dong biar author semangat update hehe, ini murni haluan author ya alias karangan author sendiri, kalo ada kemiripan cerita mohon maaf dan kalo kemiripan visual dan nama sudah pasti ya karena mereka banyak yang haluin :v
sekian terima cash dari author
__________________________________

Tiba-tiba ia menamparku

"Tutup mulutmu"

Aku terpaksa diam daripada membuatnya semakin marah

Tiba-tiba ia memegangi tubuhku lagi

"Bisakah kau singkirkan tanganmu itu"protesku

"Kenapa? Kau suka?"

"Kau gila"

"Ya, aku gila karnamu"

Lalu tiba-tiba ia menciumku, aku tidak bisa bergerak dan hanya bisa menangis

Tuhan aku mohon biarkan aku mati daripada harus diperlakukan seperti ini, aku tidak ingin mengecewakan suamiku ya Tuhan

Bahkan suamiku saja belum pernah menyentuhku, aku harus apa? Winwin cepatlah datang...

Ia sekarang sedang berusaha membuka bajuku tapi aku menggigit tangannya

"Ck dasar jalang sialan"

Tiba-tiba Winwin datang mendobrak pintunya

"Wah wah wah lihat suamimu ini"

"Lepaskan istriku"

"Kalau aku tidak mau bagaimana?"

"Lepaskan dia sebelum aku membunuhmu"

"Hahaha lucu sekali bercandamu tuan dong"

"KUPERINTAHKAN LEPASKAN DIA PAMAN"bentak Winwin

'paman? Apa itu pamannya?'

"Aku tidak bisa mendapatkan ibumu lalu kehilangan kakakmu, tapi sekarang aku tidak akan kehilangan istrimu"ucapnya sambil tersenyum

"DASAR BAJINGAN SIALAN"teriak Winwin lalu ia mulai menyerang pria itu

Akhirnya mereka bertarung, aku berusaha melepas ikatannya tapi ini sangat sulit

Pria itu berhasil mengalahkan Winwin lalu mencekik lehernya, disaat bersamaan taliku terlepas

Aku bergegas menusuknya dengan pedang yang ada di pinggangnya

Darah mengenai tubuhku dan Winwin, pria itu terjatuh lemas sambil menunjuk diriku

"A-aku..."ucapnya terpotong

Lalu ia menutup matanya, Winwin menarik pedang itu lalu menusuk pria itu berkali-kali sambil mengutuk pria yang ia sebut paman ini

"MATI KAU BAJINGAN"teriak Winwin sangat keras

"Winwin"panggilku

Aku menarik tangan Winwin lalu memeluknya, Winwin juga membalas pelukanku lalu menghujani wajahku dengan kecupan

"Kau tidak apa-apa?"

Aku mengangguk sambil menangis

"Yuta aku tidak tahu apa yang akan kulakukan bila aku kehilanganmu"

"Winwin maafkan aku"cicitku

Winwin melepas pelukannya lalu menangkup kedua pipiku

"Hey hey ini bukan salahmu oke? Sekarang-"

"Winwin dengarkan aku"

Winwin kembali menatapku

"A-aku... Aku menghianatimu"ucapku sambil menangis

Yuta, WinYu (Winwin x Yuta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang