prolog

6 1 0
                                    


Disebuah rumah terlihat gadis  yang sedang ditugaskan untuk menyapu rumahnya, sementara kakaknya sedang mengerjakan tugas di meja tamu.Tak lama kemudian, iris mata gadis itu melihat ada seorang pria paruh baya yang berdiri di depan pintu sambil membawa dua koper besar.

"Ayah."gadis itu dan kakaknya itu langsung berlari menghampiri ayahnya dan memeluknya untuk melepas rasa rindu.

Pria paruh baya yang dipanggil ayah itu membalas pelukan anak kesayangannya itu.

Mendengar suara anaknya itu, sang bunda keluar dari dapur dan mendapati suaminya sedang memeluk haru kedua anaknya.Tak lupa, bunda membawakan secangkir kopi dan sepiring gorengan yang baru saja bunda buat.

Kini ayah sedang duduk di sofa sambil meminum kopi buatan bunda dan sesekali memakan gorengannya.Sudah dua bulan ini ayah tidak bertemu dengan keluarganya karena dipindah tugaskan di luar kota.Maka mau tak mau, ayah meninggalkan keluarga kecilnya itu dan menjalankan tugas negara.

"Yah, airnya sudah hangat.Sudah bisa dipakai buat mandi."kemudian bunda melihat kedua anaknya yang masih lengket dengan ayahnya."Lia, Gara. Biarin ayah kamu mandi dulu nduk."

Iris mata ayah menyusuri sekitarnya, dia tidak melihat kehadiran anak bungsunya itu."Adek dimana bun?"

"Adek lagi main sama temennya yah, tumben jam segini belum pulang."ucap bunda khawatir karena sang bungsu belum pulang sampai sekarang.

Ayah mempunyai tiga anak, yang pertama atau anak sulungnya bernama Sagara Alvano Adijaya atau yang akrab disapa Gara.Dia sendiri sedang menempuh pendidikan di bangku SMA.Tahun ini dia akan lulus dan melanjutkan cita citanya seperti ayahnya.Untuk menjaga kesatuan negara.

Kalia Azira Adijaya atau yang akrab disapa Lia merupakan anak kedua ayah.Lia sendiri saat ini sedang menempuh pendidikan di bangku SMA juga, lebih tepatnya saat ini dia kelas 11.Dia dan Gara hanya selisih satu tahun saja.

Dan yang ketiga atau anak bontot ayah bernama Rangga Azam Adijaya.Saat ini dia masih SMP, lebih tepatnya kelas 9.Diantara kedua kakaknya, dia lebih dekat dengan bundanya.

Sungguh bersyukur mereka dibesarkan di keluarga pak Sastra Adijaya dan bu Arin.Pak Sastra sendiri berprofesi sebagai abdi negara, sementara bu Arin membantu membuka usaha toko roti kecil kecilan.

"Ayah mandi dulu yo le, nduk.Setelah ini sholat maghrib bareng."Ayah meninggalkan mereka dan bergegas mandi karena sudah menjelang maghrib.

Dear AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang