1.Seorang Anak Yang Bermimpi

10.2K 106 4
                                    

        Ada seorang anak kecil, ia tinggal bersama ayahnya karena ibunya sudah tiada. Anak tersebut juga terus berpindah sekolah karena ayahnya adalah pelatih kuda yang miskin dan hanya tinggal di sebuah gubuk kecil yang kalau hujan turun, gubuk tersebut langsung basah semua.
         Pada suatu hari, gurunya meminta muridnya untuk menggambarkan mimpi yang menurut gurunya bisa diraihnya. Ia pun menggambarkan sebuah tanah yang luas dan ditengahnya ada sebuah bangunan besar dan disekililingnya ada tempat pelatihan kuda.
           Saat bukunya dikumpulkan, 3 hari kemudian, gurunya memberi nilai F. Ia akhirnya datang ke gurunya setelah pulang sekolah. Dia pun memarahi gurunya, tetapi... gurunya pun marah kepada dia. Dia berkata "Bagaimana kamu bisa membuat impian seperti ini?! Kamu saja orang miskin!" Dan anak itu menjawab "Baiklah, ibu guru boleh menyimpan nilai F ku, tetapi aku akan memajangnya di dinding rumahku".
         Saat anak itu dewasa, ia bercerita kepada grupnya. Gurunya pun sedang duduk di teras rumahnya yang besar. Gurunya pun menjawab "Nak, aku memang guru yang tidak percaya pada apapun, tetapi sekarang kau membuktikanku gambaran itu". Setiap tahun guru itu membawa muridnya mengunjungi rumah besar itu.
        Jadi intinya, jangan kita meremahkan mimpi orang, siapa tau kita akan diremehkan oleh mimpinya.

    "Kita Tidak Dapat Mendatangkan Mimpi, Tetapi Mimpi Yang Akan Mendatangkan Kita"

Copy From:
30 Hari Mencari Jati Diri
Aris Ahmad Jaya

Cerita InspiratifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang