3. Pandangan Pertama

7.7K 394 60
                                    

"Mas Bian, aku mau cash aja ya jangan transfer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mas Bian, aku mau cash aja ya jangan transfer." Venus bergelendot manja di dada bidang milik Fabian.

"Lho tumben, biasanya tiap aku kasih cash, kamu gak pernah mau katanya ribet."

"Iya sih, tapi entar malem tuh aku mau jalan sama temen-temen aku jadi ya butuh uang cash." Venus memainkan jari-jemarinya di perut kotak-kotaknya pria itu.

Bian tentu aja malah semakin gemas dengan tingkah manja Venus.

"Gak mau nginep emang disini?" tawar Bian, Venus menggeleng. ya kali nanti kalo ke gep calon istrinya Bian bisa-bisa kepalanya Venus digeprek.

Bian melepaskan pelukan tangan Venus, hanya dengan memakai celana training panjang Bian berjalan menuju lemari pakaiannya lalu membuka brankas dan mengambil beberapa gepok uang ratusan ribu.

"Tiga puluh juta cukup kan?" tanya Bian, lalu ia menaruh gepokan uang tersebut di atas nakas samping ranjang.

"Kebanyakan Mas Bi, kan kita cuman main dua kali doang." Venus kebingungan, bukan dia nolak rezeki tapi dia gak mau nerima uang di luar kesepakatan.

"Gapapa sayang, aku tambahin buat jajan kamu nanti disana." Bian duduk bersandar di sandaran ranjang sambil memperhatikan Venus, ia juga memberikan kaos oversive miliknya untuk Venus karena ulah nya tadi baju yang Venus pakai jadi sobek.

"Thank You Mas, lain kali kalo butuh aku tinggal telepon aja." Venus tersenyum lalu ia mengecup bibir Bian sekilas.

"Itu pasti sayang, kamu mau aku anter atau gimana?" Sebenarnya Bian masih ingin berlama-lama dengan Venus, cuman tuh cewek kekeuh banget gak mau lama-lama di apartemennya Bian, takut ada nenek lampir dateng.

"Gak usah, aku nanti dijemput temen di depan."

Venus udah rapi, kemudian ia mengambil uang yang diberikan Bian dan dimasukkan ke dalam tas nya. gak lupa sebelum pergi Venus memberikan service terakhir itung-itung tanda terimakasih karena Bian sudah melebihkan uang tarifnya.

"Bye Mas Bian." Venus melambaikan tangannya saat keluar dari kamar apartemen Bian

"Hati-hati dijalan ya sayang."

Venus udah berdiri di depan pintu lift dan gak lama ia masuk lalu menekan tombol lobby, Venus berdandan sebentar merapikan riasan wajahnya, takutnya bekas perang sama Bian tadi lipsticknya jadi amburadul. kan gak lucu niatnya mau dugem tapi dandanannya malah acak-acakan.

ting!

Lift tiba-tiba berhenti dan terbuka di lantai 27, kemudian seseorang masuk ke dalam lift dan menekam tombol lobby sama seperti Venus. manik mata mereka berdua bertemu, sesaat Venus tertegun melihat pria dihadapannya ini.

Ganteng banget jir, batin Venus menjerit.

Venus menyunggingkan sebuah senyuman paling manis, kali aja gitu laki-laki di depannya klepek-klepek sama senyumannya Venus. biasanya sih gitu tiap kali ia senyumin cowok, besoknya mereka udah ngajak check in terus ujung-ujungnya Venus dapet duit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mars & VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang