Bagian 1

296 48 4
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Peradaban Bangsa Arab Sebelum Islam

Sebelum peradaban Islam memecah ditengah-tengah masyarakat Arab, bangsa Arab sebenarnya telah mengenal kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, seni dan penggunaan metode berpikir, meskipun masih sederhana.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan dengan kondisi dan letak geografis Negara-negara Arab itu sendiri. Bagi masyarakat pedalaman, yaitu masyarakat Badui, kehidupan sosial ekonomi mereka biasanya dilakukan melalui sector pertanian terutama mereka yang mendiami daerah subur disekitar Oase. Akan tetapi bagi masyarakat Arab perkotaan, kehidupan sosial ekonomi mereka sangat ditentukan oleh keahlian mereka dalam perdagangan. Oleh karena itu, bangsa Arab Quraisy sangat terkenal dalam dunia perdagangan. Mereka melakukan perjalanan dagang dua musim dalam setahun, yaitu ke Negara Syam pada musim panas dan ke Yaman pada musim dingin.

Di kota Makkah terdapat pusat perdagangan, yaitu pasar 'Ukaz, yang dibuka pada bulan-bulan tertentu, seperti Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Disamping itu, pada bulan-bulan tersebut untuk melaksanakan ibadah haji.

Dalam bidang bahasa dan seni bahasa, bangsa Arab pada masa pra Islam sangat maju. Bahasa mereka sangat indah dan kaya. Syair-syair mereka sangat banyak. Dalam lingkungan mereka seorang penyair sangat dihormati. Tiap tahun di Pasar 'Ukaz diadakan deklamasi sajak yang sangat luas. Selain 'Ukaz masih ada pasar yang dijadikan tempat berkumpulnya para penyair yaitu pasar Majinnah dan Zul Majaz. Diantara pengaruh syair pada bangsa Arab ialah bahwa syair itu dapat meninggikan derajat seorang yang tadinya hina atau sebaliknya menghinakan seseorang yang tadinya terhormat.

Satu-satunya alat komunikasi dan publisistik yang amat luas lapangannya yaitu Khithabah. Disamping sebagai penyair, orang-orang Arab jahiliyyah juga sangat fasih berpidato dengan bahasa yang indah dan bersemangat. Para ahli pidato pada saat itu mereka mendapat derajat tinggi seperti para penyair.

Dalam bidang sosial politik, masyarakat Arab pada masa jahiliyyah tidak memiliki sistem pemerintahan yang mapan. Mereka hanya mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau Amir, yang mengurusi persoalan mereka dalam masalah perang, pembagian harta dalan pertempuran tertentu. Diluar itu seorang Syeikh tidak berkuasa atau tidak berhak mengatur anggota kabilahnya.

Disamping itu, bangsa Arab sebelum Islam juga telah mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal ini misalnya dapat dilihat dari berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat Arab pada waktu itu. Diantara ilmu pengetahuan yang mereka kembangkan adalah astronomi, yang ditemukan oleh orang-orang Babilonia. Mereka ini pindah ke negeri Arab pada waktu negara mereka diserang oleh bangsa Persia. Dari mereka inilah bangsa Arab belajar banyak tentang astronomi.

Selain itu, bangsa Arab sebelum lahirnya Agama Islam telah mampu mengembangkan ilmu meteorologi atau ilmu iklim, astronomi atau ilmu perbintangan. Pada awalnya ilmu ini dipergunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, seperti perang, damai, dan sebagainya, yang didasarkan pada bintang-bintang. Ilmu tenung yang banyak disukai masyarakat Arab, berasal dari oranf-orang Kaldam yang Tata sosial bangsa Arab sebelum Islam terkenal pemberani di dalam membela kepentingannya. Mereka juga terkenal dengan pendiriannya yang kokoh dan tidak mau mengubah pendirian serta tata cara hidup yang sudah menjadi kebiasaannya, namun ada sisi kebiasaan yang baik yaitu suka menghormati dan memuliakan tamu. Moral dan perilaku sangat rusak sehingga mereka disebut kaum jahiliyyah "Yang bodoh", berjudi, minum-minuman keras dilakukan secara bersama-sama, bahkan tak jarang mereka merampok dan memeras kabilah lain sehingga sering menimbulkan peperangan antar suku. Yang lebih buruk lagi moralnya adalah adanya suku Arab yang mengubur bayi perempuan mereka secara hidup-hidup, mereka beranggapan bahwa anak perempuan itu tidak berguna, hanya membuat malu dan hanya menyusahkan orangtua. Oleh karena itu mereka merasa terhina apabila mempunyai anak perempuan. Diantara suku yang melakukan perbuatan keji dan tak berperikemanusiaan itu adalah suku Bani Tamim dan suku Bani Asad. Disamping itu masyarakat Arab sebelum Islam juga telah memiliki pengetahuan tentang cara pengobatan penyakit, yang disebut Al-Thabib. Ilmu ini juga berasal dari orang-orang Kaldam yang kemudian diambil dan dikembangkan oleh masyarakat Arab.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

_______☆☆☆_______

Team penulis buku :
▪ Penanggung Jawab : Drs. M. Khamzah, M.Ag
▪ Pengarah : Drs. Sugiyono, M.Ag
▪ Ketua : Drs. Tamrin, M.Ag
▪ Sekretaris : M. Iqbal Hidayat
▪Anggota :
*Drs. Ahmad Husen, M.Ag
*Dra. Hj. Ratu Dahlia, M.Ag
*Dra. Hj. Nur Khalishah, M.Ag
*Drs. Sugiyanto, M.Ag
*Drs. Pahlawan Pakro, M.Ag
*Drs. Mulyono, M.Ag
*Drs. Subhan Moues, M.Ag
*Drs Suherman, M.Ag

Sumber : Buku Sejarah Kebudayaan Islam📚

Sejarah Kebudayaan IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang