ﺑِﺴْﻢِاللّٰهﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
__________________________________
MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA
⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ིི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝
Sebelum Agama Islam datang, bangsa Indonesia sudah mempunyai bermacam-macam kepercayaan, misalnya Animisme dan Dinamisme. Aliran kepercayaan tersebut sangat kuat menancap di hati sanubari para penganutnya. Dengan mengakarnya pengaruh kepercayaan di masyarakat itu maka Agama Islam menjadi sulit masuk dan berkembang di Indonesia. Tetapi, karena para penyebar Agama Islam sangat ulet dan gigih didukung dengan kesabaran dan ketabahan yang luar biasa, maka akhirnya Agama Islam mendapat sambutan di masyarakat.Dalam hal masuknya Agama Islam di Indonesia, sampai sekarang tidak diketahui kapan tepatnya. Tetapi di kalangan pakar sejarah terdapat setidaknya dua pendapat. Pendapat pertama meyakini bahwa Agama Islam masuk pertama kali di Indonesia pada abad pertama Hijriah atau pada abad ke-7 Masehi. Adapun bukti-bukti yang mendukung pendapat pertama ini antara lain sebagai berikut :
1. Dari Catatan Sejarah Kerajaan China
╰⌲ Di negeri China terdapat catatan sejarah yang menyatakan bahwa pada masa Dinasti Tang ada rencana penyerangan dari orang-orang Ta-Shih (ditafsirkan Holing yang diperintah oleh Ratu Sima pada tahun 674 M). Tetapi, rencana penyerangan tersebut gagal karena pemerintahan Ratu Sima terlalu kuat untuk dikalahkan.
2. Dari Berita Chou Ku-Fei (1178 M)
╰⌲ Menurut berita yang dikabarkan oleh Chou Ku-Fei, di Indonesia ketika itu terdapat dua tempat yang merupakan komunitas orang-orang Ta-Shih, yaitu Fo-Lo-an dan di Sumatera Selatan. Daerah ini termasuk daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Sekarang ini Fo-Lo-an lebih dikenal dengan nama Kualo Brag, di Trengganu, Malaysia.
3. Dari Berita Jepang (784 M)
╰⌲ Menurut berita dari Jepang, diceritakan tentang perjalanan pendeta Kanshin ke Indonesia. Diceritakan pula bahwa ketika itu di pelabuhan Kanton terdapat kapal-kapal Po-Sse dan Ta-Shih K-uo. Para ahli sejarah menafsirkan istilah Po-Sse sebagai bangsa Melayu, dan Ta-Shih ditafsirkannya sebagai bangsa Arab.
ೃ༄ ೃ༄ ೃ༄ ೃ༄ ೃ༄
Sedangkan pendapat kedua para pakar sejarah cenderung meyakini bahwa masuknya Agama Islam di Indonesia pada abad ke-13 Masehi. Yang menjadi dasar pendapat kedua ini adalah adanya pemerintahan bercorak Islam yaitu Kerajaan Samudra Pasai, yang berdiri pada abad ke-13 Masehi. Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah sebagai berikut :
❐ Catatan Sejarah Perjalanan Marcopolo (1292 M)
Catatan sejarah ini menuturkan tentang Marcopolo yang mengadakan ke negeri China. Ketika melintasi daerah Sumatera bagian utara, Marcopolo menyempatkan singgah di Kerajaan Islam Samudra Pasai sebelum ia kembali ke Eropa.
❐ Dari Berita Ibn Battutah
Kisah Ibn Battutah pada abad ke-13 M, mendukung pendapat kedua ini. Ketika itu ditemukan pula sebuah batu nisan Sultan Malik As-Saleh di Sumatera Utara yang menunjukkan Ramadhan 676 Hijriah (1297 M). Sultan Malik As-Saleh adalah seorang pengajar ilmu tasawuf yang kemudian menjadi raja di Kerajaan Samudra Pasai.
ೃ༄ ೃ༄ ೃ༄ ೃ༄ ೃ༄
Masuknya Agama Islam di Indonesia berdasarkan berbagai pendapat di atas melalui proses bertahap, artinya masuk secara tidak bersamaan untuk tiap-tiap daerah. Tetapi, para pakar sejarah sepaham bahwa di Pulau Sumatera itulah timbulnya pengaruh Islam pertama kali. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya prasasti yang menunjukkan adanya sebuah kerajaan Islam di pulau itu.
Penyebaran Agama Islam pada waktu itu dilakukan oleh para pedagang karena perdagangan merupakan salah satu jalan yang cukup efektif untuk berdakwah. Dikatakan efektif karena ketika itu pelayaran dan perdagangan internasional berkembang dengan pesat. Sehingga wajar kalau daerah-daerah pesisir merupakan daerah yang terlebih dahulu menerima kehadiran Agama Islam. Di sinilah orang-orang dari berbagai negara saling bertemu untuk melakukan transaksi jual-beli. Sebagai upaya dakwah, para pedagang Muslim senantiasa memasukkan unsur-unsur Agamis dalam transaksinya. Hal itu menyebabkan banyak orang yang tertarik dengan ajaran Islam, akhirnya Agama Islam dapat diterima dan banyak yang menganutnya. Selain dari para pedagang, penyebaran Agama Islam dilakukan dengan cara mendatangkan para da'i. Kedatangan para da'i yang mengajarkan Agama Islam ini lebih mempercepat penyebaran Agama Islam di Indonesia. Para da'i yang dikirim itu kemudian mencetak kader-kader 'ulama atau guru Agama lokal dengan cara mendirikan tempat-tempat menuntut 'ilmu Agama (pesantren). Selain dua kelompok penyebar Agama di atas, ada kelompok lain yang juga disebut sebagai penyebar Agama Islam, mereka adalah kaum Sufi, yang pada abad ke-13 M sudah datang ke Indonesia.
Selain para penyebar Agama Islam baik pedagang maupun para da'i dari negara-negara Timur Tengah, di pihak lain tentu ada golongan yang menerima ajaran tersebut. Di Indonesia terdapat dua kelompok besar penerima ajaran Agama Islam. Kelompok tersebut adalah golongan atas dan golongan bawah. Golongan atas atau elit misalnya para penguasa, raja, dan bangsawan. Sedangkan dari kelompok bawah atau kalangan wong cilik (masyarakat lapisan bawah). Kelompok elit ini selain sebagai penguasa politik juga berperan penting sebagai penentu kebijakan-kebijakan dalam perdagangan dan pelayaran. Dari kalangan elit tersebut, tentu ada para pemilik saham maupun pemegang monopoli perdagangan dan pelayaran. Mereka inilah yang sering berhubungan langsung dengan para pedagang pendatang, terutama pedagang dari Gujarat (India) yang ketika itu cukup berperan dalam dunia perdagangan.
__________________________________
Sumber : H. Darsono, T. Ibrahim : 2009
⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ིི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Kebudayaan Islam
Non-Fictionﺑِﺴْﻢِاللّٰهﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ السلام عليكم ورحمة الله وبركاته اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ Untuk yang ini Pasha bukan mau bikin cerita yaa. Pasha bakalan membagikan apa yang Pasha dapatkan dar...