CHAPTER 2

132 16 4
                                    


Hai i'm back

* * *

Bus pun sudah sampai di tempat tujuan haruto dan heachan, mereka berdua turun dari bus lalu pergi ke rumah masing masing.

Baru saja haruto melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumah terdengar suara barang pecah di dalam rumahnya.

Haruto bergegas memasuki rumahnya betapa terkejutnya saat melihat rumahnya sudah berantakan. Banyak pecahan dari gelas, piring dan pas bunga. disanah nampak sang ayah tergeletak lemah di lantai dengan papah yg terus mencambuk mengunakan ikat pinggang.

Haruto marah kedapa dirinya sendiri karena dirinya selalu telat untuk melindungi ayahnya. Dirinya langsung saja berlari menuju ke arah ayahnya dan berakhir haruto lah yg terkena cambukan dari papahnya.

Haruto menangis di sambil memeluk tubuh sehun "Stop pah jangan pukulin ayah terus" ucap haruto sambil terisak

Kai yg melihat anak semata wayangnya menangis merasa perih di dalam hatinya dirinya merasa gagal menjadi kepala keluarga. Namun karena ego dan gengsinya terlalu tinggi kai akhrinya memutuskan untuk pergi dari rumahnya.

Sekarang hayanya ada haruto dan sehun yg berada di ruang tamu. Sehun mengusap air mata yg membasahi pipi anaknya lalu dirinya melihat punggung haruto yg kemerahan akibat cambukan sang papah.

"Ruto apakah ini sakit?" Tanya sehun

Haturo hanya menggelengkan kepalanya lalu dirinya mengecup pipi ayahnya.

"Haturo lebih sakit melihat ayah di pukuli oleh papah" ucapnya lirih

"Ayah tunggu dulu ruto ambil kotak p3k," sambung haruto saat menyadari tubuh ayahnya banyak luka memar akibat  kekerasan kepala keluarga tersebut. Sehun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Haturo pergi dari hadapan sang ayah untuk mencari kotak p3k. Setelah menemukannya haruto yg berniat kembali kepada ayahnya tak sengaja melihat papahnya pulang dengan keadaan mabuk sambil menaiki anak tangga di rumahnya. Karena masih kesal haruto mengacuhkan papahnya ia berjalan menuju sang ayah. Baru saja dirinya melangkahkan kakinya beberapa langkah terdengar suara seperti orang jatuh. Haruto langsung saja berlari menuju ke arah sumber suara karena dirinya takut terjadi apa apa dengan papahnya.

"Sini ruto bantu pah" tawarnya.

"Jauhkan tangan sialan mu dari tubuh saya," ucap kai sambil mendorong tubuh haruto hingga dirinya terhuyung kebelakang. Sebagai anak yg baik dirinya ingin membantu papahnya namun apa yg dirinya dapat hanya cacian dan makian.

Setelah itu kai mencoba kembali untuk berdiri namun sayang karena terlalu mabuk  dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan dan akhirnya terjatuh kembali. Akhirnya haruto memaksa papah dirinya tidak memperdulikan cacian dan makian dari pria parubaya tersebut yg ia pikirkan sekarang adalah keselamatan papahnya.

Sesampainya di kamar papahnya haruto menyuruh kai untuk tidur ia juga membantu membuatkan teh hangat untuk papahnya.

Setelah itu membantu papahnya dirinya teringat dengan ayahnya yg terluka. Haruto buru buru menghampiri sehun yg masih duduk di ruang tamu.

"Maafkan ruto ayah, tadi ruto bantu papah dulu" ucap haruto menyesal

"Iya gapapa ruto" jawab sehun sambil mengelus elus rambut anaknya. "Ayah harap ruto tidak membenci papah" sambung sehun. Haruto hanya mengangguk sebagai jawaban lalu ia membantu mengobati luka di tubuh ayahnya

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang